Pengembangan Perencanaan Tindakan METODOLOGI PENELITIAN
terkait materi bilangan pecahan yang baru akan dipelajari di kelas III. Kemudian guru pun melanjutkan dengan menginformasikan secara garis
besar kegiatan yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini.
Sebelum memulai pembelajaran, guru terlebih dahulu melakukan tahapan pemodelan dengan menunjukkan kertas berbentuk bangun datar
sederhana seperti lingkaran dan segi empat, kemudian dilanjutkan dengan memotong kertas tersebut menjadi dua bagian, empat bagian, dan
sebagainya. Kemudian menunjukkan bagian kertas yang telah dipotong sesuai dengan bentuk pecahan sederhana. Setelah guru selesai
menerangkan kegiatan tersebut, kemudian guru meminta siswa untuk menyiapkan kertas dengan bentuk yang guru minta, selanjutnya siswa
diminta untuk memotong kertas tersebut sesuai dengan bilangan pecahan yang guru sebutkan. Pada pembelajaran kontekstual, kegiatan belajar
siswa dengan menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya disebut dengan inkuiri dan konstruktivisme.
Gambar 4.1 Aktivitas Belajar Saat Menunjukkan Bangun Datar Sederhana yang
Akan Dipotong Menjadi Beberapa Bagian Sesuai Bilangan Pecahan
Setelah kegiatan tersebut selesai, siswa diminta untuk mencatat hasilnya ke dalam buku tulisnya masing-masing. Kemudian guru
menjelaskan makna pecahan yang merupakan bagian dari sesuatu yang utuh, serta mengenalkan istilah-istilah pecahan dalam bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris agar siswa lebih memahami konsep bilangan pecahan. Istilah bilangan pecahan dalam bahasa Inggris diantaranya fraction,
numerator, denominator, one-third, of the whole, dan lainnya. Pada kegiatan selanjutnya guru membagi siswa menjadi lima
kelompok, dalam tahapan ini pada pembelajaran kontekstual disebut dengan masyarakat belajar, kemudian memberikan lembar kerja siswa
untuk dikerjakan secara berkelompok. Pada saat kegiatan berlangsung, guru memperhatikan dan membimbing jalannya diskusi kelompok. Setelah
semua kelompok sudah menyelesaikan tugas diskusi mereka, guru meminta masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya kepada teman-temannya di depan kelas secara bergantian.
Setelah selesai, pada tahapan penilaian atau authentic assessment guru mengevaluasi kegiatan diskusi siswa dan hasil latihan soal yang telah
dikerjakan dan proses pembelajaran yang telah berlangsung, serta meluruskan pemahaman siswa tentang pecahan. Guru juga mempersilakan
siswa untuk bertanya dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. Selanjutnya guru membimbing siswa dalam
menyimpulkan materi pecahan yang merupakan bagian dari sesuatu yang utuh.
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru mengulas kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan penguatan kepada
siswa mengenai materi pecahan. Pada tahapan refleksi ini, secara bersama- sama guru dan siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan. Guru memberikan penghargaan kepada siswa dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.
2 Pertemuan kedua Selasa, 2 September 2014
Pertemuan ini dilakukan selama dua jam pelajaran, yakni dari pukul 08.25 sampai pukul 09.35. Sebelum pembelajaran, guru mengajak
siswa berdoa bersama, kemudian dilanjutkan mengabsen kehadiran siswa. Guru mengondisikan kelas untuk mempersiapkan siswa agar siap
menerima materi pelajaran. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab untuk menggali informasi dan mengetahui
kemampuan siswa terkait materi bilangan pecahan yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru pun melanjutkan dengan
menginformasikan secara garis besar kegiatan yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pembelajaran hari ini. Sebelum memulai pembelajaran, guru terlebih dahulu melakukan
tahapan pemodelan dengan menunjukkan kertas berbentuk bangun datar sederhana seperti segi empat, segi tiga, dan segi enam, kemudian
dilanjutkan dengan memotong kertas tersebut menjadi dua bagian, empat bagian, enam bagian, dan sebagainya. Kemudian menunjukkan bagian
kertas yang telah dipotong sesuai dengan bentuk pecahan sederhana. Setelah guru selesai menerangkan kegiatan tersebut, kemudian guru
meminta siswa untuk menyiapkan kertas dengan bentuk yang guru minta, selanjutnya siswa diminta untuk memotong kertas tersebut sesuai dengan
bilangan pecahan yang guru sebutkan. Pada pembelajaran kontekstual, kegiatan belajar siswa dengan menemukan sendiri dan mengkonstruksi
sendiri pengetahuannya disebut dengan inkuiri dan konstruktivisme
Gambar 4.2 Aktivitas Siswa Saat Menggunting Kertas Berbentuk Bangun Datar
Setelah kegiatan tersebut selesai, siswa diminta untuk mencatat hasilnya ke dalam buku tulisnya masing-masing. Kemudian guru