Aktan Algirdas Greimas dalam Narasi

c. Pengirim destinator. Merupakan penentu arah, memberikan aturan dan nilai-nilai dalam narasi. Pengirim umumnya tidak bertindak secara langsung, ia hanya memberikan perintah atau aturan-aturan kepada tokoh dalam narasi. d. Penerima receiver. Karekter ini berfungsi sebagai pembawa nilai dari pengirim destinator. Fungsi ini mengacu kepada objek tempat di mana pengirim menempatkan nilai atau aturan dalam cerita. e. Pendukung adjuvant. Karekter ini berfungsi sebagai pendukung subjek dalam usahanya mencapai objek. f. Penghalang traitor. Karakter ini berfungsi sebaliknya dengan pendukung, di mana karakter ini menghambat subjek dalam mencapai tujuan. Greimas melihat keterkaitan antara satu karakter dengan karakter yang lain. Dari fungsi-fungsi karater dalam sebuah narasi, secara sederhana bisa dibagi ke dalam tiga relasi struktural. a. Relasi struktural antara subjek versus objek. Relasi ini disebut juga sebagai sumbu hasrat atau keinginan axis of desire. Objek adalah tujuan yang ingin dicapai oleh subjek. Menurut Cohan dan Shires, hubungan antara subjek dan objek adalah hubungan langsung yang bisa diamati secara jelas dalam teks. Relasi antara subjek dan objek ini bisa berupa hubungan yang dikehendaki oleh kedua belah pihak misalnya, seorang pahlawan sebagai subjek yang ingin membebaskan putri dari penculikan penjahat atau tidak dikehendaki seorang penculik ingin menyekap korbannya. Objek ini tidak harus selalu berupa orang, tetapi juga bisa berupa keadaan. Misalnya keinginan dari pahlawan subjek untuk membebaskan suatu negeri dari raja yang kejam objek. b. Relasi antara pengirim destinator versus penerima receiver. Relasi ini disebut juga sebagai sumbu pengirim axis of transmission. Pengirim memberikan nilai, aturan, atau perintah agar objek bisa dicapai. Sementara penerima adalah manfaat setelah objek berhasil dicapai oleh subjek. Sebagai misal, seorang raja pengirim memberikan perintah kepada prajurit agar membebaskan putri objek yang ditawan oleh seorang penyihir. Objek dari cerita ini adalah membebaskan putri, yang menjadi inti atau tujuan dari keseluruhan cerita. Sementara penerima receiver adalah putri. c. Relasi struktural antara pendukung adjuvant versusu penghambat traitor. Relasi ini disebut juga sebagai sumbu kekuasaan axis of power. Pendukung melakukan sesuatu untuk membantu subjek agar bisa mencapai objek. Sebagai misal, dalam suatu cerita, pahlawan mendapat bantuan dari orang pintar, pedang, kuda. Sementara pahlawan juga mendapat halangan dari penyihir, naga, dan sebagainya. Ketiga relasi struktural tersebut, bisa digambarkan ke dalam sebuah model seperti berikut: Gambar 2.2 Relasi-relasi dalam Model Aktan Greimas melihat, bagian terpenting dari suatu narasi adalah keterkaitan di antara karakter satu dengan karakter lain. Menurut Luc Herman and Bart Vervaeck dikutip Eriyanto, 2013:98, model aktan dari Greimas ini mempunyai kelebihan sekaligus kelemahan. Kelebihan dari model ini adalah menekankan interaksi di antara karakter yang satu dengan yang lain. Tetapi kelemahannya adalah mereduksi kompleksitas karakter dari suatu narasi hanya menjadi enam karakter saja. 42 42 Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan Penerapannya dalam Analisis Teks Berita Media, KENCANA Jakarta, 2013, h. 95-98. Pengirim Destinator Objek Subjek Pendukung Adjuvant Penerima Receiver Penghambat Traitor 55

BAB III KITAB

KABANTIBULAMALINO

A. Penulis Kabanti Syair BulaMalino

Sultan Muhammad Idrus adalah Sufi ternama dari Buton Sulawesi. Ia diperkirakan lahir pada akhir abad ke-18, karena ia menduduki jabatan sebagai Sultan Buton pada tahun 1824 atau sekitar berusia 40 tahun. Di masa kecilnya, ia menerima pendidikan Islam dari kakeknya, La Jampi, yang juga pernah menjadi Sultan dengan gelar Sultan Qa’im al-Din Tua 1763-1788. Sampai pada tahun 1974, orang Buton masih menemukan jejak tempat ia dibina oleh kakeknya dalam pengetahuan agama, khususnya tasawuf. Tempat itu dikenal dengan Zawiyah. 1 Guru Muhammad Idrus yang lain adalah Syekh Muhammad bin Syais Sumbu al-Makki. Dari ulama inilah ia menerima tarekat Khalwatiyyah Sammaniyah. Tulisan-tulisannya yang khusus membahas tentang tasawuf antara lain: Jauharana Manikamu, Mu’nisah al-Qulub fi Dzikr wa Musyahadah, Diya al- Anwar fi Tashfiyah al-Akdar, dan Kasif al-Hijab fi Muraqabah al-Wahhab. 2 Perlu dipahami bahwa karya-karya Sultan Muhammad Idrus Kaimuddin bersifat sufistik. 3 1 La Ode Muh. Syukur, Sejarah Kebudayaan Islam Sulawesi Tenggara, CV. Shadra: 2009, h. 86. 2 La Niampe, Nasihat Sultan Muhammad Idrus Kaimuddin Ibnu Badaruddin Al- Buthuni, Kendari, FKIP UnhaluUHO 2009, h. 9. 3 La Ode Muh. Syukur, Sejarah Kebudayaan Islam Sulawesi Tenggara, CV. Shadra: 2009, h. 90.

