nelayanpetani serta bagaimana lembaga penunjang dan kebijakan dari sistem pemasaran rumput laut yang ada di Kecamatan Mangarabombang.
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menganalisis kinerja sistem pemasaran rumput laut eucheuma cottoni di Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, yang
meliputi struktur, perilaku dan keragaan pasar. 2. Mengidentifikasi lembaga penunjang pemasaran dan kebijakan yang berkaitan
dengan pemasaran rumput laut eucheuma cottoni
di Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
3. Mengidentifikasi implikasi kebijakan dari sistem pemasaran rumput laut eucheuma cottoni
di Kecamatan mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada sektor pemasaran rumput laut di Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Pembudidayaan rumput
di Kecamatan Mangarabombang dilakukan sepanjang pesisir pantai. Aspek yang dianalisis dalam penelitian ini mencakup struktur pasar meliputi: konsentrasi
pasar, diferensiasi produk, hambatan masuk pasar dan informasi pasar; perilaku pasar meliputi: penentuan harga, sistem pembayaran dan kerjasama pemasaran;
dan keragaan pasar meliputi: marjin pemasaran, keuntungan lembaga pemasaran,
bagian keuntungan dan biaya pemasaran lembaga pemasaran, bagian yang diterima oleh nelayan, mengukur derajat konsentrasi penjual atau pembeli yang
ada pada satu wilayah dalam pasar, dan elastisitas transmisi harga. Disamping itu juga mempelajari keragaan lembaga pemasaran dan lembaga penunjang
pemasaran yang berkaitan dengan pemasaran rumput laut di Kabupten Takalar, Sulawesi Selatan.
1.5. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu : 1.
Rumput laut yang dibudidayakan oleh nelayanpetani rumput laut jenis Eucheuma cottoni
. 2.
Lokasi budidaya rumput laut di Provinsi Sulwesi Selatan tersebar di beberapa kabupaten, namun yang ditetapkan sebagai wilayah penelitian hanya pada
Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar yang merupakan salah satu daerah sentra produksi rumput laut. Sehingga kesimpulan dari hasil
penelitian hanya berlaku pada lokasi penelitian. 3.
Harga input dan harga output yang dihasilkan dalam usahatani rumput laut ini menggunakan harga yang berlaku pada saat penelitian berlangsung,
walaupun pada kenyataannya harga input dan harga output bervariasi sepanjang tahun. Hal tersebut menyebabkan hasil penelitian ini tidak dapat
menggambarkan sistem pemasaran rumput laut secara komperhensif karena baru dilakukan satu kali penelitian dan belum diujikan pada lokasi-lokasi
sentra produksi rumput laut lainnya.
II. TINJAUAN PUSTAKA