29
4. Masyarakat merasa sulit menerima suatu perubahan dalam peran
sebagai ‘polisi’ dan cendrung berkeinginan untuk melawan dengan tetap mempertahankan metode control mereka sendiri.
c. Kecendrungan untuk memilih
Disini munculnya kecendrungan yang terlihat pada beberapa organisasi baik pada pemimpin atau masyarakat untuk mempertahankan apa yang
sudah dimilikinya dalam mengerjakan sesuatu. Misalnya, organisasi atau komunitas yang lebih menekankan pada manajemen kerja
daripada manajemen perorangan, maka yang berorientasi pada manajemen orang tidak diperlukan.
Dalam sebuah organisasi atau komunitas, jika ada sesuatu hal yang terlihat baru, sering disikapi dengan rasa takut dan tidak akan ada
pengecualian, sehingga muncul anggapan bahwa pemberdayaan merupakan perubahan yang tidak serius. Yang lebih di khawatirkan
masyarakat curiga bahwa kebijakan pemberdayaan yang didukung adalah yang dirancang untuk membuatnya terlihat berlebihan.
D. Literasi Informasi 1.
Definisi Literasi Informasi
Kata literasi berasal dari Bahasa Inggris literacy yang berarti kemampuan untuk membaca dan menulis. Sedangkan literacy berasal dari kata latin
littera yang berarti huruf, sehingga literacy sering diterjemahkan sebagai
30
melek huruf. Karena huruf sama artinya dengan dengan aksara, maka diperkenalkan istilah melek huruf. Selain itu, literate juga dapat diartikan
sebagai educate yang berarti terdidik atau berpendidikan. Hal ini dikarenakan untuk bisa membaca dan menulis, seseorang perlu
mendapatkan pendidikan dari orang lain.
33
Pengertian yang luas tentang literasi sebagai terdidik mengakibatkan kata literasi banyak digunakan
untuk berbagai istilah, termasuk istilah literasi informasi.
Dalam Rosa Widyawan, literasi informasi pertama kali dilaporkan oleh Paul G Zurkowski pada tahun 1974 dalam proposalnya yang ditujukan
kepada The National Commission on Libraries and Information Science NCLIS. Zurkowski mengungkapkan bahwa literasi informasi merupakan
keterampilan dan teknik yang dimiliki oleh seseorang yang literat informasi untuk memanfaatkan sejumlah sarana informasi yang juga
sebagai sumber utama dalam membuat solusi informasi terhadap masalah mereka.
34
Sedangkan menurut Burchinal pada tahun 1976, dalam makalah presentasinya di Perpustakaan Universitas Texas AM menjelaskan
bahwa untuk menjadi seseorang yang literat informasi harus memiliki satu paket keterampilan. Termasuk bagaimana menemukan dan menggunakan
informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah dan mengambil
33
Arif Rifai Dwiyanto, “Peran Perpustakaan Nasional RI dalam Mengembangkan Literasi Info
rmasi sebagai Amanat Konstitusi,” artikel diakses pada 1 April 2015 dari www.pnri.go.id
34
Rosa Widyawan, Pelayanan Referensi Berawal dari Senyuman. Bandung: CV. Bahtera Ilmu, 2012, h. 166-167