Struktur Pasar Metode Analisis 1. Analisis Structure-Conduct Performance Model

4.4. Metode Analisis 4.4.1. Analisis Structure-Conduct Performance Model Dalam penelitian ini analisis dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian ini, unit analisis yang digunakan adalah nelayanpetani rumput laut, lembaga pemasaran dan eksportir. Berikut ini penjelasan metode analisis mengenai struktur pasar, perilaku pasar, dan keragaan pasar.

A. Struktur Pasar

1. Pangsa Pasar Analisis ini dilakukan untuk melihat pangsa pasar yang menggambarkan keuntungan yang diperoleh oleh lembaga pemasaran dari hasil penjualannya. Setiap lembaga pemasaran memiliki pangsa pasar yang berbeda-beda berkisar antara 0 – 100 persen dari total penjualan seluruh pasar Firdaus et al, 2008 . Dimana : S i S tot dimana : Ms i = Pangsa pasar lembaga pemasaran i S i = Penjualan lembaga pemasaran i S tot = Penjualan total seluruh lembaga pemasaran Rp 2. Konsentrasi Pasar ∑ = = 4 1 S 4 CR i j i dimana : S ij = Pangsa pasar empat pedagang rumput laut yang terbesar di Kecamatan Mangarabombang CR 4 = Rasio konsentrasi pasar rumput laut 4 pedagang pengumpul terbesar di Kecamatan Mangarabombang x 100 Market share Ms i = Setelah mengetahui pangsa pasar pada masing-masing tingkatan pelaku pemasaran, maka dapat menghitung konsentrasi rasio empat pedagang terbesar CR4. Penghitungan nilai CR4 dilakukan pada empat pedagang pengumpul rumput laut pada tingkat dusun dan desa di Kecamatan Mangarabombang. Nilai output keempat pedagang pengumpul pada masing-masing tingkatan kemudian dikelompokkan. Dengan demikian rasio konsentrasi diperoleh dengan mengukur besarnya output yang dihasilkan oleh empat pedagang pengumpul terbesar terhadap total volume rumput laut di Kecamatan Mangarabombang. Jika nilai CR4 yang diperoleh, maka indikatornya sebagai berikut : 33 : competitive market structure 33 – 50 : weak oligopsonist market structure 50 : strongly oligopsonist market structure 3. Hambatan-Hambatan untuk Masuk Pasar Hambatan masuk pasar dianalisis dengan menggunakan Minimum Efficiency Scale MES. Menurut Jaya 2001, jika nilai MES lebih besar dari 10 persen mengindikasikan bahwa hambatan masuk dalam usaha pemasaran rumput laut di Kecamatan Mangarabombang tinggi. Analisis ini dilakukan untuk melihat banyaknya lembaga pemasaran yang dapat masuk untuk bersaing merebut pangsa pasar. Salah satu yang menjadi hambatan dalam memasuki pasar adalah keberadaan pedagang pengumpul yang telah ada dalam usaha pemasaran rumput laut. Nilai MES diperoleh dari penjualan pedagang pengumpul terbesar dibagi dengan total produksi rumput laut Kecamatan Mangarabombang. bang Mangarabom Kec. di Laut Rumput oduksi Pr Terbesar Pedagang Penjualan MES =

B. Perilaku Pasar