Deskripsi Variabel Lingkungan Kerja Tabel 4.10 Deskripsi Variabel Kinerja Tabel 11

a. Kemampuan

Berdasarkan tabel 4.12, diketahui bahwa besarnya hubungan antara variabel kemampuan X 1 dengan kinerja Y yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0.443 Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat sedang. Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil daripada alpha = 0.05 sig. = 0.000 0.05. Maka artinya dapat dijelaskan bahwa variabel kemampuan X 1 berhubungan secara signifikan dengan variabel kinerja Y. Sedangkan arah hubungan kemampuan dan kinerja adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin tinggi kemampuan yang dimiliki agen maka akan semakin tinggi kinerja agen.

b. Motivasi

Data pada Tabel 4.12, diketahui bahwa besarnya hubungan motivasi X 2 dengan kinerja Y yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0.172. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat lemah atau tidak memiliki korelasi yang signifikan. Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0.154 dan lebih besar daripada alpha = 0,05 sig. = 0,154 0,05. Maka artinya dapat dijelaskan bahwa variabel motivasi X 2 tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel kinerja Y.

c. Lingkungan Kerja

Pada Tabel 4.12, dapat diketahui bahwa besarnya hubunganlingkungan kerja X 3 dengan kinerja Y yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0.397. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat sedang. Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0.001 dan lebih kecil daripada alpha = 0.05 sig. = 0.001 0.05. Maka artinya dapat dijelaskan bahwa variabel lingkungan kerja X 3 berhubungan secara signifikan dengan variabel kinerja Y. Sedangkan arah hubungan lingkungan kerja dan kinerja adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin baik lingkungan kerja disekitar agen maka akan semakin tinggi kinerja agen. Hipotesis 1: Hubungan Kemampuan Dengan Kinerja Agen. Hasil uji korelasi dapat dilihat pada Tabel 4.12. Variabel kemampuan mempunyai tingkat signifikan sebesar 0.000 dengan koefisien korelasi 0.443. Hal ini berarti H a1 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan memiliki hubungan yang sedang dan signifikan dengan kinerja agen. Angka signifikan dan positif ini mengindikasikan bahwa semakin baik tingkat kinerja agen pada suatu perusahaan, maka akan semakin baik tingkat kinerja agen. Sebaliknya, semakin rendah tingkat kemampuan, maka akan semakin rendah kinerja agen. Hasil studi ini disesuai dengan prediksi teori yang mengatakan bahwa tingkat kemampuan mempengaruhi kinerja. Suatu pencapaian kinerja dipengaruhi oleh faktor kemampuan ability dan juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Dana Cahaya Putra, dkk, yang hasilnya bahwa kemampuan memiliki hubungan yang sedang, positif dan signifikan dengan