8
Hal ini dilakukan sebagai upaya memperkecil kemungkinan yang dapat menghambat dalam pelaksanaan penelitian. Dengan
melakukan observasi,
memudahkan penulis
mendeskripsikan komunikasi organisasi di ICW dalam mereduksi pemberitaan negatif.
b. Wawancara Interview
Dalam wawancara, penulis memilih narasumber bapak Ade Irawan selaku Koordinator ICW. Selain wawancara dengan
koordinator, penulis juga mewawancarai Christian Evert Tuturoong di Divisi Investigasi dan Publikasi. Dalam proses wawancara, penulis
menggunakan beberapa media pendukung yaitu handphone, alat tulis, foto digital, dan lain-lain.
c. Dokumentasi
Pada tahap dokumentasi, penulis mengumpulkan buku- buku, koran, artikel, artikel dari internet yang berkaitan dengan
komunikasi organisasi dan pemberitaan negatif. Dokumentasi memudahkan penulis dalam mencari teori-teori yang berkaitan
dengan judul skripsi. d.
Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini lebih bersifat deskriptif
kualitatif, yaitu setelah data diklasifikasikan sesuai aspek data yang terkumpul lalu diinterpretasikan secara logis. Dengan demikian akan
tergambar sejauh mana komunikasi dalam mereduksi pemberitaan negatif, dengan melihat data-data yang diperoleh penulis melalui
observasi, dan wawancara, setelah itu dianalisis yang kemudian disusun dalam laporan penelitian.
9
E. Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti selain mengadakan kajian pustaka dengan mengambil sumber dari buku-buku panduan yang terdapat di
perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan buku-buku lain yang mendukung penelitian ini penelitian ini juga membandingkan dengan
penelitian terlebih dahulu yang memiliki kemiripan dengan penelitian ini sebagai pembanding. Seperti beberapa skripsi yang berjudul sebagai berikut:
Muhammad Siddiq menulis skripsinya tentang Pola Komunikasi Pada SUB Dinas Pembinaan Mental Dalam Upaya Meningkatkan Disiplin Prajurit
Di Markas Komando Korps Marinir. Secara garis besar persamaannya adalah membahas tentang komunikasi organisasi. Sedangkan perbedaannya adalah
skripsi yang ditulis Muhammad siddiq lebih membahas tentang upaya meningkatkan disiplin prajurit marinir melalui pembinaan rohani sedangkan
skripsi penulis membahas tentang bagaimana mereduksi pemberitaan negatif di ICW.
Siti Latifah menulis skripsinya tentang Komunikasi Organisasi Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia PII Dalam Kaderisasi. Persamaan
skripsi ini dengan skripsi yang ditulis oleh Siti Latifah adalah sama-sama membahas tentang komunikasi organisasi disebuah organisasi formal atau
badan lembaga. Sedangkan perbedaannya adalah terletak pada objek penelitian yang akan dibahas.
Fitri Susilawati menulis skripsinya tentang Komunikasi Organisasi dalam Kepemimpinan Pada Tempo Inti Media. Persamaan skripsi ini dengan
skripsi yang ditulis oleh Fitri Susilawati adalah sama-sama membahas tentang komunikasi organisasi dalam koordinasi dan informasi antar divisi. Sedangkan
10
perbedaannya adalah skripsi yang ditulis Fitri Susilawati membahas tentang kepemimpinan dan komunikasi organisasinya secara vertikal dari atasan ke
bawahan dari bawahan ke atasan sedangkan penulis dalam mereduksi pemberitaan negatif di ICW komunikasi organisasinya secara internal maupun
eksternal.
F. Sistematika Penulisan
Agar penulisan skripsi ini sistematis, maka penulis membaginya menjadi 5 lima bab, yang tiap-tiap babnya terdiri dari sub-sub. Adapun
sistematikanya adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
yang di dalamnya menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, metodologi penelitian, analisis data, sistematika penulisan skripsi.
BAB II : Kajian Teori
, yang di dalamnya menguraikan tentang komunikasi organisasi dan berita negatif.
BAB III: Gambaran Umum ICW Indonesia Corruption Watch
, membahas mengenai sejarah berdirinya, visi dan misi, Tujuan
didirikannya ICW, Program kegiatan dan struktur organisasi.
BAB IV: Temuan dan Analisa Data Lapangan
, membahas tentang komunikasi organisasi di ICW , mereduksi pemberitaan
negatif.
BAB V: Penutup , berisikan kesimpulan dan saran
11
BAB II KAJIAN TEORI TENTANG KOMUNIKASI ORGANISASI
A. Komunikasi Organisasi
1. Pengertian Komunikasi Organisasi
Dalam buku Komunikasi Organisasi Karya R. Wayne Pace dan Don F. Faules menjabarkan bahwa definisi komunikasi organisasi dapat
dilihat dari dua sudut pandang yaitu definisi subjektif dan definisi objektif. Keduanya memiliki ciri khas masing-masing.
Komunikasi organisasi dalam presfektif subjektif adalah perilaku pengorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam
proses itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang terjadi. Pada presfektif ini yang ditekankan adalah proses penciptaan makna atas
interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi. Sedangkan dalam definisi objektif adalah kegiatan penangan pesan yang
terkandung dalam suatu batas organisasi. Pada prespektif ini yang lebih ditekankan adalah pada komunikasi sebagai suatu alat
yang memungkinkan orang beradaptasi dengan lingkungan mereka.
1
Redding dan Sanborn, Joseph Devito yang dikutip oleh Soleh Soemirat, dkk dalam buku Komunikasi Organisasional menyatakan bahwa
“komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan baik dalam organisasi di dalam kelompok formal maupun informal
orga nisasi.”
2
1
R.Wayne Pace Don F.Faules,Komunikasi Organisasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, h.33
2
Soleh Soemirat, dkk., Komunikasi Organisasional, Jakarta: Universitas Terbuka