Deskripsi Variabel Motivasi Tabel 4.9

kinerja yang tinggi. Agen yang memiliki keluarga dan memiliki anak akan memiliki semangat lebih untuk meningkatkan kondisi ekonominya, tingkat pendidikan akan membantu agen dalam menjalankan pekerjaan, masa kerja yang semakin lama akan membuat agen menjadi banyak pengalaman dan agen yang memiliki semangat lebih besar, motivasi lebih tinggi, lingkungan kerja yang baik akan menujang pekerjaan agen sehingga menghasilkan kinerja yang tinggi.

D. Hasil Analisis dan Pembahasan 1. Uji Korelasi Spearman

Tabel 4.12 kemampuan motivasi lingkungan kerja kinerja Spearmans rho kemampuan Correlation Coefficient 1.000 .425 .191 .443 Sig. 2-tailed . .000 .113 .000 N 70 70 70 70 motivasi Correlation Coefficient .425 1.000 .027 .172 Sig. 2-tailed .000 . .824 .154 N 70 70 70 70 ling kerja Correlation Coefficient .191 .027 1.000 .397 Sig. 2-tailed .113 .824 . .001 N 70 70 70 70 kinerja Correlation Coefficient .443 .172 .397 1.000 Sig. 2-tailed .000 .154 .001 . N 70 70 70 70 Sumber: data diolah, 2015

a. Kemampuan

Berdasarkan tabel 4.12, diketahui bahwa besarnya hubungan antara variabel kemampuan X 1 dengan kinerja Y yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0.443 Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat sedang. Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil daripada alpha = 0.05 sig. = 0.000 0.05. Maka artinya dapat dijelaskan bahwa variabel kemampuan X 1 berhubungan secara signifikan dengan variabel kinerja Y. Sedangkan arah hubungan kemampuan dan kinerja adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin tinggi kemampuan yang dimiliki agen maka akan semakin tinggi kinerja agen.

b. Motivasi

Data pada Tabel 4.12, diketahui bahwa besarnya hubungan motivasi X 2 dengan kinerja Y yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0.172. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat lemah atau tidak memiliki korelasi yang signifikan. Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0.154 dan lebih besar daripada alpha = 0,05 sig. = 0,154 0,05. Maka artinya dapat dijelaskan bahwa variabel motivasi X 2 tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel kinerja Y.

c. Lingkungan Kerja

Pada Tabel 4.12, dapat diketahui bahwa besarnya hubunganlingkungan kerja X 3 dengan kinerja Y yang dihitung dengan koefisien korelasi