Mengenal Aksara TINJAUAN TEORITIS

individu maupun kelompok supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan, serta pengamalan terhadap ajaran agama, message yang disampaikan kepadanya tanpa ada unsur pemaksaan. 21 Dakwah menurut Sayyid Qutub memberi batasan dengan ”mengajak” atau “menyeru” kepada orang lain masuk ke dalam sabil jalan Allah SWT bukan untuk mengikuti da’i atau sekolompok orang. Ahmad Ghusuli menjelaskan bahwa dakwah merupakan pekerjaan atau ucapan untuk mempengaruhi manusia supaya mengikuti Islam. Abdul al Badi Shadar membagi dakwah membagi dua tataran yaitu dakwah fardiyah dan dakwah ummah. Sementara itu, Abu Zahroh menyatakan bahwa dakwah itu dapat dibagi menjadi dua hal; pelaksana dakwah, perseorangan, dan organisasi. Sedangkan Ismail al-Faruqi, mengungkapkan bahwa hakikat dakwah adalah kebebasan, universal, dan rasional. Kebebsan akan menunjukkan dakwah itu bersifat universal berlaku untuk semua umat dan sepanjang masa. 22 Pada intinya, menurut Ilaihi, pemahaman lebih luas dari pengertian dakwah yang telah didefinisikan oleh para ahli tersebut adalah: pertama, ajakan ke jalan Allah SWT. Kedua, dilaksanakan secara berorganisasi. Ketiga, kegiatan untuk mempengaruhi manusia agar masuk jalan Allah SWT. Keempat, sasaran bisa secara fardiyah atau jam a’ah. Dalam konteks dakwah istilah amar ma’ruf nahi munkar secara lengkap dan populer dipakai adalah yang terekam dalam Al- Qur’an, Surah Ali-Imran, ayat 104: 21 M. Arifin, Paikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Jakarta: Bumi Aksara, 2000 Cet. Ke-5, Hal. 6. 22 Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, Rosdakarya: Bandung, 2010, hal. 14.                 “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru pada kebajikan, menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar; mereka itulah orang- orang yang beruntung.” Ciri khas materi dakwah menurut Anwar Arifin adalah al-khair, al- ma’ruf, dan al-munkar, sebagaimana ayat tersebut di atas. Meskipun demikian, dalam kenyataannya terdapat perbedaan penafsiran. Kemudian, materi dakwah yang lain secara umum adalah keyakinan dan pandangan hidup Islam yang bersifat universal dan sesuai dengan fitrah dan kehanifaan manusia. Semua pandangan itu termaktub dalam Kitabullah dan Sunnah Rasul. 23 Objek kajian dakwah ialah hubungan interaksional antara subjek dakwah dan subjek sasaran dakwah dengan menggunakan metode, media, dan materi dakwah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Kutipan Ilaihi tersebut juga akhirnya dinyatakan secara proposional dalam ilmu proposisi yaitu: a. Subjek dakwah tertenut berhubungan dengan religionitas subjek sasaran dakwah. b. Media dakwah tertentu berhubungan dengan religionitas subjek sasaran dakwah. c. Materi dakwah tertnetu berhubungan dengan religionitas subjek sasaran dakwah. d. Situasi objektif subjek sasaran dakwah berhubungan dengan religionitas sendiri. 23 Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer: Sebuah Studi Komunikasi, Graha Ilmu, Yogyakarta: 2011, h.20-21.