Persyaratan Lokasi dan Lahan Metode Tali PanjangRawai

Rumput laut yang sudah kering kemudian ditumpuk dibawah kolong rumah petani dalam keadaan terbuka, kelembapan rumput laut kadar air yang telah kering tetap stabil.

5.5. Persyaratan Lokasi dan Lahan

Lahan budidaya Eucheuma sp. yang cocok terutama sangat ditentukan oleh kondisi ekologis yang meliputi kondisi lingkungan fisik, kimia dan biologi. Adapun persyaratan lahan budidaya Eucheuma sp. adalah: 1. Lokasi budidaya harus terlindung dari hempasan langsung ombak yang kuat. 2. Lokasi budidaya harus mempunyai gerakan air yang cukup. Kecepatan arus yang cukup untuk budidaya Eucheuma sp. 20–40 cmdetik. 3. Dasar perairan budidaya Eucheuma sp. adalah dasar perairan karang berpasir. 4. Pada surut terendah lahan budidaya masih terendam air minimal 30 cm. 5. Kejernihan air tidak kurang dari 5 m dengan jarak pandang secara horisontal. 6. Suhu air berkisar 27–30°C dengan fluktuasi harian maksirnaI 4°C. 7. Salinitas kadar garam perairan antara 30–35 permil optimum sekitar 33 permil. 8. pH air antara 7–9 dengan kisaran optimum 7.3–8.2 9. Lokasi dan lahan sebaiknya jauh dari pengaruh sungai dan bebas dari pencemaran. 10. Sebaiknya dipilih perairan yang seeara alami ditumbuhi berbagai jenis makro algae lain seperti Ulva, Cauletpa, Padina, Hypnea dan lain-lain sebagai sp. indikator.

5.6. Metode Tali PanjangRawai

Metode tali panjangrawai long line method pada prinsipnya hampir sama dengan metode rakit tetapi tidak menggunakan bambu sebagai rakit, tetapi menggunakan tali plastik dan botol aqua bekas sebagai pelampungnya. Metode ini dimasyarakatkan karena selain lebih ekonomis juga bisa diterapkan di perairan yang agak dalam. Saat ini para petaninelayan di perairan Laut Flores dan Teluk Laikang serta Puntondo mengembangkan usaha budidaya rumput laut Eucheuma sp . dengan metode tali panjang, dan tentunya metode ini dapat diterapkan dan dikembangkan oleh petaninelayan di wilayah lain di Indonesia. Metode rawai merupakan salah satu metode permukaan yang paling banyak diminati pada budidaya rumput laut Eucheuma cottoni. Metode ini mirip dengan metode lepas dasar tetapi diletakkan di permukaan dan lebih fleksibel terhadap kedalaman perairan. Disamping lebih mudah dalam pemilihan lokasi, alat dan bahan yang digunakan juga lebih tahan lama, serta biaya relatif murah. Metode lepas dasar pada budidaya rumput laut dilakukan di atas dasar perairan yang berpasir atau pasir berlumpur serta terlindung dari hempasan gelombang yang besar. Hal ini penting untuk memudahkan pemasangan patokpancang yang akan digunakan. Biasanya metode lepas dasar diterapkan pada lokasi yang dikelilingi oleh karang pemecah gelombang. Dan metode permukaan yang pertama kali diperkenalkan pada budidaya rumput laut adalah metode rakit apung meskipun demikian, saat ini metode tersebut terbatas pada daerah yang banyak tersedia bahan-bahan untuk pembuatan rakit. Metode ini kelihatannya tidak berkembang dengan baik seperti pada metode permukaan lainnya seperti metode rawai.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN