Penarikan Kesimpulan Teknik Analisis Data

50 bersama istrinya, Tias Tatanka mendirikan Rumah Dunia. Toto, Rys, Andi, Uzi dan Abdul Malik mendukung. Dengan visi “membentuk dan mencerdaskan generasi baru” yang kreatif dan kritis di Banten lewat dunia baca tulis. Rumah Dunia terus menyebarkan semangat literasi untuk warga sekitar. Pada awal berdiri, Rumah Dunia menempati area seluas 1000 milik pribadi di halaman belakang Gol A Gong. Rumah Dunia diresmikan tiga tahun berikutnya, ketika struktur organisasi pertama Rumah Dunia terbentuk pada 3 Maret 2002. Sampai akhirnya sekarang Rumah Dunia berlindung di lini sosial Yayasan Pena Dunia, berakta notaris Fachrul Kesuma Dharma, SH, nomor 006 pada 12 Juni 2006. Rumah Dunia disebut sebagai “learning centre” pusat belajar jurnalistik, sastra, menggambar, teater, musik dan film bagi anak-anak, pelajar mahasiswa bahkan umum yang didirikan sejak 2002. Di halaman Rumah Dunia terdapat beberapa fasilitas penunjang segala aktivitas yang terdiri dari: panggung utama serbaguna untuk ragam diskusi dan pementasan, perpustakaan ruang sekretariat, laboratorium kursus komputer gratis, mes relawan, mushala, pendopo, teater terbuka, audiotorium surosowan, dan lapangan badminton terbuka. Melihat persoalan daya tampung yang kerap kali kurang setiap kali menggelar kegiatan berskala nasional, pada tahun 2008 Rumah Dunia 51 melakukan penggalangan dana baik di dunia nyata maupun di dunia maya untuk membebaskan tanah seluas 3.000 . Pada tahun 2010, Rumah Dunia mendapat penghargaan sebagai TBM Kreatif dari Kementrian Pendidikan Nasional RI sebagai pusat pendidikan masyarakat nonformal yang bergerak di bidang jurnalistik, sastra, teater, seni rupa, film bagi masyarakat luas, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa. Hingga pada tahun 2011, Rumah Dunia tidak lagi menempati areal di halaman belakang rumah Gol A Gong, tapi di areal seluas 3.000 , persis di depan Rumah Dunia. 53

2. Visi dan Misi

Visi : Mencerdaskan dan membentuk generasi baru. Misi : 1. Menyelenggarakan kegiatan literasi seperti bazar buku, pelatihan menulis, penerbitan buku, peluncuran dan bedah buku. 2. Menyelenggarakan lomba literasi seperti mengarang cerita pendek, menggambar dan pembacaan puisi. 3. Mendorong pendirian taman bacaan masyarakat. 53 Jang Ru Dun, “Rumah Dunia: Spirit Banten untuk Dunia,” dalam “Relawan Dunia” Firman Venayaksa dkk., Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2011 h. 178