UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
antimikroba, vasorelaksan, anti neoplastik, anti alergi, antioksidan, analgesik dan efek penyembuhan luka Umar et al., 2012. Selain itu kencur mampu mengobati
proses penyembuhan luka bakar dari ekstrak alkohol Kaempferia galanga Linn. pada tikus galur wistar. Telah diketahui bahwa ekstrak etanol Kaempferia galanga
Linn. dapat mempercepat proses epitelisasi pada jaringan luka dengan memfasilitasi proliferasi sel epitel, memiliki efek prohealing yang baik, dan salah
satu komponen dari kencur yaitu flavonoid yang berperan sebagai antioksidan yang merupakan komponen penting dalam penyembuhan luka Tara et al., 2006.
2.2 Tinjauan Hewan Percobaan 2.2.1 Klasifikasi Tikus Putih
Menurut Suckow 2006 klasifikasi Tikus Putih Rattus norvegicus adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Mammalia
Order : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Rattus
Species : Rattus norvegicus
2.2.2 Biologis Tikus Putih
Hewan laboratorium atau hewan percobaan adalah hewan yang sengaja dipelihara dan diternakkan untuk dipakai sebagai hewan model guna mempelajari
dan mengembangkan berbagai macam bidang ilmu dalam skala penelitian atau pangamatan laboratorium. Tikus termasuk hewan mamalia, oleh sebab itu
dampaknya terhadap suatu perlakuan mungkin tidak jauh berbeda dibanding dengan mamalia lainnya. Selain itu, penggunaan tikus sebagai hewan percobaan
juga didasarkan atas pertimbangan ekonomis dan kemampuan hidup tikus hanya 2-3 tahun dengan lama reproduksi 1 tahun.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kelompok tikus laboratorium pertama-tama dikembangkan di Amerika Serikat pada tahun 1775. Penyebaran spesies tikus pada mulanya yaitu melalui
Norwegia yang di sebut dengan ―tikus norwegia‖ yang kemudian berganti menjadi
norvegicus spesies Suckow, 2006. Pada percobaan ini digunakan tikus putih jantan sebagai binatang percobaan karena tikus putih jantan dapat memberikan
hasil penelitian yang lebih stabil karena tidak dipengaruhi oleh adanya siklus menstruasi dan kehamilan seperti pada tikus betina. Tikus putih jantan juga
mempunyai kecepatan metabolisme obat yang lebih cepat dan kondisi biologis tubuh yang lebih stabil dibanding tikus betina. Tikus putih sebagai hewan
percobaan relatif resisten terhadap infeksi dan sangat cerdas. Tikus putih tidak begitu bersifat fotofobik seperti halnya mencit dan kecenderungan untuk
berkumpul dengan sesamanya tidak begitu besar. Aktifitasnya tidak terganggu oleh adanya manusia disekitarnya. Ada dua sifat yang membedakan tikus putih
dari hewan percobaan yang lain, yaitu bahwa tikus putih tidak dapat muntah karena struktur anatomi yang tidak lazim di tempat esofagus bermuara ke dalam
lubang dan tikus putih tidak mempunyai kandung empedu Fauziah, 2010. Tikus laboratorium jantan jarang berkelahi seperti mencit jantan. Tikus
putih dapat tinggal sendirian di dalam kandang dan hewan ini lebih besar dibandingkan dengan mencit, sehingga untuk percobaan laboratorium, tikus putih
lebih menguntungkan daripada mencit Fauziah, 2010. Keunggulan tikus putih dibandingkan tikus liar antara lain lebih cepat dewasa, tidak memperlihatkan
perkawinan musiman, dan umumnya lebih cepat berkembang biak. Secara umum, berat badan tikus laboratorium lebih ringan dibandingkan berat badan tikus liar.
Biasanya pada umur empat minggu beratnya 35-40 g, dan berat dewasa rata-rata 200-250 g, tetapi bervariasi tergantung pada galur. Galur Sprague Dawley
merupakan galur yang paling besar diantara galur yang lain. Terdapat beberapa galur tikus yang sering digunakan dalam penelitian.
Galur-galur tersebut antara lain : Wistar, Sprague Dawley, Long Evans, dan Holdzman. Dalam penelitian ini digunakan galur Sprague Dawley dengan ciri-ciri
berwarna putih, berkepala kecil dan ekornya lebih panjang daripada badannya Smith dan Mangkoewidjojo, 1988. Tikus ini pertama kali diproduksi oleh
peternakan Sprague Dawley. Tikus Sprague Dawley merupakan jenis outbred
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tikus albino serbaguna secara ekstensif dalam riset medis. Keuntungan utamanya
adalah ketenangan dan kemudahan penanganannya.
2.3 Kulit Perdanakusuma, 2007