Hasil Analisis dan Pembahasan 1. Uji Korelasi Spearman

sebesar 0.397. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat sedang. Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0.001 dan lebih kecil daripada alpha = 0.05 sig. = 0.001 0.05. Maka artinya dapat dijelaskan bahwa variabel lingkungan kerja X 3 berhubungan secara signifikan dengan variabel kinerja Y. Sedangkan arah hubungan lingkungan kerja dan kinerja adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin baik lingkungan kerja disekitar agen maka akan semakin tinggi kinerja agen. Hipotesis 1: Hubungan Kemampuan Dengan Kinerja Agen. Hasil uji korelasi dapat dilihat pada Tabel 4.12. Variabel kemampuan mempunyai tingkat signifikan sebesar 0.000 dengan koefisien korelasi 0.443. Hal ini berarti H a1 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan memiliki hubungan yang sedang dan signifikan dengan kinerja agen. Angka signifikan dan positif ini mengindikasikan bahwa semakin baik tingkat kinerja agen pada suatu perusahaan, maka akan semakin baik tingkat kinerja agen. Sebaliknya, semakin rendah tingkat kemampuan, maka akan semakin rendah kinerja agen. Hasil studi ini disesuai dengan prediksi teori yang mengatakan bahwa tingkat kemampuan mempengaruhi kinerja. Suatu pencapaian kinerja dipengaruhi oleh faktor kemampuan ability dan juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Dana Cahaya Putra, dkk, yang hasilnya bahwa kemampuan memiliki hubungan yang sedang, positif dan signifikan dengan kinerja karyawan. Koefisien korelasi yang dilakukan peneliti sebelumnya yaitu sebesar 0.525 dan pada taraf signifikansi 5 diperoleh 4.29 1.96. Pelatihan yang diberikan perusahaan kepada agen bertujuan agar kemampuan agen menjadi meningkat dan mengerti secara baik bidang pekerjaan yang dilakukannya, sehingga ketika kemampuan agen tinggi akan berdampak pada kinerja yang tinggi. Hipotesis 2: Hubungan Motivasi Dengan Kinerja Agen. Berdasarkan Tabel 4.12, variabel motivasi mempunyai tingkat signifikan sebesar 0.154 dengan koefisien korelasi 0.172. Diketahui bahwa H a2 ditolak dan H 02 diterima, sehingga dapat dikatakan motivasi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja agen. Motivasi merupakan proses psikologi yang sifatnya tidak dapat terlihat jelas secara kasat mata. Motivasi dalam diri individu mudah naik dan turun, dalam hal ini agen asuransi merupakan pekerja yang tidak terikat dengan perusahaan tetapi memiliki tanggungjawab dalam menjalankan pekerjaanya, pekerjaan yang tidak memiliki keterikatan ini dapat dilakukan sesuai keinginan agen. Ketika agen memiliki kebutuhan atau keinginan yang tinggi maka agen akan melakukan usaha yang tinggi untuk tercapainya tujuan individual mereka, tetapi ketika kebutuhan dan keinginan tidak mendesak atau telah terpenuhi maka akan terjadi penurunan motivasi dalam diri individu. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa motivasi berhubungan dengan kinerja dan tidak mendukung penelitian Muhammad Syahrir yang menyatakan motivasi memiliki hubungan yang sangat kuat 0.823 dan signifikan dengan kinerja karyawan. Pada penelitian ini dihasilkan bahwa motivasi tidak memiliki hubungan dengan kinerja agen secara signifikan dan didukung oleh penelitian Nurul Fitria yang menyatakan motivasi tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja, dengan nilai signifikan 0.8750.05. Penelitian ini tidak sesuai dengan teori. Peneliti menggunakan subjek penelitian yaitu agen asuransi.Agen asuransi tidak memiliki ketetapan gajifee sedangkan karyawan memiliki ketetapan seperti gaji, ketetapan waktu kerja, ketetapan tunjangan, agen asuransi tidak memiliki hal tersebut, agen hanya akan mendapatkan gajifee ketika mereka memberikan usaha maksimal agar mendapat nasabah, agen yang mendapatkan nasabah akan menerima gajifee, jika tidak mendapatkan nasabah maka tidak menerima gajifee. Faktor-faktor eksternal tersebut yang dapat mempengaruhi hasil penelitian ini menjadi berbeda dengan teori dan penelitian terdahulu. Karna setiap individu yang bekerja pasti akan mempertimbangkan harapan apa yang bisa didapat dalam pekerjaanya tersebut, ketika harapan tidak dirasakan oleh individu maka akan berdampak pada hasil yang didapat oleh agen. Hal yang perlu diketahui bahwa faktor pemberian motivasi dari perusahaan kepada agen kurang efektif sehingga berdampak pada kinerja yang rendah, apabila di dalam diri individu tidak memiliki dorongan yang membuat agen menjadi bersemangat dalam bekerja maka akan berdampak pada hasil kerja. Motivasi yang berasal dari dalam diri individu ialah motivasi yang paling kuat mengarahkan kepada pencapaian tujuan baik tujuan individual maupun tujuan organisasi. Hipotesis 3: HubunganLingkungan KerjaDengan Kinerja Agen. Pada tabel 4.12, dapat diketahui bahwa variabel lingkungan kerja mempunyai tingkat signifikan 0.002 dengan koefisien regresi 0.402. Hal ini berarti H a3 diterima, sehingga dapat dikatakan lingkungan kerja memiliki hubungan yang sedang dan signifikan terhadap kinerja agen. Variabel lingkungan kerja mempunyai tingkat signifikan lebih kecil dari 0.05. Angka signifikan dan positif ini mengindikasikan bahwa semakin baik lingkungan kerja agen, maka akan semakin baik tingkat kinerja agen. sebaliknya, semakin buruk lingkungan agen, maka akan semakin rendah kinerja agen. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan. 5 Lingkungan kerja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kinerja motif berprestasi yang perlu dimiliki oleh karyawan harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri akan membentuk suatu kekuatan diri dan jika situasi lingkungan kerja turut menunjang maka pencapaian kinerja akan lebih mudah. 6 Penelitian ini sesuai dengan teori yang ada bahwa lingkungan kerja memiliki hubungan dengan pencapaian kinerja dan juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Dana Cahaya Putra, dkk, yang hasilnya bahwa lingkungan kerja memiliki hubungan yang sedang, positif dan signifikan dengan kinerja. Koefisien korelasi yang dilakukan peneliti sebelumnya yaitu sebesar 0.492 dan pada taraf signifikansi 5 diperoleh 4.30 1.96. 5 Alex Nitisemito. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000. h. 183 6 Anwar Prabu Mangkunegara. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004. h.68 Lingkungan kerja agen yang tidak tetap di satu kondisi karna agen menjalankan pekerjaanya lebih banyak diluar kantor. Hal ini memiliki hubungan dengan kinerja agen ketika lingkungan kerja yang didapat agen tidak memadai maka akan berakibat pada kinerja agen . Oleh karna itu jika sasaran kerja ditumbuhkan dengan tepat didalam diri karyawan maka akan membentuk suatu kekuatan diri dan lingkungan kerja turut menunjang akan memudahkan agen mencapai kinerja yang baik. 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan, motivasi dan lingkungan kerja dengan kinerja agen asuransi. Responden dalam penelitian ini berjumlah 70 agen PT Takaful Keluarga. Data yang telah dikumpulkan dan pengujian telah dilakukan dengan menggunakan uji korelasi spearman. Adapun rincian dari kesimpulan hipotesis yang diajukan, dijelaskan sebagai berikut: 1. Agen memiliki tingkat kemampuan yang tinggi. 2. Agen memiliki tingkat motivasi yang tinggi. 3. Agen memiliki kondisi lingkungan kerja yang baik. 4. Agen memiliki tingkat kinerja yang tinggi. 5. Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan dengan kinerja agen di PT Takaful Keluarga. 6. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kinerja agen di PT Takaful Keluarga. 7.Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja agen di PT Takaful Keluarga.

