Pola S-P verba-S-P verba Berulang

100 kalimat yang salah digeneralisasikan berdasarkan kehadiran fungsiunsur wajib dalam kalimat Subjek dan Predikat. Alwi, dkk 2009:330 menyatakan bahwa predikat dalam kalimat bahasa Indonesia memiliki peranan yang dominan, karena predikat menentukan kehadiran konstituen lain dalam kalimat objek, pelengkap, keterangan. Oleh karena itu, hadir atau tidaknya fungsi objek, pelengkap, dan keterangan dipengaruhi jenis predikat kalimat. Dengan demikian, kesalahan- kesalahan pola kalimat tersebut diklasifikasikan menjadi 7 jenis kesalahan pola kalimat. Berikut adalah uraian selengkapnya.

4.3.3.1 Pola S-P verba-S-P verba Berulang

Alwi, dkk 2014:326 menyatakan, “Kalimat dasar adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa”. Hal ini berarti bahwa dalam kalimat dasar, seluruh syarat sebuah kalimat harus terpenuhi dan memiliki fungsi subjek dan predikat yang masing-masing berjumlah satu. Subjek dan predikat yang berjumlah lebih dari satu dalam kalimat dasar tidak dapat dibenarkan. Setyawati 2013:81 menyatakan bahwa penggandaan subjek dalam kalimat mengakibatkan kalimat menjadi tidak jelas bagian apa saja yang mendapat tekanan. Terdapat 6 kalimat berpola S- Pverba-S-Pverba yang berulang, tanpa konjungsi dan tanpa tanda koma ,. Dengan kata lain, kalimat tersebut terdiri dari dua klausa atau lebih, tanpa dihubungkan dengan konjungsi. Uraian selengkapnya sebagai berikut. 1 Pada hari Minggu pada saat hari, saya pergi ke bahari waterpark saya dengan keluarganya saya disana bermain K101. 101 Kalimat tersebut memiliki pola K waktu-S-P verba-K tempat-S-K tempat-P verba. Oleh karena itu terdapat dua subjek saya dan dua predikat verba pergi dan bermain, tanpa menggunakan konjungsi antar klausa. Frasa dengan keluarganya saya menempati fungsi keterangan penyerta dari subjek saya yang kedua. Perbaikan kalimat tersebut adalah dengan menguraikan kalimat tersebut menjadi dua kalimat. Dengan demikian, kalimat 1 diubah menjadi kalimat berpola K.waktu-S-P verba-K tempat, yakni Pada hari Minggu, saya pergi ke bahari waterpark. Kalimat selanjutnya berpola S-P verba-K tempat Saya dan keluarga saya bermain di sana. 2 Pada saat hari saya ke rumah nenek pada hari minggu saya disana bermain dengan teman-temannya disana senang sekali bermain boneka disana saya suka sekali saya dengan keluarganya ke bahari waterpark saya berenang K101. Pada kalimat 2 ditemukan pola S-P verba-S-P verba dalam satu kalimat. Kalimat 2 pada dasarnya memiliki informasi ganda karena memiliki dua pola S- Pverba dalam satu kalimat. Masing-masing pola S-Pverba memberi informasi yang berbeda, sehingga kalimat tersebut harus diuraikan menjadi beberapa kalimat. Dengan demikian perbaikan kalimat 2 adalah Pada hari Minggu saya ke rumah nenek berpola K.waktu-S-K.tempat. Saya dan teman-teman bermain boneka di sana berpola S-Pverba-K.tempat. Saya senang sekali berada di sana berpola S-P-K.tempat. Kemudian saya bersama keluarga pergi ke bahari waterpark untuk berenang berpola Konj-S-K.penyerta-Pverba-Ktempat- Ktujuan. 102 3 Aku berlibur ke Yogyakarta bersama kakekku aku melihat disana ada pantai indah sekali aku senang berlibur Yogyakarta K103 Kalimat tersebut memiliki pola kalimat S-Pverba-Ktempat-Kpenyerta-S- Pverba-K-Pel-S-Pverba-Ktempat. Oleh karena itu, ditemukan tiga pola S-Pverba berulang dalam satu kalimat. Dengan kata lain, terdapat tiga klausa pembentuk kalimat 3 tanpa konjungsi. Jadi kalimat 3 tidak dapat dibenarkan. Apabila klausa-klausa dalam kalimat 3 diuraikan menjadi kalimat yang berdiri sendiri, maka kalimat-kalimat tersebut akan berterima. Dengan demikian kalimat 3 diperbaiki menjadi kalimat berpola S-Pverba-Ktempat-Kpenyerta, yaitu Aku senang berlibur ke Yogyakarta bersama kakekku. Kalimat selanjutnya berpola Ktempat-S-Pverba-O, yakni Di sana aku melihat pantai yang indah sekali. 4 Saya berenang di waterpark saya disana sama bapak, ibu, dan ade saya berenang bapak, ibu, dan ade K207. Subjek dan predikat dalam kalimat 4 berjumlah lebih dari satu, karena terdapat pola S-P verba-S-P verba berulang dalam satu kalimat. Pada dasarnya, subjek pada klausa saya disana sama bapak, ibu, dan ade dapat diganti dengan cara langsung menambahkan keterangan penyerta bersama bapak, ibu, dan adik setelah klausa saya berenang di waterpark. Adapun klausa saya berenang bapak, ibu, dan ade tidak dapat dibenarkan karena predikat verba taktransitif berenang tidak dapat diikuti oleh bapak, ibu, dan ade. Dengan demikian kalimat 4 diperbaiki menjadi kalimat tunggal berpola S-Pverba-Ktempat-Kpenyerta, yakni Saya berenang di waterpark bersama bapak, ibu, dan adik. 103 5 Saya bermain sepeda pada hari Sabtu saya bermain sepeda sama teman- teman saya K212 Kalimat 5 memiliki pola kalimat S-P verba-Pel-K waktu-S-P verba-Pel-K penyerta. Pada kalimat 5 ditemukan pola S-P verba-S-P verba berulang dalam satu kalimat. Klausa saya bermain sepeda sama teman-teman saya pada kalimat 5 dapat diringkas menjadi fungsi keterangan penyerta bersama teman-teman. Jika upaya ini dilakukan, maka subjek dan predikat verba kalimat 5 tetap berjumlah satu. Oleh karena itu, kalimat 5 perlu diubah menjadi kalimat tunggal berpola S-P verba-Pel-K waktu-K penyerta, yakni Saya bermain sepeda pada hari Sabtu bersama teman-teman. 6 Setelah itu, saya bermain petak sandal bersama teman-teman sekolah saya bermain petak sandal K214. Pola kalimat 6 adalah S-P verba-Pel-K penyerta-S-P verba-Pel. Kalimat 6 memiliki pola S-P verba-S-P verba berulang dalam satu kalimat. Pada dasarnya, klausa saya bermain petak sandal tidak perlu ditulis ulang setelah keterangan penyerta dalam kalimat. Jika upaya ini dilakukan, maka kalimat 6 hanya memiliki satu subjek dan predikat. Dengan demikian, kalimat 6 diperbaiki menjadi kalimat tunggal berpola S-P verba-Pel-K penyerta, yakni Saya bermain petak sandal bersama teman-teman sekolah.

