UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
alami mungkin cukup baik untuk tujuan ini, bahan penutup yang tidak lengket sangat baik untuk mempertahankan permukaan kulit tetap lembab dan dapat
meningkatkan proses epitelisasi secara bermakna. k. Nutrisi
Nutrisi yang tidak adekuat dapat mengganggu proses penyembuhan. Misalnya penghambatan respon imun dan opsonisasi bakteri. Defisiensi asam
askorbat merupakan penyebab gangguan penyembuhan luka yang paling sering. Asam askorbat merupakan suatu kofaktor dalam hidroksilasi prolin menjadi asam
aminohidroksi prolin pada sintesis kolagen dalam penambahan molekul oksigen. Zat besi merupakan unsur yang penting untuk penyembuhan luka yang
sesuai. Besi juga diperlukan untuk berlangsungnya hidroksilase residu prolin. Kalsium dan magnesium dibutuhkan untuk aktivasi kolagenase dan sintesis
protein secara umum. Faktor esensial lain untuk penyembuhan luka adalah suplai oksigen yang adekuat. Kebanyakan penyembuhan luka yang kronik dapat diatasi
secara efektif dengan meningkatkan oksigenisasi jaringan.
2.4.5 Tatalaksana Penyembuhan Luka
Berdasarkan Burn Injury Guidelines For Care, tatalaksana penyembuhan luka yaitu dengan:
1. NSAID Non Steroid Anti Inflammatory Drug
Proses penyembuhan luka pada anak-anak, orang dewasa dan orang tua, akan mengalami proses yang berbeda dalam penyembuhannya. Pada anak dan
orang dewasa proses penyembuhan luka lebih cepat dari pada orang tua. Karena pada orang tua lebih sering terkena penyakit kronis, penurunan fungsi hati yang
dapat mengganggu sintesis dari faktor pembekuan darah. Obat golongan NSAID yang dapat digunakan untuk terapi management penyembuhan luka yaitu dengan
Asetaminofen, Ibuprofen, naproxen, tramadol dan morphin. Karena mekanisme kerja dari obat NSAID yaitu dengan menghambat aktivitas enzim siklooksigenase
COX yang merupakan suatu enzim yang bertanggung jawab atas biosintesis prostaglandin dan autokoid Goodman Gilman, 2002 . Prostaglandin
merupakan suatu modulator dari reaksi radang, prostaglandin akan menghasilkan potensi yang kuat setelah terjadi kombinasi dengan mediator atau substansi lain
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang bebas secara lokal dan autokoid histamin, serotonin dan leukotrin. Jika prostaglandin tidak dihambat maka akan terjadi proses peradangan yang
menyebabkan terjadinya inflamasi pada jaringan Masjoer, 2003.
2. Pembalut Luka
Pembalut luka bertujuan untuk mengabsorbsi eksudat dan melindungi luka dari kontaminasi eksogen. Penggunaan balutan juga harus disesuaikan dengan
karakteristik luka. Adapun jenis-jenis balutan luka antara lain: 1. Balutan kering yaitu untuk luka dengan kulit kering yang masih utuh atau tepi
kulit yang dipertautkan mempunyai permukaan yang kering sehingga balutan tidak akan melekat. Bahan yang dapat digunakan untuk balutan kering seperti
kasa dengan jala-jala yang lebar untuk melindungi luka dan memungkinkan sirkulasi udara yang baik melalui balutan luka.
2. Balutan basah kering yaitu balutan kasa yang terbuat dari tenunan dan serat non tenunan, rayon, poliester atau kombinasi lainnya
3. Balutan modern merupakan hasil teknologi tinggi yang mampu mengontrol kelembapan disekitar luka. Bahan balutan luka ini disesuaikan dengan jenis
luka dan eksudat yang menyertainya. Bahan yang digunakan untuk balutan luka modern seperti alginat, hidrogel, foam silikon lunak, hidrokoloid,
hidrofiber
3. Larutan Pembersih