Determinasi Tanaman Pembuatan Serbuk Simplisia Isolasi Etil p-metoksisinamat

42 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Determinasi Tanaman

Kencur Kaempferia galanga L. merupakan tanaman aromatik yang tergolong ke dalam famili Zingiberaceae temu-temuan yang dipakai dalam pengobatan tradisional. Kencur memiliki komponen yang terbesar yaitu senyawa etil p-metoksisinamat yang mempunyai aktivitas antiinflamasi Umar, et al. 2012. Bagian yang digunakan dalam penelitian adalah rimpang kencur yang diperoleh dari BALITRO, Bogor. Determinasi tanaman dilakukan di Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Bogor, menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan adalah Kaempferia galanga L. Sertifikat hasil determinasi dapat dilihat pada lampiran 4.

4.2 Pembuatan Serbuk Simplisia

Gambar 4.1 Serbuk Simplisia Kencur Kaempferia galanga L. [Sumber: Kolesi Pribadi] Rimpang kencur yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 5,5 Kg, setelah melalui serangkaian proses pembuatan simplisia, diperoleh serbuk simplisia rimpang kencur sebanyak 797 gram. Serbuk simplisia yang dihasilkan berwarna kecoklatan Gambar 4.1. Pembuatan serbuk simplisia bertujuan untuk memperkecil ukuran partikel simplisia dan memperluas permukaan simplisia, sehingga simplisia akan lebih banyak kontak dengan pelarut ketika diekstraksi dan menghasilkan banyak kristal yang tersari ke dalam pelarut yang selanjutnya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dimaserasi dengan menggunakan pelarut n-heksan hingga dilakukan proses isolasi.

4.3 Isolasi Etil p-metoksisinamat

Isolasi senyawa etil p-metoksisinamat dilakukan dengan cara rekristralisasi lampiran 2. Senyawa etil p-metoksisinamat mengkristal pada suhu ruang, sehingga tahap isolasi menjadi lebih mudah. Hampir 80 dari ekstrak kental yang didapat mengkristal dibiarkan dalam suhu ruang Umar et al., 2012. Proses isolasi kristal etil p-metoksisinamat diperoleh dengan proses ekstraksi hingga proses isolasi. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi. Maserasi dilakukan dengan cara merendam rimpang kencur dengan pelarut n-heksan selama 4-5 hari pada temperatur kamar. Maserasi dipilih karena baik untuk senyawa- senyawa yang tidak tahan terhadap panas dan memiliki beberapa keuntungan yaitu: peralatan yang dibutuhkan sederhana dan proses pengerjaannya mudah Tiwari et al., 2011. Penggunaan n-heksan sebagai pelarut berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Taufikurohmah, et al. 2008 menyatakan bahwa kepolaran senyawa etil p-metoksisinamat lebih mendekati heksan karena senyawa etil p-metoksisinamat memiliki 2 gugus yang bersifat non polar yaitu gugus ester dan lingkar benzen, sedangkan gugus yang bersifat polar hanya satu yaitu karbonil dalam gugus ester. Filtrat hasil maserasi yang didapat kemudian dipekatkan menggunakan vacuum rotary evaporator untuk menguapkan pelarut n-heksan dan untuk menghasilkan ekstrak. Ekstrak yang didapat kemudian dilakukan proses rekristalisasi senyawa yang dilakukan dengan dua tahapan yaitu proses pemisahan kristal dan pencucian kristal. Pemisahan kristal dilakukan dengan menambahkan pelarut n-heksan pada ekstrak kental yang masih berwarna coklat, kemudian disaring untuk memisahkan kristal etil p-metoksisinamat dari kandungan ekstrak lainnya. Selanjutnya dilakukan proses pencucian kristal etil p-metoksisinamat untuk memisahkan pengotor yang menempel pada kristal sehingga didapatkan kristal yang murni yang berwarna putih. Penggunaan pelarut n-heksan dan Etanol 96 pada tahap ini bertujuan untuk memisahkan senyawa semi polar yang sulit terpisah dari kristal etil p-metoksisinamat Mufidah, 2015 dengan modifikasi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kristal yang didapatkan sebanyak 32,37 gram dengan nilai rendemen kristal sebesar 4,06 perhitungan rendemen kristal dapat dilihat di lampiran 8.

4.4 Identifikasi dan Uji Kemurnian Senyawa Etil p-metoksisinamat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus Novergicus L) Galur Sprague Dawley

4 46 157

Uji Efek Antifertilitas Serbuk Bawang Putih (Allium Sativum L.) Pada Tikus Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo Dan In Vitro

3 25 115

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Bakar Ekstrak Etanol Umbi Talas Jepang (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

4 21 107

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Umbi Talas Jepang (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

0 35 120

Uji Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Air Sarang Burung Walet Putih (Collocalia fuciphaga Thunberg, 1821). Terhadap Aktivitas SGPT & SGOT Pada Tikus Putih Jantan Galur Sprague-Dawley

0 23 107

Pengaruh Yogurt Terhadap Penyembuhan Luka Pencabutan Gigi Pada Tikus Putih Galur Sprague Dawley

0 5 39

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

2 6 96

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

0 3 96

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 90% Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi Spermatozoa, Dan Diameter Tubulus Seminiferus Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley

4 34 116