Faktor-faktor yang mempengaruhi Lingkungan Kerja Teori hubungan lingkungan kerja dengan kinerja

Kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku, dalam kurun waktu tertentu, bekernaan dengan pekerjaan serta perilaku dan tindakannya. Suatu perusahaan dalam mencapai tujuan ditetapkan harus melalui sarana organisasi yang terdiri dari sumber daya yang berperan aktif dalam mencapai tujuan perusahaan yang bersangkutan. Kinerja perorangan mempunyai hubungan yang erat dengan kinerja lembaga atau perusahaan. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, tapi berhubungan dengan kepuasan kerja dan tingkat imbalan, seperti dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan dan sifat individu. Model Partner-Lawyer, kinerja individu pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu: a harapan mengenai imbalan b dorongan c kemampuan d kebutuhan e sifat f persepsi terhadap tugas g imbalan internal dan eksternal h persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan kerja Dengan demikian, kinerja pada dasarnya ditentukan oleh tiga hal, yaitu: 1 Kemampuan 2 KeinginanMotivasi 3 Lingkungan kerja Agar mempunyai kinerja yang baik, seseorang harus mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan serta mengetahui pekerjaannya. Tanpa mengetahui ketiga faktor ini kinerja yang baik tidak akan tercapai. Dengan demikian, kinerja individu dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antra pekerjaan dan kemampuan. 23

3. Penilaian kinerja

Penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai, dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, prilaku, dan hasil, termasuk tingkat ke tidak hadiraan. Penilaian kerja merupakan suatu proses yang terdiri dari: a Identifikasi, yaitu menentukan faktor-faktor kinerja yang berpengaruh terhadap kesuksesan suatu organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengacu pada hasil analisa jabatan; b Pengukuran, merupakan inti dari proses sistem penilaian kinerja. Pada proses ini, pihak manajemen menentukan kinerja karyawan yang bagaimana yang termasuk yang baik dan buruk. Manajemen dalam suatu organisasi harus melakukan perbandingan dengan nilai-nilai standar atau membandingkan kinerja antar karyawan yang memiliki kesamaan tugas; dan c Manajemen, proses ini merupakan tindak lanjut dari hasil penilaian kinerja. Pihak manajemen hatus berorientasi ke masa depan untuk meningkatkan potensi karyawan di organisasi yang bersangkutan. Hal 23 VeithzalRivai. Performance appraisal.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005. h.16