Pegukuran Persentase Penyembuhan Luka

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terlepas dari sediaan dan hanya tertinggal di permukaan kulit Simanjuntak, 2006. Pada kelompok uji konsentrasi 1 mengalami proses penyembuhan yang hampir sama dengan kelompok kontrol positif. Hal ini dibuktikan pada waktu mulai terbentuknya scab keropeng dan waktu terbentuknya kulit baru. Perubahan warna luka terjadi seiring dengan mulai mengeringnya luka. Proses lepasnya keropeng bersamaan dengan proses keringnya luka. Hal ini menandakan sudah terjadinya pertumbuhan sel-sel baru pada kulit sehingga membantu mempercepat lepasnya keropeng dan merapatnya tepi luka sehingga terbentuknya kulit baru Aponno et al., 2014.

4.9 Pegukuran Persentase Penyembuhan Luka

Pada pengukuran persentase penyembuhan luka, masing-masing tikus dibuat perlukaan pada bagian dorsal 3 cm dari auricula tikus dengan cara tikus dianestesi dengan diberikan injeksi intramuskular ketamin-hameln 50 mgml dengan dosis 7 mgKgBB dengan tujuan untuk memudahkan dalam penanganan serta mengurangi rasa sakit yang akan ditimbulkan selama dan setelah perlukaan, kemudian rambut rambut tikus dicukur dengan tujuan memudahkan pengamatan luka dari hari ke hari pada saat dilakukannya pengujian. Pembuatan luka pada masing-masing kelompok dilakukan dengan metode Morton Ameri et al., 2008 dengan dibuat diameter sebesar ±1 cm kemudian bagian kulit tersebut diangkat menggunakan pinset dan dibedah dengan menggunakan gunting bedah. Luka yang dihasilkan berbentuk lingkaran. Pengukuran persentase penyembuhan luka diamati pada kelompok kontrol dan kelompok uji dalam interval waktu 3 hari selama 14 hari, karena untuk melihat adanya perubahan luka pada tikus sehingga terjadi penyembuhan luka pada tikus. Pengukuran persentase penyembuhan luka dapat dilihat pada gambar 4.3 lampiran 14. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.3 Grafik Rerata Persentase Penyembuhan Luka tiap Kelompok Ket: kontrol negatif KN; kontrol positif KP; uji konsentrasi rendah UKR; uji konsentrasi sedang UKS; uji konsentrasi tinggi UKT Data hasil rerata persentase penyembuhan luka kemudian diuji secara statistik menggunakan uji One-way ANOVA SPSS 16.0. Uji normalitas dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas levene’s menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal dan homogen p ≤ 0,05 sehingga analisis dilanjutkan dengan statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis dan hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan secara bermakna antara kelompok tikus kon trol negatif, kontrol positif dan tikus uji p ≥ 0,05 Lampiran 15. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian gel etil p-metoksisinamat dengan berbagai konsentrasi dan basis gel mempengaruhi persentase penyembuhan luka. Dalam formula gel etil p-metoksisinamat digunakan alkohol dengan konsentrasi 96 yang seharusnya memiliki efektivitas antiseptik yang rendah, karena menurut Desiyanto dan Djannah 2013, kandungan alkohol 60-80 merupakan konsentrasi terbaik alkohol sebagai antiseptik. Konsentrasi alkohol diluar range optimal tersebut, diprediksi akan mengurangi kemampuan mendenaturasi protein bakteri. Pada penelitian ini, menggunakan gel Bioplacenton ® sebagai kelompok kontrol positif. Pemilihan ini didasarkan pada indikasi gel Bioplacenton ® yang 20 40 60 80 100 120 HARI KE-3 HARI KE-6 HARI KE-9 HARI KE-12 HARI KE-14 KN KP UKR 1 UKS 3 UKT 5 Hari Pengamatan Pers e n ta se Pen y e mbu h a n L u ka UIN Syarif Hidayatullah Jakarta didalamnya terkandung ekstrak plasenta yang berperan dalam menstimulasi proses regenerasi sel sedangkan neomisin sulfat berperan sebagai bakterisidal Dewi, 2010. Dalam hal ini aktivitas gel Bioplacenton ® dapat berperan dalam menstimulasi proses regenerasi sel seperti merangsang re-epitelisasi dan pembentukan jaringan ikat fibrokolagen serta mencegah timbulnya infeksi pada luka yang dapat menghambat proses penyembuhan luka Dewi, 2010. Berdasarkan hasil persentase penyembuhan luka, data yang telah dikuantifikasi menggunakan program ImageJ, kemudian data dibuat dalam bentuk persen dan SD untuk mengetahui persentase peningkatan kesembuhan luka pada hewan uji lampiran 14. Berdasarkan hasil kuantifikasi persentase penyembuhan luka tikus dapat dikatakan bahwa gel etil p-metoksisinamat konsentrasi 1 memiliki aktivitas penyembuhan luka lebih cepat yakni luka menutup pada hari ke-9 dengan rerata persentase kesembuhan luka 95,25 bila dibandingkan dengan gel etil p-metoksisinamat konsentrasi 3 dan 5 maupun kontrol negatif dan positif.

4.10 Pengamatan Preparat Histopatologi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus Novergicus L) Galur Sprague Dawley

4 46 157

Uji Efek Antifertilitas Serbuk Bawang Putih (Allium Sativum L.) Pada Tikus Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo Dan In Vitro

3 25 115

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Bakar Ekstrak Etanol Umbi Talas Jepang (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

4 21 107

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Umbi Talas Jepang (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

0 35 120

Uji Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Air Sarang Burung Walet Putih (Collocalia fuciphaga Thunberg, 1821). Terhadap Aktivitas SGPT & SGOT Pada Tikus Putih Jantan Galur Sprague-Dawley

0 23 107

Pengaruh Yogurt Terhadap Penyembuhan Luka Pencabutan Gigi Pada Tikus Putih Galur Sprague Dawley

0 5 39

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

2 6 96

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

0 3 96

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 90% Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi Spermatozoa, Dan Diameter Tubulus Seminiferus Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley

4 34 116