Kepentingan Arkeologi Archeological Interest

menguasai harta karun dari penemuan kapal – kapal karam bersejarah ataukah menerima penghargaan atas penyelamatannya karena menemukan bangkai kapal. 145 Pertanyaannya yang muncul adalah apakah salvors diperbolehkan melakukan penelitian terhadap kapal karam bersejarah, karena takut kehilangan kesempatan untuk mempelajari artefak bawah air tersebut dan informasi kontekstual yang ada pada kapal karam tersebut. 146

1. Kepentingan Arkeologi Archeological Interest

Sebaliknya, harus diakui bahwa kita tidak akan mempelajari apapun dari masa lalu hanya dengan memelihara, serta apa keuntungan pendidikan dan kebudayaan yang akan kita peroleh dengan membiarkan kapal atau barang – barang di dalamnya tidak disentuh sama sekali. Kepentingan yang diajukan oleh negara – negara berdaulat dan komunitas arkeologi merupakan hal yang selaras, dapat dilihat sebagai representasi keinginan untuk melaksanakan dan mempertahankan standar arkeologi saat menyelamatkan sebuah kapal karam bersejarah. 147 Negara – negara berdaulat memperhatikan perlakuan terhadap kapal – kapal karam oleh penyelamat asing karena kapal karam bersejarah sangatlah penting secara budaya bagi negara – negara. 148 Pandangan arkeolog sangat luas, mulai dari menganjurkan pemeliharaan bangkai kapal yang ditemukan dan muatannya sampai kepada keyakinan bahwa penyelamatan dewasa ini memperlihatkan perlindungan terbaik atas warisan 145 Allison Leigh Richmond, Scrutinizing the Shipwreck Salvage Standard: Should A Salvor Be Rewarded For Locating Historic Treasure? 23 N.Y. Intl L. Rev 2010, hal. 117 146 Elizabeth S. Greene, et al., op. cit., hal. 315 147 Jeremy Neil, op. cit., hal. 905 148 Craig Forrest, op. cit., hal. 350 budaya bawah air dari aktivitas manusia di laut. Namun, komunitas arkeologi sangat memperhatikan perolehan pengetahuan tentang masa lalu. 149 Mereka memperhatikan pertanyaan penelitian terkemuka mengenai masa lalu manusia pada satu sisi dan pertanggungjawaban pengaturan warisan nasional maupun internasional di sisi lain. 150 Negara – negara berdaulat dan para arkeolog tidak menyetujui penerapan hukum penyelamatan dalam perbandingannya dengan rezim hukum baru yang secara khusus dibuat untuk melindungi kapal – kapal karam bersejarah sebagai warisan budaya. 151 Lagipula, banyak artefak yang sudah memiliki informasi yang cukup, seperti unsur barang – barang tembikar, yang tidak memiliki nilai bagi penyelamat. Hukum penyelamatan saat ini, seperti yang diterapkan oleh pengadilan – pengadilan, mendukung perusahaan penyelamat untuk mengelola kapal – kapal karam dan muatannya untuk kepentingan komersil, tanpa memperhatikan standar arkeologi. Rezim hukum baru yang menerapkan hukum perlindungan disamping hukum penyelamatan dapat mengurangi eksploitasi Perubahan dari rezim hukum sebelumnya ke rezim hukum yang baru memperbolehkan penyelamatan dengan penempatan standar arkeologi, sehingga menjauhkan para pencari harta karun dari penyelamatan berbasis keuntungan, dan memberikan pengajaran berdasarkan artefak yang diselamatkan. Tetapi, harus mematuhi standar arkeologi yang akan menghabiskan banyak waktu dan biaya. Rezim hukum baru yang dimaksud adalah UCH Convention. 149 James P. Delgado, The Trouble With Treasure, Naval History: Augustus 2010, Vol. 24 Issue 4, hal. 21 150 Elizabeth S. Greene, op. cit., hal. 313 151 Ole Varmer, op. cit., hal. 280 komersil, dan membuat kapal – kapal karam bersejarah tersebut menjadi milik negara.

2. Kepentingan Komersil Commercial Interest