VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di Kecamatan Mangarabombang, dapat disimpulkan berdasarkan tujuan penelitian sebagai berikut :
1. 1 lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran rumput laut terdiri dari pedagang pengumpul yang ada di lokasi budidaya rumput laut. Pedagang
besar berada di lokasi ibukota kecamatan dan eksportir berada di ibukota provinsi; 2 struktur pasar rumput laut di tingkat pedagang pengumpul,
pedagang besar dan eksportir bersifat oligopsoni banyak penjual sedikit pembeli, dengan demikian akan muncul pedagang yang paling dominan
dalam struktur pasar dan pedagang tersebut menjadi pedagang yang memiliki pangsa pasar terbesar sehingga pedagang tersebut bertindak sebagai penentu
harga dan memiliki jalur distribusi yang kuat; dan 3 pemasaran rumput laut yang cukup efisien terdapat pada pola pemasaran 2, kemudian diikuti oleh
pola pemasaran 3. Kedua pola pemasaran tersebut adalah pola pemasaran yang memiliki ikatan mulai dari eksportir ke pedagang besar, pedagang besar
ke pedagang pengumpul dan pedagang pengumpul ke nelayanpetani. Antara pedagang pengumpul dan nelayanpetani memiliki kesepakatan yang tidak
tertulis, yaitu pedagang besar tidak diizikan untuk melakukan pembelian langsung ke nelayanpetani agar tidak terjadi permainan harga. Sehingga
dengan adanya ikatan tersebut menunjukkan persekongkolan yang terjadi memberikan dampak yang baik bagi nelayanpetani rumput laut. Hal tersebut
menunjukkan bahwa efisiensi suatu pemasaran tidak dilihat dari panjang pendeknya saluran pemasaran yang terbentuk tetapi dari bentuk kerjasama
yang dilakukan oleh lembaga yang terlibat didalamnya dan fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan.
2. Komponen-komponen pembentukan lembaga penunjang pemasaran terdiri dari pengaturan pasar, informasi pasar, penyuluhan dan pelatihan serta sumber
dana. Saat ini komponen-komponen pembentukan lembaga penunjang tersebut belum tertata dengan baik, sehingga kinerja dari lembaga penunjang
pemasaran di Kecamatan Mangarabombang belum optimal. Dengan kemitraan dalam supply chain manajemen dilakukan untuk menjamin kualitas,
meminimalkan konflik target strategi dengan para mitra, melakukan negosiasi dan kompromi serta menjain informasi produksi yang tepat waktu.
3. 1 Pola pemasaran yang menguntungkan nelayanpetani rumput laut dengan para pelaku pemasaran perlu dibentuk. Dengan cara membentuk kelompok-
kelompok tani yang tergabung dalam suatu lembaga koperasi yang dapat mengakomodir kepentingan nelayanpetani, sehingga dapat berjalan dan
berkembang dengan baik. Sehingga kontinuitas rumput laut dapat terus berjalan dan berkembang; 2 Penyediaan informasi pasar merupakan salah
satu langkah yang perlu dikembangkan lebih lanjut agar nelayanpetani rumput laut dapat mengaksesnya dengan mudah, sehingga tidak berakibat
pada mekanisme persaingan yang cenderung kurang sehat. Oleh sebab itu, perlu melakukan pendampingan dan pembinaan dalam mengakses informasi
harga, pendanaan serta kemitraan. 3 Pengembangan budidaya rumput laut melalui sistem kemitraan merupakan salah satu alternatif yang dapat
digunakan dalam memasarkan hasil panen rumput laut. Karena dengan kemitraan, kerjasama antara usaha kecil dengan usaha menengah atau dengan
usaha besar disertai dengan pembinaan dan pengembangan yang berkelanjutan dapat terlaksana dengan prinsip saling memerlukan, saling
memperkuat dan saling membutuhkan, saling memperkuat dan saling menguntungkan.
8.2. SARAN