4.3.3.2 Pola S-K-S-P verba

Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Penggunaan Kosakata Pada Karangan Narasi Siswa Yang Berlatar Belakang Bahasa Betawi Kelas Vii Mts Negeri Parung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013

0 8 114

INTERFERENSI BAHASA TEGAL PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI PANGGUNG 2 KOTA TEGAL

0 20 118

ANALISIS POLA KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VI SD NEGERI 02 NGLEGOK Analisis Pola Kalimat Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa Kelas VI SD Negeri 02 Nglegok Kecamatan Ngargoyoso Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 15

ANALISIS POLA KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VI SD NEGERI 02 NGLEGOK Analisis Pola Kalimat Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa Kelas VI SD Negeri 02 Nglegok Kecamatan Ngargoyoso Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 12

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN SELO BOYOLALI Pemakaian Bahasa Indonesia Pada Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Di Kecamatan Selo Boyolali Tahun 2010/2011.

0 1 18

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN SELO BOYOLALI Pemakaian Bahasa Indonesia Pada Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Di Kecamatan Selo Boyolali Tahun 2010/2011.

0 2 27

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO.

0 0 18

KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 NAGARAWANGI.

2 8 28

ANALISIS KESALAHAN PEMBENTUKAN KALIMAT DALAM BENTUK PERFEKT PADA KARANGAN NARASI MAHASISWA.

1 5 23

ANALISIS KESALAHAN BENTUK KATA BERAWALAN MEPADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 BOJONGBATA KABUPATEN PEMALANG

0 0 107