B. Saran

Dalam penenlitian ini terdapat temuan yang dapat dijadikan dasar sebagai anjuran kepada pihak manajemen PT Takaful Keluarga untuk lebih memberikan perhatian terhadap faktor-faktor dalam meningkatkan kinerja. Beberapa kebijakan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 1 Saran bagi peneliti selanjutnya agar menggunakan sampel lebih banyak, menambah variabel independen yang dapat mempengaruhi kinerja, memilih perusahaan asuransi syariah yang berbeda dari penelitian ini, agar dapat dilihat secara lebih akurat data penelitian yang diperoleh sehingga memberikan hasil penelitian yang lebih baik. 2 Dalam penelitian ini, secara umum kemampuan digunakan untuk menunjang dalam melaksanakan pekerjaan dengan baik dan kemampuan tersebut masih dapat ditingkatkan. Saran yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan kemampuan, salah satunya dengan memberikan pelatihan dan meningkatkan standar rekrutmen agen agar perusahaan memiliki agen yang berkualitas dan kompeten dibidangnya. 3 Hasil penelitian menyatakan bahwa motivasi tidak memiliki hubungan signifikan dengan kinerja agen. dapat diartikan bahwa motivasi yang diberikan PT Takaful Keluarga kepada agen tidak mempengaruhi kinerja agen tersebut. Saran yang diberikan yaitu dalam meningkatkan motivasi dapat dengan cara memberikan penghargaan yang disesuaikan dengan prestasi kerja agen agar motivasi dapat bersinergi dengan pencapaian kinerja yang baik.. 4 Lingkungan kerja merupakan penunjang bagi agen melaksanakan pekerjaanya. Lingkungan terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja agen. Saran yang dapat dipertimbangkan perusahaan yaitu dapat melakukan evaluasi kinerja dengan mempertimbangkan aspek lingkungan kerja apakah lingkungan kerja yang dirasakan oleh agen sudah dalam kondisi baik. Sehingga agen dapat terus meningkatkan kinerjanya dengan kondisi lingkungan kerja yang baik. Semakin baik lingkungan kerja agen maka akan semakin baik agen dalam bekerja dan akan berdampak pada meningkatnya kinerja agen.