B. Mengenal Syair BulaMalino

Masyarakat Buton menyadari bahwa Kabanti Syair merupakan peninggalan budaya tak benda dari masa kesultanan. 4 Tidak sedikit yang masih memegang teguh dan mempercayai kandungan kabanti secara tekstual. Belum lagi berbicara latar belakang dan sejarah mengapa kabanti dibuat dan membuming di masa itu. Begitu banyak paham yang berbeda mengenai profil Kabanti Bula Malino. Syair BulaMalino adalah nasihat Sultan Muhammad Idrus kepada dirinya. Mengawali nasihatnya, Sultan Muhammad Idrus mengatakan bahwa kelak ia akan menghadapi kematian. Hal ini sudah merupakan takdir Tuhan kepadanya sebagai hamba-Nya.Tidak ada satupun hamba Tuhan semata. Oleh karena itulah, di kala kematiannya tiba, ia memohon kepada Tuhan agar senantiasa diberi kekuatan iman serta dapat mengikrarkan dua kalimat syahadat dengan teguh. 5 Semua jenis kabanti mengandung ajaran baik-buruknya tingkah laku kita dan mengetahui jati diri kita.Termasuk sejarah dan keadaan Benteng Buton ini tersimpan dalam kabanti.Seperti kabanti-kabanti lainnya juga merupakan ajaran untuk menuju pada kesalehan dan beradab bagi manusia itu sendiri. 6 Dalam kamus 4 www.baubaupos.compage.phpdiakses 10 September 2014. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menghimbau ada Penyuluh Budaya dan mengharapkan agar kebudayaan yang belum tersentuh bisa diselamatkan. Serta memotivasi masyarakat akan pentingnya melestarikan suatu kebudayaan bagi bangsa dan negara. 5 La Niampe, Nasihat Sultan Muhammad Idrus Kaimuddin Ibnu Badaruddin Al- Buthuni, Kendari, FKIP Unhalu, 2009, h. 20. 6 Al Mujazi, wawancara tanggal 13 Maret 2014 di kediamannya, Sambali, Baubau, Sulawesi Tenggara.Al Mujazi adalah seorang pemerhati dan penjaga naskah- naskah asli Wolio. Aktivitas hariannya menjaga Museum Kebudayaan Woliodi Badhia.Ia juga menyimpan dan memelihara peninggalan kebudayaan Wolio yang benda dan tak benda dengan rapihdan terjaga. Ia adalah putra dari pasangan Abdul Mulku Zahari dan Syamsiah Ma Faoka. wolio wolio dictionary oleh J.C. Anceaux, kabanti bermakna puisi syair, nyanyian, sajak. 7 Beberapa pendapat yang diutarakan oleh Tokoh Adat lainnya bahwa narasi dari KabantiBulaMalinoadalah sistim pemahaman di dalam pelaksanaan tasawuf.Salah satu tarekat yang digemari oleh orang tua dahulu.Pemahaman narasi kabanti oleh Guru, dalam arti mengajarkan langsung kepada Murid atau memberikan petunjuk makna dari naskah oleh Guru kepada Murid.Begitulah sistim tata cara pelaksanaan pemahaman daripada narasi kabanti tersebut. Kabanti adalah sistim pengamalan tarekat.Sebab itulah mengapa KabantiBulaMalino ini mengandung nilai-nilai tarekat. BulaMalinojuga mengandung etika Islam, yang mana ajarannya termasuk ajaran tasawuf.Kabanti dipakai setiap kali oleh masyarakat, di samping untuk pengkajian nilai-nilai keislaman, mereka juga langsung mengamalkan isi dari pada kabantitersebut.Karena cerita dalam kabanti mengenai bagaimana pengarang berupaya tidak berpisah dengan Penciptanya. Objek atau kunci akhir daripada kabanti ini adalah untuk betul-betul menjadi seorang insan kamil di hadapan Allah swt.Pada waktu itu kabanti merupakan pendidikan informal yang tertuju kepada ketinggian tauhid seseorang.Sehingga, kabanti tidak salah jika dikategorikan sebagai media dakwah. 8 7 J. C. ANCEAUX, Wolio Dictionary-wolio-english-indonesia, Foris Publication Holland: 1987, h. 51. 8 Syafiuddin, wawancara tanggal 13 Maret 2014 di kediamannya Bataraguru, Baubau, Sulawesi Tenggara.Syafiuddin adalah seorang Tokoh Adat Kebudayaan Wolio. Selain mengkaji kabanti, ia sekaligus pemerhati budaya pernikahan wolio buton dalam hal ini oleh masyarakat disebut Boka. IaGuru Besar di Universitas Dayanu Ihsanuddin Baubau.