Destinator Pengirim Analisis Narasi Model Aktan Greimas

kepada objek tempat di mana pengirim menempatkan nilai atau aturan dalam cerita. 9 Sehingga, dalam kajian ini, yang menjadi penerima adalah bisa seorang narator sendiri, bisa juga untuk manusia yang lain pembaca. Sekalipun pada rangkaian cerita tidak didapati kata manusia atau hamba, namun, beberapa kata perintah dan larangan seperti Berzikirlah, Tawakallah, Jangan turunkan layarnya, menunjukkan adanya upaya narator agar kitab yang ditulis bisa dibaca oleh orang lain selain dirinya. Perhatikan tabel berikut: Tbel 4.4 Aktan Receiver Baris Transliterasi Terjemahan 361 367 370 371 Tawakalamo poaromu I Opumu Zikiriillahu laa ilaaha illallahu Patotomea poropena Bangka yitu Pangaawana boli ataurakea Tawakallah menghadap Tuhanmu Berzikirlah laa Ilaaha Illallah Tetapkan haluan perahu itu Jangan turunkan layarnya Pada baris 361 disusun dari kata tawakala diadopsi dari bahasa arab artinya tawakal atau berserah diri. Akhiran –mo bermakna penegasan pada kata tawakala. Kata poaro berasasl dari kata aro artinya hadap, awalan po- berfungsi pada awalan kata kerja, sehingga, poaro menjelaskan sebuah arah tujuan yang lurus menghadap ke depan. Akhiran –mu membayangkan adanya kamu pendengar sebagai komunikan. Kata i secara stilistik artinya kepada, Opu-mu Opumu menegaskan sosok Tuhan pada komunikan. 9 Eriyanto, Analisis Narasi, Jakarta: 2013, h. 96. Pada baris 367 kata zikirillahu menegaskan makna berzikir atas nama Allah SWT. Kata laa, ilaaha, Illa, dan Allah merupakan kesatuan kalimat tentang ucapan zikir yang artinya tiada Tuhan Selain Allah. 10 Interpretasi pada kalimat tersebut menegaskan untuk mengambil keputusan yang tetap saat hendak melakukan pelayaran. Keputusan tersebut didasari dengan lafaz Laa Ilaaha Illallah tiada Tuhan selain Allah. Kalimat pada baris 370-371 dibentuk dari kata patoto, -mea, porope, -na, bangka, yitu, pangaawa, -na, boli, utaurake, dan -a. Akhiran –mea pada kata patotomea merupakan kata perintah berkenaan dengan pernyataan pada baris sebelumnya. Kata porope artinya haluan dan –na makasudnya kapal haluan kapal. Kata bangka artinya perahu kapal dari kayu, berhubungan dengan kata poropena. Yitu menegaskan kembali kata poropena bangka. Pada kata pangaawa artinya layar, yang membayangkan sebuah kapal layar. –na dimaksudkan untuk kapal. Kata boli merupakan larangan yang artinya jangan. Kata taurakea secara stilistik artinya adalah menurunkan. 11 Akhiran –a mengekspresikan sebuah pangaawa layar. Interpretasi dari kalimat tersebut bahwa, jika setan mulai menghasud saat sedang 10 Hubungan lafaz Laa Ilaaha Illallah sangat lekat dengan makna sebuah keputusan seorang manusia saat hendak menyatakan kalimat syahadat. Selain itu, ia juga diucapkan saat manusia menjelang sakratulmaut. Seorang yang mengucapkan lafaz tersebut akan memutuskan dirinya untuk meyakini dan mempelajari Islam. Jadi, cukup relevan ketika Idrus membuat analogi bahwa jika telah siap waktu berlayar mati ucapkanlah lafaz tersebut sebagai keputusan husnul khatimah. 11 Taurakea berasal dari kata tauraka lekat dengan tauaka artinya menurunkan untuk. Pada Wolio Dictionary tertulis, arti kata dari tauraka adalah; menurunkan, menaruh, menempatkan, meninggalkan juga warisan, dan mas kawin atau mahar Anceaux: 179.