82
Ada juga, jika peserta KMRD melakukan kesalahan dalam mengerjakan tugasnya, selanjutnya mereka takut tidak didukung lagi.
Padahal pada kenyataanya, baik Gol A Gong ataupun relawan Rumah Dunia sangat toleran kepada peserta KMRD. Jika mereka tidak
mengumpulkan tugas, itu terserah mereka. Gol A Gong dan relawan Rumah Dunia hanya memfasilitasi saja.
Solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu hampir setiap pertemuan Gol A Gong dan relawan Rumah Dunia selalu memberikan
motivasi kepada peserta KMRD untuk selalu mengerjakan tugas yang diberikan. Gol A Gong mengatakan jangan takut salah kalau
mengerjakan tugas yang diberikan, di Rumah Dunia ini sama-sama belajar. Jadi diharapkan kepada peserta KMRD untuk selalu
mengerjakan tugas yang diberikan. Dengan begitu, keahlian dalam membaca dan merangkai kata bisa semakin terasah.
e. Kejelasan peran role clarity
Role clarity atau kejelasan peran merupakan ketidaknyamanan dan kebingungan atas rasa kurang senangnya akibat pemberdayaan
masyarakat. Pada TBM Rumah Dunia, ditunjukkan dengan perbedaan karakter setiap individu yang datang ke Rumah Dunia. Misalnya,
karena masyarakat tahu bahwa nama Rumah Dunia telah berkumandang secara nasional atau internasional, maka masyarakat
ingin Rumah Dunia mensejahterakan mereka dalam materi.
83
Namun, Rumah Dunia tidak dapat memenuhi itu semua. Rumah Dunia hanya bisa memberikan ilmunya saja, bukan materi atau uang
kasarnya. Disini masyarakat kurang terhadap pemahaman untuk mengenal sesuatu hal yang diperlukan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Gol A Gong terus berupaya mencari dana dengan merintis film box office. Selain itu, para relawan
Rumah Dunia, peserta KMRD atau masyarakat lain apabila mereka menerbitkan buku, sebagian dananya disisihkan untuk masuk ke kas
Rumah Dunia.
f. Kecendrungan untuk memilih
Resistance to change atau kecendrungan untuk memilih, terlihat pada beberapa organisasi baik pada pemimpin atau masyarakat untuk
mempertahankan apa yang sudah dimilikinya dalam mengerjakan sesuatu. Pada masyarakat sekitar TBM Rumah Dunia, dulunya orang
tua tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh anak-anak mereka. Orang tua hanya tahu kalau anak-anaknya sekolah, pulang dan
bermain. Tetapi tidak tahu apa yang dilakukan anak-anak ketika mereka bermain, keinginan mereka dan apa anak-anak mereka sudah
bisa membaca atau belum. Orang tua cendrung memikirkan diri sendiri dan mencari uang, sehingga anak-anak mereka kurang diperhatikan.