Hasil Analisis Metode Wawancara

95 K203 : - “Saya suka melukis adalah, hobiku saya.” - “Saya suka bermain boneka adalah hobiku boneka.” - “Saya suka membaca adalah hobiku membaca.” K204 : - “Pada tanggal 25 Januari akan mengadakan lomba angklung di Pantura.” - “Ada yang nyewa angklung, di tegal sari.” K207 : - “Saya berenang di waterpark saya disana sama bapak, ibu, dan ade saya berenang bapak, ibu, dan ad e.” K211 : - “Saya di sekolah biasanya saya menggambar orang dan pemandangan.” K212 : - “Saya bermain sepeda pada hari Sabtu saya bermain sepeda sama teman- teman saya.” K214 : - “Setelah itu, saya bermain petak sandal bersama teman-teman sekolah saya b ermain petak sandal.”

4.3 Analisis Temuan Penelitian

Bagian ini akan diuraikan hasil temuan data yang telah dianalisis dan diklasifikasikan berdasarkan jenis kesalahan. Hasil penelitian yang dianalisis ada tiga yaitu hasil analisis metode wawancara, observasi, dan simak-catat. Berikut adalah uraian selengkapnya.

4.3.1 Hasil Analisis Metode Wawancara

Berdasarkan temuan data yang diperoleh dari informan W.1 dan W.2, diperoleh hasil analisis metode wawancara. Hasil analisis metode wawancara 96 meliputi beberapa poin, yaitu 1 kemampuan bahasa tulis siswa; 2 penggunaan bahasa lisan siswa; 3 upaya pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia; 4 kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV. Berikut adalah uraian selengkapnya. Kemampuan bahasa tulis siswa kelas IV secara umum masih rendah. Secara khusus, kemampuan menyusun kalimat dan menulis narasi masih rendah. Kesulitan yang sering dialami siswa dalam menyusun kalimat dan menulis narasi adalah pemilihan kata dan penyusunan kalimat. Siswa mengalami kesulitan dalam pemilihan kata disebabkan oleh kurangnya kosakata bahasa Indonesia yang dimiliki siswa. Siswa juga mengalami kesulitan dalam penyusunan kalimat, karena siswa masih belum paham betul mengenai penempatan antara subjek dan keterangan. Berdasarkan hasil wawancara, jenis pola kalimat yang dikuasai siswa secara umum adalah pola S-P-O-K. Siswa belum menguasai penggunaan pola-pola kalimat lain dan penggunaan kalimat majemuk. Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh informasi bahwa memang pada dasarnya jenis pola kalimat yang sudah diajarkan guru hanya pola S-P-O-K. Pola kalimat tersebut merupakan kalimat tunggal, bukan kalimat majemuk. Oleh karena itu, besar kemungkinan siswa akan melakukan kesalahan dalam menulis pola kalimat baik dalam kalimat tunggal maupun majemuk. Bahasa lisan yang digunakan siswa kelas IV saat kegiatan pembelajaran sebagian besar masih menggunakan bahasa Jawa dialek Tegal, khususnya dalam percakapan antar siswa. Bahasa Jawa dialek Tegal juga sering digunakan antar 97 siswa di luar kegiatan pembelajaran. Ketika berinteraksi dengan guru, beberapa siswa sudah menggunakan bahasa Indonesia baik di dalam maupun di luar kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bahasa lisan yang digunakan siswa kelas IV adalah bahasa Jawa dialek Tegal dan bahasa Indonesia, dengan intensitas penggunaan bahasa Jawa dialek Tegal lebih tinggi. Guru tetap berupaya untuk membiasakan penggunaan bahasa Indonesia baik tulis maupun lisan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan langsung oleh guru untuk menggunakan bahasa Indonesia baik tulis maupun lisan dalam kegiatan pembelajaran. Guru juga memberi peringatan kepada siswa agar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini juga ditekankan oleh Kepala Sekolah agar siswa kelas IV, V, dan VI menggunakan bahasa Indonesia di lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil analisis metode wawancara, dapat disimpulkan bahwa 1 kemampuan bahasa tulis siswa kelas IV masih rendah dan pola kalimat yang dikuasai siswa adalah pola kalimat tunggal S-P-O-K; 2 penggunaan bahasa lisan siswa kelas IV adalah bahasa Jawa dialek Tegal dan bahasa Indonesia, dengan intensitas bahasa Jawa dialek Tegal lebih tinggi; 3 upaya pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia sudah dilakukan oleh Kepala Sekolah dan guru kelas IV. Hasil analisis metode wawancara selanjutnya akan dipadukan dengan hasil metode observasi dan simak-catat pada bagian pembahasan.

4.3.2 Hasil Analisis Metode Observasi

Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Penggunaan Kosakata Pada Karangan Narasi Siswa Yang Berlatar Belakang Bahasa Betawi Kelas Vii Mts Negeri Parung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013

0 8 114

INTERFERENSI BAHASA TEGAL PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI PANGGUNG 2 KOTA TEGAL

0 20 118

ANALISIS POLA KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VI SD NEGERI 02 NGLEGOK Analisis Pola Kalimat Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa Kelas VI SD Negeri 02 Nglegok Kecamatan Ngargoyoso Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 15

ANALISIS POLA KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VI SD NEGERI 02 NGLEGOK Analisis Pola Kalimat Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa Kelas VI SD Negeri 02 Nglegok Kecamatan Ngargoyoso Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 12

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN SELO BOYOLALI Pemakaian Bahasa Indonesia Pada Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Di Kecamatan Selo Boyolali Tahun 2010/2011.

0 1 18

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN SELO BOYOLALI Pemakaian Bahasa Indonesia Pada Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Di Kecamatan Selo Boyolali Tahun 2010/2011.

0 2 27

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO.

0 0 18

KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 NAGARAWANGI.

2 8 28

ANALISIS KESALAHAN PEMBENTUKAN KALIMAT DALAM BENTUK PERFEKT PADA KARANGAN NARASI MAHASISWA.

1 5 23

ANALISIS KESALAHAN BENTUK KATA BERAWALAN MEPADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 BOJONGBATA KABUPATEN PEMALANG

0 0 107