Sekilas Film Dracula Untold

Hari berikutnya, di saat Vlad dan warganya sedang merayakan Hari Paskah, ia kedatangan utusan dari Kesultanan Turki Utsmani, Hamza Bey Ferdinand Kingsley untuk mengambil upeti. Selain itu, mereka juga meminta Vlad untuk menyerahkan 1.000 anak laki-laki Transylvania termasuk anak lelakinya untuk dijadikan pasukan khususJanisari. Pasukan Janisari tersebut akan dilatih untuk membunuh tanpa moral dan etika. Vlad tidak ingin anak muda Transylvania dilatih menjadi „mesin pembunuh‟ oleh kesultanan Turki Usmani seperti dirinya dulu. Akhirnya, demi melindungi warga juga anaknya, ia mendatangi Mehmed II Dominic Cooper untuk bernegosiasi. Vlad menawarkan dirinya untuk menjadi pasukan Usmani, karena kekuatannya melebihi 1000 pasukan yang diminta oleh Mehmed. Namun negosiasi tersebut gagal. Akhirnya, demi menghancurkan Kesultanan Turki Usmani dan melindungi keluarga dan warganya, Vlad menjual dirinya kepada Master Vampire agar memberinya kekuatan yang tak terkalahkan sehingga ia berubah menjadi dracula. Kekuatan tersebut hanya akan bertahan selama tiga hari jika Vlad dapat menahan dirinya untuk meminum darah, dan setelah tiga hari ia akan kembali menjadi manusia biasa. Tapi jika tidak, ia akan menjadi dracula seumur hidupnya.

C. Turki Usmani pada Zaman Kekuasan Muhammad Al-Fatih

1. Profil Sultan Muhammad Al-Fatih

Sultan Muhammad II Muhammad al-Fatih dilahirkan pada 27 Rajab 835 H30 Maret 1432 M di Kota Erdine, ibu kota Usmani pada saat itu. Ia adalah putra dari Sultan Murad II yang merupakan sultan keenam Dinasti Usmani. Beliau adalah salah seorang sultan Kerajaan Usmani yang paling terkenal. Ia merupakan sultan ketujuh dalam sejarah Dinasti Usmani. Al-Fatih merupakan gelar yang ia terima setelah ia berhasil menaklukkan Konstantinopel pada tanggal 20 Jumadil Awal 857 H atau 29 Mei 1453 M 4 . Sultan Muhammad al-Fatih merupakan sultan yang paling cakap, baik sebagai jenderal maupun sebagai negarawan. Ia memiliki keintelektualan yang besar dan memiliki hasil yang besar di kesusasteraan. Setelah kematian kedua kakaknya secara tiba-tiba, Muhammad al-Fatih menjadi satu-satunya harapan bagi ayahnya untuk menjadi penerus dinasti. Oleh karena itu, Murad II sangat memperhatikan pendidikan anaknya dan mempersiapkannya sebagai pengganti dirinya. Sejak saat itu, Muhammad al-Fatih dibekali berbagai dispilin ilmu seperti ilmu fiqih, matematika, ilmu falak, ilmu bayan, bahasa asing, astronomi, matematika, kimia, dan fisika. Selain itu ia juga dibekali ilmu strategi berperang. Selain itu, Muhammad juga fasih berbahasa asing seperti, bahasa Arab, Persia, Latin, dan Yunani. Sultan Muhammad al-Fatih menguasai berbagai macam bahasa pada umur 17 tahun, seperti Turki, Persia, Arab, Prancis Yunani, Serbia, Hebrew, dan Latin. Ia juga menguasai ilmu lain seperti sejarah, geografi, syair, dan puisi. Ia juga terkenal ahli dalam peperangan. 4 Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya. Penerjemah Adang Affandi Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, h.343. Selain terkenal sebagai jenderal perang dan berhasil memperluas kekuasaan Utsmani melebihi sultan-sultan lainnya, Muhammad al-Fatih juga dikenal sebagai seorang penyair. Ia memiliki diwan, kumpulan syair yang ia buat sendiri. Ia juga terkenal dengan toleransi beragamanya yang tinggi, hal itu terbukti dengan diberinya kebebasan beragama bagi penganut Kristen dan dibiarkannya berdiri gereja-gereja Kristen di Istanbul 5 . Selain itu, ia juga terkenal peduli dengan tentara-tentaranya. Prajurit Turki Usmani yang begitu banyak diorganisir dengan baik, mereka selalu mendapat makan yang cukup dan diperlengkapi dengan senjata perang yang baik 6 .

2. Penaklukan Konstantinopel

Sebelum benar-benar naik takhta sebagai penguasa Usmani, Muhammad al-Fatih sudah sering diberikan kesempatan untuk mengganti ayahnya berkuasa di Usmani dalam jangka waktu yang singkat dikarenakan ia masih belia. Penyerahan kedudukan ini dikarenakan Murad II merasa letih dengan kegiatan berperang dan memutuskan turun takhta untuk beristirahat dengan tenang menghabiskan sisa hidupnya. Muhammad al-Fatih diangkat menjadi sultan pada tanggal 5 Muharam 855 H atau 7 Febuari 1451 M. Program besar yang langsung ia canangkan ketika menjabat sebagai sultan adalah menaklukkan Konstantinopel. Pengepungan Konstantinopel dimulai sultan pada tanggal 6 April 1453 M. Sultan Muhammad al-fatih memulai persiapan penaklukan Konstantinopel dengan membangun benteng di daratan Eropa dekat Selat Bosphorus. Dengan demikian, 5 Saepudin, Sejarah Peradaban Islam, h. 166. 6 Saepudin, Sejarah Peradaban Islam, h. 166.