Luas Areal Budidaya Rumput Laut Kecamatan Mangarabombang

V. GAMBARAN UMUM RESPONDEN RUMPUT LAUT

5.1. Luas Areal Budidaya Rumput Laut Kecamatan Mangarabombang

Budidaya rumput laut merupakan mata pencaharian utama bagi masyarakat Desa Laikang dan Punaga serta beberapa penduduk di desa lainnya, yaitu Desa Pattoppakang, Bontoparang dan Panyangkalang. Lokasi budidaya rumput laut secara garis besar terletak di 2 lokasi yaitu perairan laut flores laut lepas dan teluk. Kedua lokasi terluas ada pada teluk yang meliputi teluk Puntondo dan teluk Laikang sampai ke wilayah administratif Kabupaten Jeneponto. Luas lokasi potensial untuk budidaya rumput laut sekitar 4 000 hektar, dimana lokasi potensial pada perairan teluk sekitar 2 400 hektar dan perairan laut flores sekitar 1 600 hektar. Sampai saat ini, pemanfaatan lahan potensial baru mencapai sekitar 60 persen dari potensi yang ada Zonasi Pengolahan Pesisir Kabupaten Takalar. Pada musim tertentu ada beberapa lahan yang ditinggalkan sambil menunggu cuaca yang tepat karena pada lokasi-lokasi tersebut memiliki waktu yang optimum untuk dilakukan pelaksanaan budidaya rumput laut tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang fluktuatif, khususnya pada teluk Puntondo dan Laikang, baik karena pengaruh perubahan arus, ombak atau salinitas perairan yang meningkat. Pemanfaatan lahan tersebut tidak dilakukan secara bersamaan, khususnya pada lokasi teluk yang kondisi perairannya berfluktuatif antara satu lahan dengan lahan yang lainnya. Masa paling produktif untuk wilayah teluk adalah bulan Desember sampai April di sisi barat wilayah administratif Kabupaten Takalar karena terlindung dari ombak besar dan kadar garam agak rendah. Di lain pihak, pada sisi timur wilayah administratif Kabupaten Jeneponto masa produktif mulai dari Bulan Mei sampai November karena kondisi lokasi dapat terlindung dari ombak dan ada suplai air tawar yang seimbang yang berasal dari sungai Allu. Luas areal budidaya rumput laut nelayanpetani di Kecamatan Mangarabombang bervariasi tergantung dari lokasi budidaya. Pada saat penelitian berlangsung terdapat lima strata berdasarkan jumlah bentangan yang dilakukan oleh nelayanpetani, yaitu 1 160 bentang ganda, 2 200 bentang tunggal dan ganda, 3 240 bentang tunggal dan ganda, 4 400 bentang tunggal dan ganda, dan 5 440 bentang tunggal dan ganda. Untuk bentangan 400 dan 440 dikerjakan oleh nelayanpetani rumput laut yang sekaligus sebagai pedagang pengumpul.

5.2. Karakteristik NelayanPetani Rumput Laut di Kecamatan Mangarabombang