Pola S-K-S-P verba Hasil Analisis Metode Simak-Catat

103 5 Saya bermain sepeda pada hari Sabtu saya bermain sepeda sama teman- teman saya K212 Kalimat 5 memiliki pola kalimat S-P verba-Pel-K waktu-S-P verba-Pel-K penyerta. Pada kalimat 5 ditemukan pola S-P verba-S-P verba berulang dalam satu kalimat. Klausa saya bermain sepeda sama teman-teman saya pada kalimat 5 dapat diringkas menjadi fungsi keterangan penyerta bersama teman-teman. Jika upaya ini dilakukan, maka subjek dan predikat verba kalimat 5 tetap berjumlah satu. Oleh karena itu, kalimat 5 perlu diubah menjadi kalimat tunggal berpola S-P verba-Pel-K waktu-K penyerta, yakni Saya bermain sepeda pada hari Sabtu bersama teman-teman. 6 Setelah itu, saya bermain petak sandal bersama teman-teman sekolah saya bermain petak sandal K214. Pola kalimat 6 adalah S-P verba-Pel-K penyerta-S-P verba-Pel. Kalimat 6 memiliki pola S-P verba-S-P verba berulang dalam satu kalimat. Pada dasarnya, klausa saya bermain petak sandal tidak perlu ditulis ulang setelah keterangan penyerta dalam kalimat. Jika upaya ini dilakukan, maka kalimat 6 hanya memiliki satu subjek dan predikat. Dengan demikian, kalimat 6 diperbaiki menjadi kalimat tunggal berpola S-P verba-Pel-K penyerta, yakni Saya bermain petak sandal bersama teman-teman sekolah.

