Naskah-naskah Kabanti yang Sudah AdaDiperoleh

64

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

Analisis dengan Model Aktan Greimas ini akan dilakukan dengan cara melihat struktural narasi yang terangkai dalam baris-baris melalui petanda aktan yang mengarahkan jalannya cerita. Pada bab ini peneliti akan memaparkan pesan- pesan dakwah yang terkandung dalam Kitab tersebut khususnya pada baris 332- 383.

A. Analisis Narasi Model Aktan Greimas

1. Aktan Subjek

Subjek menduduki peran utama sebuah cerita, jika subjek adalah manusia, maka ia merupakan tokoh utama yang mengarahkan jalannya sebuah cerita. 1 Subjek yang terdapat dalam baris yang dibahas ini yaitu pada peringatan kematian. Narator mengirim sebuah tema tentang kematian agar manusia mempersiapkan bekal selama hidupnya. 2 Perhatikan tabel berikut: Tabel 4.1 Aktan Subjek Baris Transliterasi Terjemahan 332 333 334 335 336 Ee karoku mate pada aumbamo Ngalu hela padaaka atumpumo Pamondomea kasangkana sawikamu Pentaaka wakutuuna helamu Matemo yitu hela yindaa Wahai diriku, kematian akan datang Angin berlayar akan berhembus Siapkan kelengkapan tumpanganmu Menantikan waktu berlayarmu Mati itu pelayaran yang tidak 1 Eriyanto, Aanalisis Naratif, Jakarta: 2013, h. 96. 2 Lihat baris 377 dan 383. Kematian dalam hal ini terbagi menjadi dua, bisa husnul khatimah bisa juga mati dalam keadaan su’ul khatimah. 337 338 339 340 341 mobancule Osiitumo bose mosatotuuna Indamo ambuli paimia molingkana Moporopena i dala incia siitu Matemo itu intaana alimu Itoku-tokuna paimia saalihi kembali Dan itulah pelayaran yang hakiki Tidak kembali semua yang telah pergi Yang menuju di jalan itu Mati itu yang dinantikan orang alim Yang diharap-harapkan orang saleh Kalimat pernyataan pada baris 332-333 dibentuk dari kata ee, karoku, mate, pada, aumba, -mo, ngalu, hela, padaaka, atumpu, dan – mo. Ee artinya wahai, menandakan sebuah seruan. Pada kata karoku membayangkan adanya dua zat yaitu karo dan aku jiwa dan jasad. Kata mate artinya kematian yang merupakan peristiwa terpisahnya ruh dan jasa karoku. Pada mengandung makna masa mendatang future. Akhiran –mo pada kata aumbamo akan tiba mengaskan tibanya waktu kematian. Kata ngalu artinya angin, yang secara stilistik bermakna tanda-tanda berlayar. Sebab, ia menyatu dengan kata hela berarti menarik ngalu hela yang membayangkan adanya sesuatu yang ditarik yaitu kapal. Sehingga, secara sintaksis ia berarti berlayar. Kata padaaka sama maknanya dengan padaa di atas. Kata tersebut menganalogikan kematian dengan ngalu hela berlayar. Akhiran –mo pada kata atumpumo secara stilistik maknanya adalah menggambarkan tentang waktu masa. 3 3 Pada kalimat baris 333 merupakan analogi dari kalima pada baris 333 yaitu mate=ngalu hela pada=padaaka, aumbamo=atumpumo. Kalimat pada baris 334-335 dibentuk dari kata pamondo, wakutu, - na, hela, kasangka, -na, sawika, -mu, pentaa, -ka, wakutu, -na, hela, dan –mu. Pada kata pamondo selesaikan menggambarkan seorang yang tengah bersiap untuk melakukan sesuatu. Akhiran –na pada kata wakutuna waktunya yang menyatu dengan kata hela mengekspresikan makna berlayar. Akhiran –na pada kata kasangkaana perlengkapan menegaskan sebuah perlengkapan. Sawika berarti tumpangan kapal. Mu adalah kata gantu dari kamu komunikan. Akhiran –ka pada kata pentaaka bermkana menantikan sesuatu. Kata wakutu dan akhiran –na menjelaskan sebuah waktu yang dinantikan tersebut. Hela seperti dijelaskan di muka, secara stilistik bermakna berlayar. Mu adalah kata pendek dari ngko kamu. Metaforis kalimat pada baris 336-337 tersusun dari kata mate, -mo, yitu, hela, iinda, mo-, bancule, osiitu, -mo, bose, mo-, satotu, dan –na. Akhiran –mo pada kata matemo menegaskan menyebutkan dengan tegas tentang kematian. Kata yitu artinya itu, maksudnya adalah kematian. Ia yitu, juga berperan sebagai kata analogi. Kata hela berlayar merupakan analogi dari mate kematian. Iinda artinya tidak, berkorelasi dengan hela. Awalan mo- dalam kata mobancule mengambarkan sebuah pelayaran yang tidak pernah kembali lagi kata analogi. Akhiran mo- pada kata osiitumo menunjukkan secara tegas makna hela berlayar. Kata bose artinya mendayung, ia membayangkan adanya sebuah perahu kapal dan seorang yang sedang