kinerja yang tinggi. Agen yang memiliki keluarga dan memiliki anak akan memiliki semangat lebih untuk meningkatkan kondisi ekonominya, tingkat
pendidikan akan membantu agen dalam menjalankan pekerjaan, masa kerja yang semakin lama akan membuat agen menjadi banyak pengalaman dan
agen yang memiliki semangat lebih besar, motivasi lebih tinggi, lingkungan kerja yang baik akan menujang pekerjaan agen sehingga menghasilkan
kinerja yang tinggi.
D. Hasil Analisis dan Pembahasan 1. Uji Korelasi Spearman
Tabel 4.12
kemampuan motivasi lingkungan
kerja kinerja
Spearmans rho kemampuan
Correlation Coefficient
1.000 .425
.191 .443
Sig. 2-tailed .
.000 .113
.000 N
70 70
70 70
motivasi Correlation
Coefficient .425
1.000 .027
.172 Sig. 2-tailed
.000 .
.824 .154
N 70
70 70
70 ling kerja
Correlation Coefficient
.191 .027
1.000 .397
Sig. 2-tailed .113
.824 .
.001 N
70 70
70 70
kinerja Correlation
Coefficient .443
.172 .397
1.000 Sig. 2-tailed
.000 .154
.001 .
N 70
70 70
70
Sumber: data diolah, 2015
a. Kemampuan
Berdasarkan tabel 4.12, diketahui bahwa besarnya hubungan antara variabel kemampuan X
1
dengan kinerja Y yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0.443 Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua
variabel tersebut bersifat sedang. Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil
daripada alpha = 0.05 sig. = 0.000 0.05. Maka artinya dapat dijelaskan bahwa variabel kemampuan X
1
berhubungan secara signifikan dengan variabel kinerja Y. Sedangkan arah hubungan kemampuan dan kinerja
adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin tinggi kemampuan yang dimiliki agen maka akan semakin tinggi kinerja agen.
b. Motivasi
Data pada Tabel 4.12, diketahui bahwa besarnya hubungan motivasi X
2
dengan kinerja Y yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0.172. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat
lemah atau tidak memiliki korelasi yang signifikan. Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0.154 dan lebih besar
daripada alpha = 0,05 sig. = 0,154 0,05. Maka artinya dapat dijelaskan bahwa variabel motivasi X
2
tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel kinerja Y.
c. Lingkungan Kerja
Pada Tabel 4.12, dapat diketahui bahwa besarnya hubunganlingkungan kerja X
3
dengan kinerja Y yang dihitung dengan koefisien korelasi