Correlation, jika r hitung lebih besar daripada r tabel dan bernilai positif maka butir pertanyaan atauu indikator tersebut dinyatakan valid.
4
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur
dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan
kata lain, reliabilitas menunjukan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur suatu gejala.
5
Uji Reliabilitas hanya dilakukan untuk item pertanyaan yang valid. Uji reliabilitas data dalam penelitian ini dilihat dari
Cronbanch’s Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbanch’s Alpha 0,6.
6
E.Metode Analisis Data 1. Analisis Korelasi
Korelasi merupakan ukuran numerik yang dapat diinterpretasikan sebagai derajat keeratan linear dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan antara dua variabel atau lebih, bagaimana arah hubungan dan berapa koefisien korelasi hubungannya.
7
Uji korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien korelasi peringkat Spearman. Korelasi
peringkat Spearman digunakan untuk mencari hubungan dan untuk menguji
4
Imam Ghozali. Aplikasi Analisis Multiovariate dengan program SPSS Semarang: Badan Pnerbit Universitas Diponegoro, 2012. h. 53
5
Sofian Efendi. Metode Penelitian Survai, Ed. Rev. Jakarta: LP3ES, 2012. h. 143
6
Uhar Suharsaputra . Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan. Bandung: PT Refika Aditama, 2014. h. 114
7
Ety Rochaety, dkk. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007. h. 50.
signifikansi hipotesis hubungan jika masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal. Rumus dari korelasi spearman adalah:
Keterangan: rs = Ranking Spearman di = Selisih Pasang Rank
n = Jumlah Pasang Rank
Korelasi dapat menghasilkan angka positif + atau negatif -. Jika korelasi menghasilkan angka positif maka hubungan kedua variabel bersifat
searah. Artinya jika variabel bebas independent variabel besat maka variabel terikat dependen variabel juga besar. Jika korelasi mengahasilkan
angka negatif maka hubungan antara kedua variabel bersifat tidak searah, artinya jika variabel bebas besar maka variabel terikatnya kecil.
Angka korelasi berkisar antara 0 dengan 1. Jika angka mendekati 1 maka hubungan kedua variabel semakin kuat. Jika korelasi mendekati 0 hubungan
kedua variabel semakin lemah. Hubungan linier positif sempurna akan mempunyai koefisien korelasi 1. Nilai korelasi sama dengan nol berarti tidak
ada hubungan. Untuk menentukan keeratan hubungan atau korelasi antar variabel tersebut, berikut ini diberikan nilai-nilai koefisien korelasi dengan
acuan.
8
8
Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian dengan Statistik.Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006. h. 43-44.