72
Rumah Dunia terdahulu seperti Teh Nazlah, Kak Budi, Kak Peter, Teh Mut, Kak Dedi dan Teh Ade.
71
Setelah ke enam relawan tersebut, barulah generasi Suni dan Aeni yang meneruskannya.
Rumah Dunia sudah sering menampilkan pertunjukkan teater, baik tampil di Rumah Dunia, kampus-kampus di Banten dan pernah juga beberapa kali
tampil di Jakarta. Terakhir pentas pada acara jambore TBM se-Indonesia yang kebetulan acaranya bertempat di Rumah Dunia. Kemudian setelah
acara itu, mereka diundang oleh dompet dhuafa ke Bulungan, Jakarta Timur, mereka menampilkan pementasan teater yang berjudul “Dampu
Awang Rumah Dunia.”
72
2. Solusi mengatasi kendala dalam melakukan pemberdayaan
masyarakat
Dalam pemberdayaan masyarakat, TBM Rumah Dunia sebagai fasilitator di lingkungan sekitar, tentunya ada berbagai macam kendala yang
dihadapi. Adapun berbagai macam kendala yang dihadapi oleh TBM Rumah Dunia dalam melakukan pemberdayaan masyarakat sebagai
berikut:
71
Karena penulis berada di Jakarta, sedangkan narasumber di Serang, sehingga tidak memungkinkan untuk bertemu. Maka obrolan dilakukan melalui facebook messenger dengan Suni
Ahwa, pada 4 Mei 2015
72
Karena penulis berada di Jakarta, sedangkan narasumber di Serang, sehingga tidak memungkinkan untuk bertemu. Maka obrolan dilakukan melalui facebook messenger dengan
Suni Ahwa, pada 4 Mei 2015
73
1 Karakter
Karakter merupakan kendala utama yang dihadapi oleh TBM Rumah Dunia dalam hal pemberdayaan masyarakat. Adanya berbagai sifat
yang datang silih berganti ke Rumah Dunia setiap tahunnya, merupakan tugas utama Gol A Gong sebagai pendiri sekaligus
penasihat di TBM Rumah Dunia.
Misalnya pada satu kejadian, masyarakat di sekitar Rumah Dunia, menginginkan Rumah Dunia bisa menyejahterakan masyarakat dalam
hal materi. Namun Rumah Dunia tidak bisa memberikan itu semua. Hal itu disebabkan karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh
Rumah Dunia. Rumah Dunia hanya bisa memberikan ilmunya saja, lalu mereka yang menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kasarnya,
Rumah Dunia hanya bisa memberikan umpan, bukan ikan.
73
Itu merupakan salah satu contoh karakter yang ada, jadi tugas Gol A
Gong dan relawan Rumah Dunia yaitu perlahan mengubah karakter dan pola pikir masyarakat.
Untuk mengatasi masalah perbedaan karakter tersebut, Rumah Dunia memberikan pengertian kepada masyarakat atau orang luar yang
datang ke Rumah Dunia untuk belajar agar mereka bisa mengubah karakter yang tidak baik menjadi baik. Karakter yang dibawa dari
73
Wawancara dengan Ahmad Wayang, Serang, 26 April 2015
74
rumah ke Rumah Dunia didiskusikan bersama sampai akhirnya masyarakat menyadari bahwa kolektifitas itu penting.
74
Selain itu, Gol A Gong terus berupaya untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat yang ingin belajar. Meskipun tidak dapat
memberikan bantuan secara materi, namun Gol A Gong mengajarkan kepada relawan untuk memberikan tenaga, pikiran dan waktunya
untuk didedikasikan kepada masyarakat. Menurut Gol A Gong, ini merupakan jihad di jalan Allah, karena dia sebagai orang yang
dituakan di Rumah Dunia harus mencontohkan bahwa harus total dalam mengurusi Rumah Dunia, termasuk menghadapi perbedaan
karakter yang ada di masyarakat.
75
2 Sarana dan prasarana
Kendala selanjutnya yang dihadapi TBM Rumah Dunia yaitu sarana dan prasarana. Meskipun jika dilihat sekilas mata, TBM Rumah
Dunia sudah mempunyai gedung yang terlihat mewah, tapi menurut Gol A Gong gedung tersebut belum selesai. Di dalam gedung
tersebut, ada sarana yang sebenarnya belum lengkap, misalnya audio visual. Gol A Gong menginginkan di Rumah Dunia bisa memutar
film setiap minggunya, sehingga ada kegiatan nonton bersama di Rumah Dunia.
76
Namun karena karena ketebatasan infocus yang ada satu buah dan kadang dipakai untuk kegiatan perpustakaan keliling
74
Wawancara dengan Gol A Gong, Serang, 26 April, 2015
75
Wawancara dengan Gol A Gong, Serang, 26 April 2015
76
Wawancara dengan Gol A Gong, Serang 26 April 2015