90 Penggunaan bahasa tulis yang dimaksud adalah penulisan kalimat dalam karangan
narasi. Berikut adalah uraian hasil metode observasi.
4.2.2.1 Observasi Guru
Peneliti melakukan observasi proses pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis narasi. Pendekatan pembelajaran yang digunakan guru adalah pendekatan
kontekstual, yaitu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari yang dialami siswa. Metode
pembelajaran yang digunakan cukup sederhana, yaitu metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Pembelajaran dilakukan selama 2 x 35 menit.
Pada awal pembelajaran, guru mengulang sejenak materi yang sebelumnya telah diajarkan yaitu materi pantun. Selanjutnya, guru menjelaskan tentang cara
menulis kalimat dengan pola Subjek-Predikat-Objek-Keterangan S-P-O-K. Guru menjelaskan fungsi subjek, predikat, objek, dan keterangan. Guru juga
menjelaskan jenis-jenis keterangan yang dapat digunakan dalam kalimat, seperti keterangan tempat dan waktu. Kemudian guru memberi kesempatan kepada
beberapa siswa untuk menulis kalimat berpola S-P-O-K di papan tulis. Hasil kalimat yang ditulis oleh siswa selanjutnya dibahas bersama.
Berdasarkan hasil observasi, guru menjelaskan satu jenis pola kalimat saja, yaitu pola S-P-O-K. Pola kalimat ini merupakan pola kalimat tunggal, dengan
kecenderungan predikatnya merupakan verba aktif transitif yang membutuhkan kehadiran objek. Contoh kalimat berpola S-P-O-K yang diberikan guru adalah 1
Ayah pergi ke Bandung pada hari Minggu; dan 2 Ibu membuat sayur asem di
91 dapur. Meski demikian, pada dasarnya kalimat 1 bukanlah kalimat berpola S-P-
O-K, melainkan kalimat berpola S-P-K-K. Setelah menjelaskan pola kalimat S-P-O-K, guru melanjutkan dengan materi
menulis narasi. Guru menjelaskan bahwa pola kalimat S-P-O-K dapat digunakan untuk menulis narasi. Guru juga memberi pemahaman pada siswa tentang
karangan narasi dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami siswa, seperti penjelasan “kalau kalian menulis karangan narasi, itu sama seperti kalian
bercerita tentang suatu kejadian”. Selanjutnya, guru bertanya jawab dengan siswa tentang kegemaran yang dimiliki.
Guru menjelaskan bahwa siswa dapat menceritakan kegemaran yang dimiliki melalui karangan narasi. Guru memberi motivasi kepada siswa agar mau
bercerita tentang kegemarannya melalui karangan narasi. Pada kegiatan ini, siswa berelaborasi dengan menulis narasi bertema kegemaranku. Kemudian kegiatan
pembelajaran diakhiri dengan penarikan simpulan materi dan pengumpulan hasil karangan siswa. Secara keseluruhan, bahasa tulis dan lisan yang digunakan guru
adalah bahasa Indonesia.
4.2.2.2 Observasi Siswa