33
isinya tidak mengandung kata ingkar. Berita positif merupakan berita yang mengandung unsur peristiwa yang positif.
1. Perbandingan Berita Negatif dan Berita Positif
Setiap berita mempunyai unsur yang negatif maupun positif. Oleh karena itu jika pembaca tidak pintar memilah mana berita negatif dan
mana berita positif maka akan menjadi salah menafsirkan pada berita tersebut.
Berita negatif mempunyai unsur yang negatif, pada berita tersebut selalu menginfomasikan berita yang bertolak belakang atas peristiwa yang
ada. Berita negatif bertentangan, sangat berbeda dengan berita positif yang selalu menginformasikan hal-hal atau fakta-fakta yang positif. Berita
positif mempunyai unsur yang baik. Bila dibandingkan berita positif dan negatif mempunyai unsur yang berbeda. Berita negatif menginformasikan
peristiwa yang negatif sedangkan berita positif menginformasikan berita yang positif.
C. Reduksi
Reduksi menurut
secara harfiah
merupakan pengurangan,
penyempitan, sebuah proses mengambil kembali re-ducere. Kata sifat dari reduksi adalah reduksionis. Reduksi bisa dikatakan pula yakni menyaring.
Menyaring sebuah peristiwafenomena untuk disampaikan kepada inti dari peristiwafenomena tersebut.
30
Ada tiga tahap dalam aktivitas reduksi menurut Husserl, yaitu:
31
30
Jan Hendrik Rapar,Pengantar Filsafat, Yogyakarta: Kanisius, 1996, h.118
31
Jan Hendrik Rapar,Pengantar Filsafat, Yogyakarta: Kanisius, 1996, h.119
34
1. Reduksi Fenomenologis
Reduksi fenomenologis ditempuh dengan menyisihkan atau menyaring pengalaman pengamatan pertama yang terarah pada eksistensi
fenomena. Pengalaman inderawi itu tidak, tetapi perlu disisihkan dan disaring lebih dahulu sehingga tersingkirlah segala prasangka,
praanggapan maupun prateori, baik yang berdasarkan keyakinan tradisional, maupun yang berdasarkan keyakinan agamis, bahkan seluruh
keyakinan dan pandangan yang telah dimiliki sebelumnya. Segala sesuatu yang diketahui dan dipahami, lewat pengamatan biasa terhadap fenomena
itu, harus diuji sedemikian rupa dan tidak boleh diterima begitu saja. Fenomena itu diamati dalam hubungannya dengan kesadaran tanpa
melakukan refleksi terhadap fakta-fakta yang ditemukan lewat pengamatan itu karena yang utama dalam hidup ini ialah menemukan dan
menyingkirkan subjektivitas-subjektivitas yang merupakan penghambat bagi fenomena itu dalam mengungkapkan hakikat dirinya.
2. Reduksi Eidetis
Reduksi eidetis adalah upaya untuk menemukan eidos atau hakikat fenomena tersembunyi. Pada tahap ini segala sesuatu yang dianggap
sebagai hakikat fenomena yang diamati harus disaring untuk menemukan hakikat yang sesungguhnya dari fenomena itu. Itu berarti segala sesuatu
yang dilihat harus dianalisis secara cermat dan lengkap agar tidak ada yang terlupakan. Dalam upaya menganalisis fenomena yang diamati dengan
cermat dan lengkap, perhatian pengamat harus senantiasa terarah kepada isi yang paling fundamental dan segala sesuatu yang bersifat paling hakiki.