Kelembagaan Pelaku Pemasaran KERANGKA KONSEPTUAL

pengangkutan, pengemasan, tenaga kerja, pajak, standarisasi, penyimpanan, pengolahan, resiko, dan informasi pasar.

3.4. Kelembagaan Pelaku Pemasaran

Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang melakukan aktivitas bisnis pemasaran dalam menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen kepada konsumen akhir serta mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya. Menurut Limbong dan Sitorus 1987, lembaga pemasaran merupakan badan-badan atau lembaga, baik perorangan maupun kelembagaan yang berusaha dalam bidang pemasaran yang menggerakkan barang dari titik produsen sampai ke titik kepada konsumen akhir melalui penjualan. Lembaga pemasaran timbul disebabkan karena adanya keinginan konsumen untuk memperoleh barang dan jasa yang sesuai dengan waktu, tempat, dan bentuk yang diinginkan oleh konsumen. Dengan adanya lembaga pemasaran maka fungsi- fungsi pemasaran dapat berjalan dengan baik guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen semaksimal mungkin. Dari jasa lembaga pemasaran tersebut konsumen memberi balas jasa berupa margin pemasaran. Rumput Laut merupakan komoditi ekspor yang tidak dikonsumsi langsung oleh nelayan. Lokasi rumput laut yang tersebar mengakibatkan diperlukannya lembaga pemasaran untuk memindahkan rumput laut tersebut dari pusat produksi ke pusat konsumsi. Tersebarnya unit-unit produksi rumput laut ini dapat menimbulkan struktur pasar yang tidak bersaing sempurna Anwar, 1995. Oleh karena itu aspek kelembagaan pemasaran menjadi hal harus diperhatikan. Lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat di dalam proses pemasaran produk- produk perikanan sangat beragam sekali tergantung dari jenis yang dipasarkan. Ada komoditi yang melibatkan banyak lembaga pemasaran dan ada pula yang melibatkan hanya sedikit lembaga pemasaran. Lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran banyak, satu lembaga pemasaran dapat melakukan satu atau lebih fungsi pemasaran, serta adanya kekuatan pembeli dan penjual dalam menentukan harga. Aliran produk-produk dari produsen sampai kepada konsumen akhir disertai dengan peningkatan nilai guna, dimana peningkatan nilai guna tersebut hanya akan terwujud apabila terdapat lembaga-lembaga pemasaran yang melaksanakan fungsi-fungsi pemasarannya atas komoditi rumput laut tersebut. Lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran rumput laut akan mempengaruhi panjang pendeknya rantai pemasaran dan besarnya biaya pemasaran. Besarnya biaya pemasaran akan mengarah pada semakin besarnya perbedaaan harga antara nelayanpetani sebagai produsen rumput laut dengan konsumen. Hubungan antara harga yang diterima oleh para nelayan produsen dengan harga yang dibayar oleh konsumen. Apabila semakin besar margin pemasarannya akan menyebabkan harga yang diterima oleh nelayanpetani produsen rumput laut semakin kecil dan semakin mengindikasikan sebagai sistem pemasaran yang tidak efisien Tomek dan Robinson, 1990. Lembaga pemasaran pada hakikatnya berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada konsumen dengan melakukan fungsi-fungsi pemasaran seperti fungsi fisik, fungsi pertukaran dan fungsi fasilitas. Dalam memilih saluran pemasaran, ada beberapa yang perlu dipertimbangkan seperti : 1 pertimbangan pasar yang meliputi konsumen sebagai sasaran akhir yaitu mencakup potensi pembeli, geografi pasar, kebiasan membeli dan volume pesanan, 2 pertimbangan produk yang meliputi nilai barang perunit, berat barang, tingkat kesukaran, sifat teknis barang, apakah barang tersebut memenuhi pesanan dan pasar, 3 pertimbangan intern perusahaan yang meliputi besarnya modal dan sumber permodalan, pengalaman manajemen, pengawasan, penyaluran dan pelayanan, dan 4 pertimbangan terhadap lembaga dalam rantai pemasaran yaitu kesesuain lembaga perantara dengan kebijakan perusahaan. Menurut Abbott dan Makeham 1990 bahwa, ada beberapa hal yang dapat menunjang keberhasilan suatu proses pemasaran, yaitu : 1. Pengaturan pasar. Pemasaran dapat berjalan dengan baik apabila ada kekuatan legal yang memaksa dalam perjanjian dan adanya perlindungan yang melawan praktek-praktek kecurangan atau penggelapan. 2. Informasi pasar. Informasi sangat diperlukan oleh produsen, pedagang dan konsumen untuk terjadinya efisiensi dalam mekanisme pasar. Informasi pasar ini akan membantu menyeimbangkan permintaan dan penawaran dan menghindari banjirnya produk kedalam pasar yang berkaitan dengan fluktuasi harga. Para nelayan sangat memerlukan informasi tentang kemungkinan jumlah penawaran dan harga serta kualitas dari rumput laut sebagai dasar untuk membuat keputusan kapan merencanakan produksi dan penjualan. 3. Penelitian pasar. Membangun dan meningkatkan pemasaran sangat diperlukan penelitian pasar, karena penelitian pasar mungkin dilakukan oleh perusahaan agar dapat mengarahkan investasi mereka dan kebijakan pemasaran serta menurunkan biaya, sehingga meningkatkan efisiensi, ini berarti perusahaan telah membantu meningkatkan seluruh sistem. 4. Penyuluhan dan pelatihan. Banyak negara tropis memiliki kekurangan tenaga terlatih merupakan pembatas utama dalam membagun pemasaran. 5. Promosi dagang. Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pemasaran. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan poster, media massa, radio, dan televisi, atau harga perkenalan secara langsung kepada pengecer. Dengan cara- cara tersebut sangat besar pengaruhnya dalam mempengaruhi penjual dan konsumen. 6. Sumber dana. Akses terhadap lembaga keuangan sangat penting pada semua tahap pemasaran. Para nelayan sangat memerlukan dana sebelum dan selama proses produksi untuk membiayai produksinya, dan dana juga mungkin dibutuhkan setelah panen agar para nelayan dapat menyimpan sebagian hasil produksinya sampai harga menjadi naik. Sementara itu pedagang besar memerlukan dana jangka pendek untuk membayar para nelayan sebelum menjual kembali barang dagangannya. Dan dana jangka panjang dibutuhkan untuk membiayai penyimpanan, transportasi, peralatan, dan sebagainya.

3.5. Elastisitas Transmisi