49
donor asing ICW memastikan keuangan dapat dipertanggungjawabkan. ICW telah secara transparan melaporkan kepada publik mengenai audit
keuangannya. Tidak ada yang salah dengan menerima sumbangan dana dari pihak asing, pemerintahpun menerima sumbangan dana dari pihak
asing dan hampir semua pemerintah menerima hibah asing. Saat ini pendanaan ICW dari dua jalur. Dari publik melalui
penggalangan dana publik, kedua dari lembaga donor yang itu jelas tanpa ikatakan dan tidak ada intervensi apapun. semua Lembaga Swadaya
Masyarakat LSM dan Organisasi Masyarakat Ormas, jika ingin menerima bantuan asing harus sepengetahuan dan seizin Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas. Ada penyaringan di negara bila setuju masuk harus ada sharing contract dari pemerintah.
Dalam rancangan Undang-Undang Ormas mengatur transparansi dan akubilitas. Bahkan, jauh sebelum Undang-Undang Keterbukaan informasi
Publik ada, ICW sudah di publish.
2. ICW Dituding Lakukan Kampanye Negatif Terhadap SBY di tahun
2004
ICW membantah melakukan kampanye negatif atau black campaign terhadap calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pihak
ICW menerima pengiriman setumpuk berkas berisi selembaran kampanye negatif terhadap SBY ke kalangan lembaga swadaya masyarakat LSM,
tokoh masyarakat serta cendikiawan. Berkas tersebut berkepala surat National Democratic Institute NDI, akan tetapi anehnya beralamat
sekretariat Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial LP3ES, yakni di Jl S Parman No 81, Slipi, Jakarta 11420. Dalam
50
pengantar berkas berjudul Masih Ingat Suharto Muda? itu disebutkan,
NDI bekerja sama dengan berbagai narasumber di Indonesia mencoba menelusuri jejak langkah Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang
Yudhoyono. Lewat rangkaian peristiwa itu SBY dicitrakan antara lain sebagai petinggi militer antidemokrasi dan harus bertanggung jawab atas
berbagai pelanggaran HAM berat di Tanah Air. Yudhoyono disebut-sebut menentang reformasi, mengusulkan kudeta kepada Jenderal Wiranto,
menolak partai Islam, serta mengusulkan pengampunan atas Soeharto. ICW membantah berkas itu adalah berkas yang ICW buat dan
kirim ke kalangan LSM, tokoh masyarakat serta cendekiawan. ICW tak ingin menduga-duga siapa yang membuat berkas itu dan siapa yang
diuntungkan dengan beredarnya berkas tersebut. Pada saat itu, ICW tidak ingin namanya dibawa-bawa dalam persaingan elite kedua kubu dalam
pencalonan Presiden pada tahun 2004. ICW juga tidak ingin mengomentari tentang black campaign itu karena ICW tidak memiliki kepentingan apa-
apa. ICW dan lembaga-lembaga lain sepakat melaporkan kepanitian pengawas pemilu 2004.
3. ICW merilis 36 nama calon anggota legislatif bermasalah
ICW merilis 36 calon anggota legislatif yang diragukan anti koruspsinya. Beberapa nama yang tercantum membantah dan menuding
ICW telah melemparkan fitnah. Pada saat itu, ada pihak yang berencana menggugat ICW secara hukum. Berikut ini daftar 36 caleg bermasalah
versi ICW: