Bidang Pemerintahan Mitos dalam Film Dracula Untold
Dalam Sejarah: Tidak seperti yang digambarkan di dalam film, Turki tidak pernah
menjalankan sistem perbudakan dalam sistem Janisari, justru Turki megasramakan dan membimbing anak-anak tersebut dalam suasana yang
islami, sehingga mereka paham dengan Islam dan menjadi prajurit yang melawan musuh-musuhnya berlandaskan asas-asas Islam.
Turki merekrut anak-anak Kristen yang berasal dari daerah-daerah yang berhasil direbut di Eropa. Anak-anak tersebut pun merupakan anak-anak
yang kehilangan ayahnya di peperangan saat melawan Usmani. Anak-anak terebut tidak pernah disiksa maupun dianiaya seperti yang digambarkan
dalam adegan di atas. Melainkan mereka diasramakan, dibimbing dalam suasana Islam, dan diajarkan cara berperang berlandaskan asas-asas Islam.
Turki tidak pernah bersikap kasar maupun kejam terhadap mereka, apalagi terhadap anak-anak.
Perekrutan Janisari ini dilakukan sejak zaman pemerintahan Orkhan. Kakaknya, Alauddin, yang diemban tugas mengurusi masalah internal dinasti
merasa resah akan faksi-faksi militer di beberapa suku dikarenakan pasukan perang Turki sifatnya tidak mengikat. Mereka berkumpul pada saat perang,
dan bubar setelah perang usai. Oleh karena itu atas saran dari Khairuddin Pasha, Alauddin merekrut anak-anak gelandangan dan anak-anak orang
Byzantium yang ayahnya meninggal dalam perang
9
. Mereka dididik dalam suasana Islam dan diberi latihan militer dengan asas-asas Islam. Mereka
dilindungi dan dipelihara oleh Usmani dari hidup tidak terurus dan menggelandang.
Sebagaimana yang tertuang dalam Al- Qur‟an surat An-Nisa:36 bahwa
Islam mengajarkan untuk mengasihi anak yatim:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga
yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-
banggakan diri.” Namun Gary Shore nampaknya mendistorsi kisah ini dengan menuduh
Usmani merampas anak-anak dari ayah-ayah mereka dan memaksa mereka masuk Islam. Hal ini terlihat di dalam adegan keempat dimana Usmani
digambarkan ingin merampas anak-anak Transylvania dari keluarga mereka, untuk disiksa dan dilatih dengan kejam.