38
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.4.4 Evaluasi Sediaan Gel
3.4.4.1 Uji Organoleptik
Pemeriksaan organoleptik sediaan gel yang diamati secara visual meliputi bentuk, warna dan bau gel. Uji organoleptik dilakukan untuk mengetahui gel yang
dibuat sesuai dengan warna dan bau senyawa yang digunakan.
3.4.4.2 Uji Homogenitas
Pemeriksaan homogenitas dilakukan dengan cara 1 gram sediaan ditimbang dan kemudiaan dioleskan di atas kaca objek dan dikatupkan dengan
kaca objek lain, selanjutnya homogenitas gel diamati. Gel harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya bintik-bintik.
3.4.5 Persiapan Hewan Uji
Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Sprague Dawley berumur 2,5-3 bulan dengan berat badan 150-200 gram diadaptasi selama 1
minggu agar dapat menyesuaikan dengan lingkungan. Selama proses adaptasi, tikus diberikan makanan berupa pelet dan air ad libitum serta dilakukan
pengamatan kondisi umum dan penimbangan bobot badan.
3.4.5.1 Pemeriksaan Komisi Etik Penelitian
Dilakukan pengajuan komisi etik penelitian di Fakultas Kedokteran - Universitas Indonesia, Salemba. Agar penelitian yang akan dilakukan memenuhi
etika penggunaan hewan uji.
3.4.6 Pembuatan Luka
Pembuatan luka dilakukan dengan metode Morton yang telah dimodifikasi, yaitu dengan cara: pada hari ke-0, tikus dianestesi dengan
menggunakan injeksi Ketamin 7 mgKgBB secara i.m, kemudian diletakkan di atas papan bedah dengan posisi telungkup dan ke empat kaki diikat. Rambut
disekitar punggung tikus di cukur dengan menggunakan krim perontok bulu Veet
®
, kemudian dibersihkan dengan menggunakan alkohol swab. Kemudian
dibuat luka yang berbentuk lingkaran berdiameter ±1 cm pada dorsal sekitar 3 cm
39
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dari auricula tikus, dengan cara mengangkat kulit tikus dengan pinset kemudian digunting dengan gunting bedah hingga bagian dermis beserta jaringan yang
terikat di bawahnya Ameri et al., 2008 dengan modifikasi.
3.4.7 Pemberian Bahan Uji