4.3.3.2 Pola S-K-S-P verba

Pola S-K-S-P verba dalam satu kalimat tidak dapat dibenarkan, karena tedapat dua subjek dalam satu kalimat tanpa dihubungkan dengan konjungsi 104 ataupun tanda koma ,. Apabila dilakukan upaya untuk menghubungkan dengan konjungsi dijadikan kalimat majemuk, maka kalimat tersebut tetap tidak dibenarkan. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih satu klausa berpola S-P yang dihubungkan dengan konjungtor. Pada pola S-K-S-P verba, subjek-keterangan tidak dapat menjadi klausa pembentuk kalimat majemuk. Siswa umumnya melakukan kesalahan pola kalimat S-K-S-P verba, karena siswa menjelaskan informasi tambahan dengan pola subjek-keterangan. Kehadiran keterangan dalam kalimat pada dasarnya bersifat manasuka dan tidak terikat posisi. Meski demikian, keterangan dapat melebur dengan klausa utama tanpa perlu berdiri sendiri dengan subjek. Berdasarkan analisis, terdapat tiga kalimat berpola S-K-S-Pverba. Uraian selengkapnya sebagai berikut. 1 Saya dengan teman-temannya di rumahnya Nurul pada siang hari saya bermain boneka dengan teman-temannya K201. Kalimat 1 memiliki pola kalimat S-K penyerta-K tempat-K waktu-S-P verba-Pel-K penyerta. Pada kalimat 1, siswa menjelaskan secara berulang informasi keterangan tentang keikutsertaan dengan teman-temannya. Informasi keterangan tentang keikutsertaan dengan teman-temannya ditulis dengan didahului subjek, sehingga terdapat dua subjek dalam satu kalimat tanpa konjungsi. Oleh karena itu, kalimat 1 harus diperbaiki dengan meleburkan pola subjek-keterangan ke dalam klausa saya bermain boneka dalam bentuk keterangan. Kalimat 1 diubah menjadi kalimat tunggal berpola Kwaktu-S- 105 Pverba-Pel-Kpenyerta-Ktempat, yakni Pada siang hari saya bermain boneka bersama teman-teman di rumah Nurul. 2 Saya di sekolah biasanya saya menggambar orang dan pemandangan K211. Pola kalimat 2 adalah S-K tempat-S-P verba-O, sehingga terdapat pola S- K-S-P verba dalam satu kalimat tanpa konjungsi ataupun tanda koma ,. Adapun kata biasanya tercantum dalam kalimat 2, namun kata tersebut tidak berperan sebagai konjungsi. Pada kalimat 2, siswa menjelaskan informasi keterangan tempat di sekolah dengan didahului subjek. Seperti pada kalimat 1, perbaikan kalimat 2 yaitu dengan meleburkan pola subjek-keterangan ke dalam klausa saya menggambar orang dan pemandangan dalam bentuk keterangan. Dengan demikian, kalimat 2 diperbaiki menjadi kalimat tunggal berpola Ktempat-S- Pverba-O, yakni Di sekolah, saya biasa menggambar orang dan pemandangan. 3 Pada saat hari saya ke rumah nenek pada hari minggu saya disana bermain dengan teman-temannya disana senang sekali bermain boneka disana saya suka sekali saya dengan keluarganya ke bahari waterpark saya berenang K101. Pada kalimat 3, klausa Pada saat hari saya ke rumah nenek pada hari minggu dapat memenuhi fungsi keterangan waktu kalimat. Klausa keterangan waktu tersebut kemudian dilanjutkan dengan klausa saya disana bermain dengan teman-temannya S-K tempat-P verba-K penyerta, klausa disana senang sekali bermain boneka K tempat-P verba-Pel, dan klausa disana saya suka sekali saya 106 dengan keluarganya ke bahari waterpark saya berenang K tempat-S-P adj-S-K penyerta-K tempat-S-P verba. Klausa saya dengan keluarganya ke bahari waterpark saya berenang memiliki pola S-K-S-Pverba. Klausa tersebut juga dipadukan dengan klausa lain yang hanya dihubungkan dengan keterangan waktu di sana. Pola subjek- keterangan pada saya dengan keluarganya dapat dileburkan dengan klausa saya berenang. Selain dengan meleburkan S-K dengan klausa S-P verba, kalimat tersebut perlu diperbaiki dengan menguraikan menjadi beberapa kalimat. Dengan demikian, kalimat 3 diubah menjadi Pada hari Minggu saya ke rumah nenek berpola K waktu-S-P preposisional. Saya dan teman-teman bermain boneka di sana berpola S-P verba-K tempat. Saya senang sekali berada di sana berpola S-P-K tempat. Kemudian saya bersama keluarga pergi ke bahari waterpark untuk berenang berpola Konj-S-P verba-K tempat-K tujuan.

4.3.3.3 Pola S-Pverba-adalah-S-P

Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Penggunaan Kosakata Pada Karangan Narasi Siswa Yang Berlatar Belakang Bahasa Betawi Kelas Vii Mts Negeri Parung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013

0 8 114

INTERFERENSI BAHASA TEGAL PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI PANGGUNG 2 KOTA TEGAL

0 20 118

ANALISIS POLA KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VI SD NEGERI 02 NGLEGOK Analisis Pola Kalimat Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa Kelas VI SD Negeri 02 Nglegok Kecamatan Ngargoyoso Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 15

ANALISIS POLA KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VI SD NEGERI 02 NGLEGOK Analisis Pola Kalimat Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa Kelas VI SD Negeri 02 Nglegok Kecamatan Ngargoyoso Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 12

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN SELO BOYOLALI Pemakaian Bahasa Indonesia Pada Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Di Kecamatan Selo Boyolali Tahun 2010/2011.

0 1 18

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN SELO BOYOLALI Pemakaian Bahasa Indonesia Pada Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Di Kecamatan Selo Boyolali Tahun 2010/2011.

0 2 27

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO.

0 0 18

KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 NAGARAWANGI.

2 8 28

ANALISIS KESALAHAN PEMBENTUKAN KALIMAT DALAM BENTUK PERFEKT PADA KARANGAN NARASI MAHASISWA.

1 5 23

ANALISIS KESALAHAN BENTUK KATA BERAWALAN MEPADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 BOJONGBATA KABUPATEN PEMALANG

0 0 107