Definisi Film Konsep Film

Sedangkan dalam hal pengklasifikasian, film dibagi berdasarkan genre. Saat ini, film-film di dunia telah memunculkan beberapa genre, di antaranya komedi, drama, horor, musikal, dan laga 6 . Berikut di bawah ini merupakan penjelasannya: a. Komedi. Film ini mendeskripsikan kelucuan yang digambarkan oleh pemain. Alur ceritanya tidak kaku, tidak hambar, dan tidak hampa. Ada bumbu jenaka yang membuat penonton tidak bosan. b. Drama. Film yang menggambarkan realita di sekitar kehidupan. Alur ceritanya terkadang dapat membuat penontonnya tersenyum atau sedih. c. Horor. Film yang mengisahkan cerita-cerita menyeramkan. Alur ceritanya biasanya membuat jantung penonton berdegup kencang, menegangkan, dan berteriak histeris. d. Musikal. Film jenis ini penuh dengan nuansa musik. Alur ceritanya mirip seperti drama, hanya saja di beberapa adegan para pemain bernyanyi, berdansa, bahkan bebrapa dialog menggunakan musik seperti bernyanyi. e. Laga action. Film ini dipenuhi dengan aksi perkelahian, tembak- menembak, kejar-kejaran, dan adegan-adegan berbahaya lainnya yang menegangkan. Alur ceritanya sederhana, hanya saja menjadi luar biasa setelah dibumbui aksi-aksi yang membuat penonton tidak beranjak dari kursi. 6 Ekky Imanjaya, Why Not: Remaja Doyan Nonton, Bandung: PT Mizan Bunaya Creative, 2004, h. 104.

B. Konsep Semiotika

1. Konsep Dasar Semiotika

Mencoba mengenal sesuatu dan alam sekitarnya merupakan salah satu karunia terbesar yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia. Melalui panca indera yang diberikan, manusia dapat memberi makna dari setiap derap langkah bahkan nafasnya sendiri. Manusia selalu berusaha memahami makna-makna, menginterpretasikan fakta, mengurai apa yang ada di balik kata-kata atau peristiwa yang ada di sekitarnya. Makna yang disimpulkan oleh manusia terkadang bisa menimbulkan bias karena disebabkan oleh interpretasi yang salah. Apalagi jika sudah dikaitkan dengan ideologi, latar belakang para penyampai pesan maupun yang menginterpretasikan pesan. Oleh karena itu, dalam proses memaknai tersebut, dalam dunia akademisi terdapat kajian yan g disebut “semiotika”, yakni metode pemaknaan bahasa dan atau simbol komunikasi verbal. Secara etimologi, semiotik asal katanya adalah semeion, merupakan bahasa Yunani yang berarti tanda. Menurut Umberto Eco, yang dikutip oleh Alex Sobur dalam bukunya yang berjudul Analisis Teks Media, tanda tersebut sudah terbentuk sejak lama dan dianggap sebagai representasi dari sesuatu hal 7 . Sedangkan secara terminologi, semiotik diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang objek-objek, peristiwa-peristiwa, atau kebudayaan sebagai tanda. Menurut para ahli, semiotika dibagi menjadi dua jenis, yakni semiotika signifikasi dan semiotika komunikasi. Semiotika signifikasi menekankan pada 7 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2006, h. 95..l