Faktor Penyebab Kesalahan Berbahasa

61 Bentuk kata tanya tersebut umumnya juga muncul dalam kalimat berita bukan kalimat tanya. Berikut adalah contoh penggunaan kata tanya yang tidak perlu. a Sektor pariwisata yang mana merupakan tulang punggung perekonomian negara harus senantiasa ditingkatkan. Menurut Setyawati 2013:92, penggunaan bentuk-bentuk kalimat tanya yang tidak perlu dalam kalimat berita kemungkinan besar dipengaruhi oleh bahasa asing, khususnya bahasa Inggris which, in which, from which. Dengan demikian, perbaikan kalimat a yaitu Sektor pariwisata yang merupakan tulang punggung perekonomian negara harus senantiasa ditingkatkan.

2.1.10.2 Faktor Penyebab Kesalahan Berbahasa

Menurut Setyawati 2013:13-14, terdapat tiga kemungkinan penyebab siswa salah dalam berbahasa. Tiga penyebab tersebut adalah 1 terpengaruh bahasa yang lebih dahulu dikuasai siswa; 2 kekurangpahaman siswa terhadap bahasa yang dipakai; 3 pembelajaran bahasa yang kurang tepat atau sempurna. Faktor penyebab yang pertama, yaitu adanya pengaruh bahasa yang lebih dahulu dikuasai siswa berkaitan dengan interferensi bahasa pertama. Setyawati 2013:13 menyatakan, β€œ...kesalahan berbahasa disebabkan oleh interferensi bahasa ibu atau bahasa pertama B1 terhadap bahasa kedua B2 yang sedang dipelajari si pembelajar siswa ”. Menurut Weinrich 1953 dalam Chaer dan Agustina 2010:120, interferensi adalah perubahan suatu sistem bahasa karena persentuhan bahasa tersebut dengan unsur bahasa lain yang dilakukan oleh penutur bahasa bilingual seperti di Indonesia khususnya masyarakat suku Jawa. 62 Dengan demikian, sumber kesalahan terletak pada perbedaan sistem linguistik bahasa pertama dengan bahasa kedua. Pada penelitian ini, bahasa pertama siswa adalah bahasa Jawa dialek Tegal. Bahasa Jawa dialek Tegal merupakan bahasa Jawa yang sering digunakan masyarakat daerah Tegal dan sekitarnya. Menurut Wedhawati, dkk 2006:20, terdapat kekhasan sintaksis pada dialek ini. Kekhasan sintaksis tersebut adalah adanya pembentukan frasa posesif. Nomina yang diikuti pronomina persona milik tetap dilekati bentuk –e atau –ne. Oleh karena itu, penulisan kancane enyong sering digunakan, daripada penulisan kancaku. Demikian pula penulisan kancane kowen sering digunakan, daripada penulisan kancamu. Penyebab kesalahan berbahasa yang kedua adalah kekurangpahaman siswa terhadap bahasa yang dipakai. Kesalahan berbahasa dapat muncul karena keliru dalam menerapkan kaidah bahasa. Misalnya kesalahan generalisasi, aplikasi kaidah bahasa secara tidak sempurna, dan kegagalan mempelajari kondisi-kondisi penerapan kaidah bahasa. Kesalahan seperti ini disebut dengan istilah kesalahan intrabahasa Setyawati, 2013:14. Faktor penyebab yang terakhir yaitu proses pembelajaran bahasa yang kurang tepat atau sempurna. Setyawati 2013:14 menjelaskan bahwa faktor yang ketiga berkaitan dengan bahan yang diajarkan atau yang dilatihkan dan cara pelaksanaan pembelajaran. Bahan pembelajaran menyangkut masalah pemilihan teknik penyajian, langkah-langkah dan urutan penyajian, intensitas dan kesinambungan pembelajaran, serta alat bantu dalam pembelajaran. 63

2.1.11 Analisis Kesalahan Berbahasa

Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Penggunaan Kosakata Pada Karangan Narasi Siswa Yang Berlatar Belakang Bahasa Betawi Kelas Vii Mts Negeri Parung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013

0 8 114

INTERFERENSI BAHASA TEGAL PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI PANGGUNG 2 KOTA TEGAL

0 20 118

ANALISIS POLA KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VI SD NEGERI 02 NGLEGOK Analisis Pola Kalimat Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa Kelas VI SD Negeri 02 Nglegok Kecamatan Ngargoyoso Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 15

ANALISIS POLA KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VI SD NEGERI 02 NGLEGOK Analisis Pola Kalimat Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa Kelas VI SD Negeri 02 Nglegok Kecamatan Ngargoyoso Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 12

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN SELO BOYOLALI Pemakaian Bahasa Indonesia Pada Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Di Kecamatan Selo Boyolali Tahun 2010/2011.

0 1 18

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN SELO BOYOLALI Pemakaian Bahasa Indonesia Pada Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Di Kecamatan Selo Boyolali Tahun 2010/2011.

0 2 27

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO.

0 0 18

KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 NAGARAWANGI.

2 8 28

ANALISIS KESALAHAN PEMBENTUKAN KALIMAT DALAM BENTUK PERFEKT PADA KARANGAN NARASI MAHASISWA.

1 5 23

ANALISIS KESALAHAN BENTUK KATA BERAWALAN MEPADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 BOJONGBATA KABUPATEN PEMALANG

0 0 107