Pengertian Perairan Internasional Pengaturan Hukum Internasional Mengenai Status Kepemilikan Atas Penemuan Harta Karun Di Wilayah Perairan Internasional

BAB III KONSEP KEPEMILIKAN HARTA KARUN DI WILAYAH PERAIRAN INTERNASIONAL

D. Pengertian Perairan Internasional

Lokasi dan status dari bangkai kapal adalah hal penting dalam menentukan siapa yang memiliki hak untuk menemukan kapal. Misalnya, sebuah bangkai kapal ditemukan di wilayah suatu negara akan tunduk kepada hukum domestik negara tersebut. 58 Beberapa negara seperti Inggris, Australia, Perancis, Italia, Spanyol, Belanda, Denmark, dan Norwegia telah mengeluarkan peraturan yang mengatur tentang kapal karam bersejarah yang diabaikan atau arkeologi berharga yang ditemukan di dalam yurisdiksi mereka. 59 Amerika Serikat sendiri mengaturnya melalui Abandoned Shipwreck Act tahun 1987 ASA. ASA mengatur kapal karam yang diabaikan dalam konteks yang lebih luas dari program pelestarian sejarah nasional Amerika Serikat. 60 Namun bagian dari peraturan tersebut mencerminkan kekhawatiran domestik dalam menjaga kapal karam, kapal karam yang ditemukan di perairan internasional menjadi tidak terlindungi. 61 Namun isu mengenai bangkai kapal yang ditemukan di perairan internasional tidaklah jelas pengaturannya, terkadang ada berbagai klaim 58 Louis B. Sohn John E. Noyes, op. cit., hal. 645 59 Alexander Korthals Altes, Submarine Antiquities: A Legal Labyrinth, 4 Syracuse J. Intl’l. Com. 77 1976, hal. 84-93 60 Abandoned Shipwreck Act Guidelines, 55 Fed. Reg. 50 Dec. 4, 1990, pasal 116 61 See Bernard H. Oxman, Marine Archaeology and the International Law of the Sea 12 Colum.-Vla J.L. Arts 353 1988, hal. 357 kepentingan antara salvors, pemilik asli, pihak asuransi, negara, dan pemerintah negara. 62 Perairan internasional merupakan perairan yang berada di luar yurisdiksi nasional suatu negara. 63 Dalam hukum internasional, perairan yang berada diluar yurisdiksi negara disebut dengan laut lepas. Laut lepas sendiri merupakan wilayah yang terbuka bagi seluruh negara 64 , sehingga tidak ada satu negarapun yang dapat mengklaim wilayah laut lepas sebagai wilayah kedaulatannya. 65 Bangkai kapal beserta muatannya sendiri tidak mengambang di atas laut, khususnya di laut lepas, namun berada didasar laut atau disebut dengan kawasan area. Kawasan sendiri merupakan dasar laut atau samudera dan lapisan tanah dibawahnya yang berada diluar batas yurisdiksi nasional suatu negara, Berkaitan dengan kegiatanoperasi pencarian harta karun di wilayah laut lepas, maka upaya tersebut dapat dikatakan sah – sah saja dalam hukum internasional. 66 yaitu di luar batas – batas zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen yang berada di bawah yurisdiksi negara pantai. Sama seperti laut lepas, negara juga tidak dapat mengklaim kedaulatan di wilayah kawasan ini. 67 Kawasan dasar laut sendiri merupakan wilayah yang sumber – sumber kekayaan alamnya diperuntukkan bagi kepentingan umat manusia dan tidak ada satu negara pun yang dapat melakukan klaim atau melaksanakan kedaulatannya atas bagian, wilayah, dan sumber – sumber alamnya, karena semua sumber daya wilayah ini merupakan warisan bersama umat manusia common heritage of 62 Craig Forrest, loc. cit 63 Dapat diakses pada http:en.wikipedia.orgwikiInternational_waters [diakses tanggal 31 Maret 2015] 64 UNCLOS pasal 87 65 Ibid., pasal 89; Malcolm N. Shaw, International Law, 6th ed., United Kingdom: Cambridge University Press, 2008, hal. 492 66 UNCLOS, op. cit., pasal 1 1; UCH Convention, op. cit., pasal 1 5 67 UNCLOS, op.cit., pasal 137 1 mankind . 68 Di wilayah ini sendiri terdapat suatu badan administratif yang bertugas mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan di wilayah kawasan, disebut Otoritas Dasar Laut Internasional The International Seabed Authority. 69

E. Kepemilikan Berdasarkan Hukum Bangsa – Bangsa Law of