Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3 Suatu organisasi dapat juga didekati sebagai suatu objek studi. Sebagian orang menganggap organisasi sebagai suatu subjek yang menyenangkan dan menarik. Tujuannya untuk memahami organisasi dengan mendeskripsikan komunikasi organisasinya, memahami kehidupan organisasi, dan menemukan bagaimana kehidupan terwujud lewat komunikasi. Tekanannya adalah pada bagaimana suatu organisasi dipelihara lewat proses komunikasi pendekatan, menekankan apa yang sebenarnya terjadi dalam organisasi dan memberikan suatu penjelasan yang jarang ditemukan dalam pendekatan-pendekatan lain. 5 Selain itu organisasi telah dibentuk sejak manusia berada dimuka bumi, di dorong oleh tiga motif unsur dasar yaitu orang-orang sekelompok orang, kerjasama dan tujuan yang akan dicapai. 6 Komunikasi organisasi dapat dilakukan secara formal maupun non formal. Secara formal misalnya dengan diadakan rapat antara atasan dan bawahan, surat memo, dan lain-lain. Indonesia Corruption Watch ICW sebuah organisasi independen. Untuk menjaga independensi sekaligus meningkatkan rasa kepemilikan publik dan menjaga keberlangsungan program, sejak maret 2010 lalu ICW membuka peluang donasi publik. Dengan memberi bantuan financial kepada lembaga ini, masyarakat dapat turut serta dalam kerja-kerja pemberantasan korupsi. Donasi yang dikumpulkan dari publik dimanfaatkan untuk menjalankan sejumlah program ICW, diantaranya: investigasi kasus, pemantauan anggaran sekolah, advokasi layanan kesehatan, membangun generasi pemuda melawan korupsi, serta menyelenggarakan pendidikan antikorupsi disekolah dan 5 Soleh Soemirat, dkk., Komunikasi Organisasional, Jakarta: Universitas Terbuka, 2000, Modul Kuliah, hal.1.5 6 Yayat hayati Djatmiko, Perilaku Organisasi, Bandung: ALfabeta,2005.Cet ke-4,hal. 2 4 kampus. ICW lembaga dari sekumpulan orang yg memiliki komitmen untuk memberantas korupsi melalui usaha-usaha pemberdayaan rakyat untuk terlibatberpartisipasi aktif melakukan perlawanan terhadap praktek korupsi. ICW mengambil posisi untuk bersama-sama rakyat membangun gerakan sosial memberantas korupsi dan berupaya mengimbangi persengkongkolaan kekuatan birokrasi pemerintah dan bisnis. Dengan demikian reformasi di bidang hukum, politik, ekonomi dan sosial untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang demokratis dan berkeadilan sosial dapat diwujudkan. 7 Hukum yang seharusnya memberikan jaminan terwujudnya keadilan dan penegakan aturan juga tak luput dari ganasnya korupsi. Mafia peradilan merajalela, keadilan digadaikan oleh praktek suap menyuap. Dengan kekuasaan uang dan perlindungan politik, koruptor dapat menghirup udara bebas tanpa perlu takut dijerat hukum. Dengan menikmati hasil dari suap menyuap koruptor merasa mempunyai kepuasan individualis tanpa memikirkan rakyat-rakyat jelata yang seharusnya menjadi tanggung jawab besar oleh mereka. Sektor pemerintahan sudah tidak menjadi jaminan bagi masyarakat. Istilah pemerintah yang “mensejahterkan masyarakat” hanya sebuah istilah usang tanpa bukti nyata. Janji-janji yang diberikan, pembedahan wilayah, blusukan wilayah hanya sebuah pencitraan. Tanpa disadari rakyat dibodohi dan diberdayakan. ICW percaya bahwa pemberantasan korupsi akan berjalan efektif jika ada perlibatan yang luas dari rakyat sebagai korbannya. Berita negatif merupakan berita ingkar yang didalamnya berisikan peristiwa-peristiwa yang menunjukan suatu pengingkaran. Dalam berita 7 Ade Irawan, Manifesto Gerakan Anti Korupsi ICW, Artikel ini diakses pada tanggal 8 november 2013 dari www.antikorupsi.org 5 negatif menyatakan suatu maksud yang berlainan dengan pernyataan yang sebenarnya. Berita negatif sebagian ada yang berisikan sebuah dugaan dan juga sebuah penyangkalan dalam suatu peristiwa. 