Elastisitas Transmisi KERANGKA KONSEPTUAL

4. Penyuluhan dan pelatihan. Banyak negara tropis memiliki kekurangan tenaga terlatih merupakan pembatas utama dalam membagun pemasaran. 5. Promosi dagang. Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pemasaran. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan poster, media massa, radio, dan televisi, atau harga perkenalan secara langsung kepada pengecer. Dengan cara- cara tersebut sangat besar pengaruhnya dalam mempengaruhi penjual dan konsumen. 6. Sumber dana. Akses terhadap lembaga keuangan sangat penting pada semua tahap pemasaran. Para nelayan sangat memerlukan dana sebelum dan selama proses produksi untuk membiayai produksinya, dan dana juga mungkin dibutuhkan setelah panen agar para nelayan dapat menyimpan sebagian hasil produksinya sampai harga menjadi naik. Sementara itu pedagang besar memerlukan dana jangka pendek untuk membayar para nelayan sebelum menjual kembali barang dagangannya. Dan dana jangka panjang dibutuhkan untuk membiayai penyimpanan, transportasi, peralatan, dan sebagainya.

3.5. Elastisitas Transmisi

Menurut George dan King 1971, elastisitas transmisi harga digunakan untuk menjelaskan perbandingan persentase perubahan harga di tingkat pengecer dengan prosentase perubahan harga di tingkat petani. Elastisitas transmisi harga adalah nisbi perubahan relatif harga di tingkat produsen P f terhadap perubahan relatif harga di tingkat pengecer P r . Sudiyono 2001, menyatakan bahwa pada umumnya nilai elastisitas transmisi ini lebih kecil daripada satu, yang artinya volume dan harga input konstan, maka perubahan nisbi harga ditingkat pengecer tidak akan melebihi perubahan nisbi harga ditingkat nelayan. Apabila elastisitas transmisi lebih kecil dari satu Et 1 dapat diartikan bahwa perubahan harga sebesar 1 persen di tingkat pengecer akan mengakibatkan perubahan harga kurang dari 1 persen di tingkat nelayanpetani. Apabila diketahui besarnya elastisitas transmisi, maka dapat diketahui pula besarnya perubahan nisbi harga ditingkat pengecer dan perubahan nisbi harga di tingkat nelayan. Dengan diketahuinya hubungan ini, maka diharapkan ada informasi pasar tentang Sudoyono, 2001: 1. Kemungkinan adanya peluang kompetisi yang efektif dengan jalan memperbaiki market tranparency. 2. Keseimbangan penawaran dan permintaan antara nelayan dengan pedagang, sehingga dapat mencegah fluktuasi yang berlebihan. 3. Kemungkinan pengembangan pedagang antar daerah dengan menyajikan informasi perkembangan pasar nasional atau lokal. 4. Kemungkinan pengurangan resiko produksi dan pemasaran sehingga dapat mengurangi kerugian. 5. Peluang perbaikan pemasaran dengan menyediakan analisis yang relevan pada pembuat keputusan. Dalam kaitannya dengan pemasaran, harga produk ditingkat produsen yang berfluktuasi secara tajam tidak menguntungkan bagi petani karena hal itu menyebabkan ketidakpastian penerimaan yang diperoleh dari kegiatan usahataninya. Resiko usaha yang dihadapi petani akan semakin tinggi jika harga produk yang dihadapi semakin berfluktuasi. Fluktuasi harga tersebut pada dasarnya terjadi akibat ketidakseimbangan antara volume permintaan dan penawaran dimana tingkat harga meningkat jika volume permintaan melebihi penawaran, dan sebaliknya. Karena volume permintaan relatif konstan dalam jangka pendek maka fluktuasi harga jangka pendek dapat dikatakan merupakan akibat dari ketidakmampuan produsen dalam mengatur penawarannya yang sesuai dengan kebutuhan permintaan Hastuti, 2004.

3.6. Kerangka Pemikiran