108 dibenarkan bila ditempatkan sebelum adalah. Pada dasarnya klausa hobiku
membaca sudah dapat dibenarkan tanpa harus didahului klausa Saya suka membaca yang diikuti adalah. Dengan demikian, kalimat tersebut diubah menjadi
kalimat tunggal Hobiku membaca.
4.3.3.4 Pola S-P verba-P verba Berulang
Kalimat dasar adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa Alwi, dkk, 2014:346. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam kalimat dasar, seluruh syarat
sebuah kalimat harus terpenuhi dan memiliki fungsi subjek dan predikat yang masing-masing berjumlah satu. Subjek dan predikat yang berjumlah lebih dari
satu dalam kalimat dasar tidak dapat dibenarkan. Dengan demikian, pola S-P verba-P verba dalam satu kalimat tidak dapat dibenarkan.
Pada umumnya siswa menulis predikat verba yang sama setelah subjek- predikat verba sebagai penekanan. Selain itu, siswa pada umumnya ingin memberi
informasi tambahan yaitu dengan menambahkan keterangan penyerta setelah predikat verba kedua. Berikut adalah kalimat berpola pola S-P verba-P verba yang
ditemukan dalam karangan narasi siswa.
1 Aku di macdonall bermain bersama maren bermain perosotan K115.
Kalimat 1 memiliki pola kalimat S-Ktempat-Pverba-Kpenyerta-Pverba- Pel. Pada kalimat 1, predikat verba bermain ditulis berulang dan keduanya
diikuti fungsi yang berbeda. Predikat verba bermain yang pertama diikuti keterangan penyerta, sedangkan predikat verba bermain yang kedua diikuti
pelengkap. Pada dasarnya, pola P verba-K penyerta dan P verba-Pel dapat
109 dileburkan karena memiliki predikat verba yang sama. Dengan demikian, kalimat
1 diperbaiki menjadi kalimat tunggal berpola S-K tempat-P verba-Pel-K penyerta, yakni Aku di macdonall bermain perosotan bersama maren.
2 Pada hari Minggu saya bermain boneka bersama teman temannya di rumahnya
teman temannya pada saat hari, bermain boneka K201.
Kalimat 2 memiliki pola kalimat K waktu-S-P verba-Pel-K penyerta-K tempat-K waktu-P verba-Pel. Seperti kalimat 1, kalimat 2 memiliki predikat
verba bermain yang ditulis berulang. Kedua predikat verba bermain diikuti pelengkap yang sama, yaitu boneka. Siswa ingin memberi penekanan dengan
menulis ulang predikat verba-pelengkap bermain boneka, setelah menulis keterangan kalimat yang panjang. Kalimat 2 perlu diperbaiki dengan
menghilangkan Pverba-Pel bermain boneka yang kedua. Dengan demikian, kalimat 2 diubah menjadi kalimat berpola K waktu-S-P verba-Pel-K tempat,
yakni Pada hari Minggu saya bermain boneka bersama teman teman di rumah teman.
3 Pada hari Minggu saya berenang di waterpark bersama keluarga Ayah, saya,
Ibu berenang di waterpark pada saat hari saya berenang di waterpark K201.
Pola kalimat 3 adalah K waktu-S-P verba-K tempat-K penyerta-P verba-K tempat-K waktu-S-P verba-K tempat. Pola P verba-K tempat berenang di
waterpark ditulis berulang, sehingga muncul pola S-P verba-P verba dalam satu kalimat. Kalimat 4 perlu diperbaiki dengan menghilangkan pola P verba-K
tempat berenang di waterpark setelah keterangan penyerta bersama keluarga
110 Ayah, saya, Ibu. Selain itu, klausa pada saat hari saya berenang di waterpark
juga perlu dihilangkan, karena memiliki makna yang sama dengan klausa sebelumnya. Jadi kalimat 3 diperbaiki menjadi kalimat tunggal berpola K
waktu-S-P verba-K tempat-K penyerta, yakni Pada hari Minggu saya berenang di waterpark bersama keluarga.
4 Saya membaca buku suka sekali membaca atau menulis membaca di perpustakaan membaca di rumahnya belajar membaca buku tulis di sekolahan
K201. Kalimat 4 memiliki predikat verba lebih dari satu, yaitu membaca,
membaca atau menulis membaca. Predikat tersebut bukan merupakan predikat majemuk karena masing-masing diikuti objek berbeda yaitu buku dan buku tulis.
Kalimat 4 perlu diperbaiki dengan memperhatikan penggunaan predikat verba. Dengan demikian, kalimat 4 diubah menjadi kalimat majemuk koordinatif yaitu
Di sekolah, Saya suka sekali membaca buku dan menulis di buku tulis.
4.3.3.5 Penghilangan Subjek