35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Keterangan: Parameter visual meliputi: perubahan warna, terbentuknya scab keropeng,
pembentukan kulit baru, persentase penyembuhan luka. Parameter histopatologi meliputi: pembentukan pembuluh darah baru
neokapilerisasi, pertumbuhan pada jaringan ikat fibroblas dan keberadaan sel radang makrofag.
3.4 Kegiatan Penelitian
3.4.1 Isolasi Kristal Etil p-Metoksisinamat
3.4.1.1 Pemeriksaan Simplisia Determinasi
Sebelum dilakukan penelitian, Kaempferia galanga L. terlebih dahulu dideterminasi di Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-
LIPI Bogor untuk memastikan kebenaran simplisia.
3.4.1.2 Penyiapan Simplisia
Rimpang kencur Kaempferia galanga L. diperoleh dari BALITRO, Bogor-Jawa Barat. Selanjutnya dilakukan proses pencucian, sortasi basah,
perajangan, sortasi kering dan penyerbukan rimpang kencur dilakukan di laboratorium FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengeringan dilakukan
dengan cara kering anginkan selama 11 hari. Serbuk simplisia disimpan dalam wadah kering, tertutup rapat dan terlindung dari cahaya.
3.4.1.3 Pembuatan Ekstrak
Pada pembuatan ekstrak rimpang kencur digunakan metode ekstraksi cara dingin dengan maserasi dan menggunakan n-heksan sebagai pelarut yang
sebelumnya telah didestilasi. Serbuk simplisia ditimbang kemudian dimaserasi dengan pelarut n-heksan hingga sampel terendam. Proses maserasi dilakukan
selama 5 hari sambil sesekali dilakukan pengocokan. Setelah 5 hari disaring sehingga diperoleh ampas dan filtrat. Ampas di maserasi lagi sebanyak 4 kali
hingga hasil maserasi menunjukkan warna hampir jernih. Filtrat yang diperoleh dipekatkan dengan menggunakan vacuum rotary evaporator pada suhu 48-50
C sampai diperoleh ekstrak kental yang berwarna coklat kekuningan.
3.4.1.4 Isolasi Kristal Etil p-metoksisinamat
Ekstrak kental rimpang kencur yang dihasilkan kemudian dimasukkan ke dalam kulkas untuk membantu mempercepat proses pengkristalan. Kristal yang
36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
terbentuk kemudian dipisahkan dari ekstrak kental dengan cara melarutkan ekstrak kental rimpang kencur yang mengkristal dengan pelarut n-heksan lalu
dilakukan penyaringan. Larutan ekstrak hasil penyaringan kemudian dipekatkan kembali menggunakan vaccum rotary evaporator pada suhu 48-50
C, lalu proses pemisahan kristal diulangi hingga ekstrak kental yang diperoleh tidak mengkristal
lagi. Kristal yang tertinggal di atas kertas saring kemudian dicuci dengan menggunakan etil asetat. Kristal yang tidak ikut terlarut selama proses pencucian
disaring untuk dipisahkan dengan kristal yang terlarut. Kristal yang terlarut dipekatkan kembali dengan vaccum rotary evaporator pada suhu 48-50
C. Kemudian proses pencucian diulangi beberapa kali sampai didapatkan kristal
murni Mufidah, 2014 dengan modifikasi.
3.4.2 Identifikasi dan Uji Kemurnian Kristal Etil p-metoksisinamat