8 Banyak bermacam-macam pemberitaan negatif di ICW yang masuk. ICW organisasi yang setiap harinya mendapat pemberitaan negatif. Beberapa contohnya seperti, ICW diduga menerima dana asing, ICW dituding melakukan kampanye negatif terhadap SBY ditahun 2004, dan ICW merilis 36 nama calon legislatif yang bermasalah. Pemberitaan yang masuk pernyataannya berisikan kecaman atau hal-hal yang mempertentangkan tentang ICW, merupakan ulah pihak-pihak yang tidak menyukai dengan adanya ICW. Oleh karena itu, pihak-pihak yang non pro membuat informasi yang negatif, baik non fakta atau ancaman- ancaman. Berdasarkan dari penjelasan di atas, penelitian ini diberi judul “Komunikasi Organisasi Pada ICW Indonesia Corruption Watch dalam Mereduksi Pemberitaan Negatif ”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan masalah hanya pada komunikasi organisasi dalam mereduksi pemberitaan negatif yang ada di ICW Indonesia Corruption Watch. Maka komunikasi organisasinya pada pemberitaan negatif melalui rapat organisasi dan milis internal. Pembatasan ini dilakukan untuk lebih fokus dan mempermudah dalam penelitian, selain itu untuk menghindari perluasan pembahasan yang tidak ada dengan masalah yang akan di teliti. Agar penelitian ini berjalan dengan 8 Bingkai Bahasa, Kalimat Berita Negatif, Artikel ini diakses pada tanggal 8 Juli 2014 dari bingkaibahasa.wordpress.com 6 sistematis, maka rumusan masalahnya adalah Bagaimana komunikasi organisasi pada ICW Indonesia Corruption Watch dalam mereduksi pemberitaan negatif?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian Berkenaan dengan pokok pemasalahan di atas, maka tujuan penelitian adalah ingin mengetahui komunikasi organisasi di ICW dalam mereduksi pemberitaan negatif. 2. Manfaat Penelitian Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan manfaat dari segi akademisi dan praktisi, yaitu : Secara akademis yaitu: Untuk pengembangan Ilmu komunikasi, diharapkan penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi, dan peningkatan wawasan akademis dalam bidang komunikasi organisasi khususnya yang terkait dengan pemberitaan negatif didalam maupun luar organisasi. Secara praktis yaitu: memberikan informasi bagi akademisi dan masyarakat luas mengenai komunikasi organisasi di ICW, bagaimana komunikasi organisasi di ICW baik secara bentuk komunikasi organisasinya maupun iklim komunikasi organisasi yang berada di ICW.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif, yakni penelitian yang dilalui dengan proses observasi, 7 pengumpulan data yang akurat berdasarkan fakta di lapangan disertai wawancara dengan narasumber. “Penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi yang wajar natural setting dan data yang di kumpulkan umu mnya bersifat kualitatif.” 9 Alasan penulis menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi organisasi yang terjadi di ICW Indonesia Corruption Watch. Dengan metode ini penulis akan mendapatkan hasil yang lebih mendalam karena dilakukan dengan wawancara dan observasi. 2. Subjek dan Objek Subjek penelitian disini adalah Koordinator ICW dan Divisi Investigasi dan Publikasi karena berperan penting dalam memantau pemberitaan-pemberitaan terbaru dalam menangani kasus korupsi baik pemberitaan negatif maupun positif. Sedangkan objek penelitian disini adalah proses komunikasi organisasi secara Internal dan Eksternal yang terjadi di ICW. 3. Teknik Pengumpulan Data Adapun tahapan-tahapan dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode sebagai berikut: a. Observasi Penulis melakukan pengamatan dan pencatatan dengan sistematik terhadap fenomena yang diselidiki. Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan secara langsung ke ICW di Jl.Kalibata Timur IVD No.6 Jakarta Selatan. ICW mereduksi pemberitaan negatif melalui Divisi Investigasi dan Publikasi. 9 Jumroni, Metode-metode Peneltian Komunikasi, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006, h. 41