berdasarkan hasil pengamatan awal sebelum penelitian yang dirundingkan dengan guru kelas bahwa hasil belajar matematika siswa di kelas tersebut masih rendah.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Posisi peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaku tindakan penelitian, hingga penyusunan laporan penelitian tindakan kelas. Dalam melakukan
tindakan penelitian, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas yang posisinya sebagai observer untuk membantu peneliti dalam mengamati pelaksanaan kegiatan
yang berkenaan dengan masalah hasil belajar matematika tentang bilangan pecahan pada pembelajaran matematika sebagai sumber data penelitian.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Tahapan intervensi tindakan ini berlangsung beberapa siklus dimana setiap siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, analisis, dan
refleksi. Pada tahapan penelitian kegiatan pendahuluan dilakukan beberapa tindakan yaitu sebagai berikut.
1. Melakukan wawancara kepada guru matematika.
2. Observasi proses pembelajaran di kelas penelitian.
3. Mensosialisasikan pembelajaran siswa dengan menerapkan pembelajaran
kontekstual pada pembelajaran matematika. Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan
observasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi. Tahap tindakan pada siklus I antara lain:
1. Pemberian informasi tentang rencana pembelajaran.
2. Siswa diminta untuk mengerjakan tugas sesuai dengan skenario.
3. Memberikan arahan dan tugas untuk kegiatan berikutnya.
Adapun tahap tindakan pada siklus II adalah mempelajari hasil refleksi tindakan pada siklus pertama dan menggunakannya sebagai masukan pada tindakan
siklus II. Adanya intervensi dalam pembelajaran matematika ini juga disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan penelitian.
Prosedur penelitian di atas bila digambarkan, seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1 Prosedur Kegiatan Prapenelitian
Kegiatan Prapenelitian 1.
Observasi masalah yang ada di SD Al-Zahra Indonesia 2.
Membuat instrumen penelitian 3.
Wawancara dengan guru kelas yang bersangktan 4.
Menentukan kelas subjek penelitian 5.
Observasi proses pembelajaran di kelas penelitian
Prosedur Kegiatan pada Siklus I
Siklus
I
Perencanaan 1.
Membuat rencana pengajaran 2.
Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator 3.
Menyiapkan materi ajar mengenal bilangan pecahan untuk setiap pertemuan
4. Menyiapkan lembar observasi kegiatan belajar siswa
5. Menyiapkan lembar kerja siswa pada setiap pertemuan
6. Menyiapkan soal akhir siklus
Pelaksanaan 1.
Melaksanakan program pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan 2.
Melaksanakan pembelajaran kontekstual 3.
Siswa mengerjakan LKS secara kelompok 4.
Penilaian hasil tes siklus I Observasi
Tahapan ini berlangsung bersamaan dengan tahap pelaksanaan yang terdiri dari observasi terhadap siswa, mencatat semua hal yang terjadi selama proses
pembelajaran dan dibantu oleh observer guru kelas. Refleksi
Dasar pelaksanaan siklus berikutnya
Prosedur Kegiatan pada Siklus II
Siklus
II
Perencanaan 1.
Membuat rencana pengajaran 2.
Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator 3.
Menyiapkan materi ajar operasi bilangan pecahan untuk setiap pertemuan
4. Menyiapkan lembar observasi kegiatan belajar siswa
5. Menyiapkan lembar kerja siswa pada setiap pertemuan
6. Menyiapkan soal akhir siklus
Pelaksanaan 1.
Melaksanakan program pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan 2.
Melaksanakan pembelajaran kontekstual 3.
Siswa mengerjakan LKS secara individu 4.
Penilaian hasil tes siklus II Observasi
Tahapan ini berlangsung bersamaan dengan tahap pelaksanaan yang terdiri dari observasi terhadap siswa, mencatat semua hal yang terjadi selama proses
pembelajaran dan dibantu oleh observer guru kelas. Refleksi
Menentukan keberhasilan dan kekurangan pelaksanaan siklus II yang akan dijadikan dasar pelaksanaan siklus berikutnya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil intervensi yang diharapkan sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini, mendeskripsikan bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar
matematika materi pecahan dengan pembelajaran kontekstual. Hasil perencanaan tindakan penelitian ini diharapkan dapat memenuhi kriteria keberhasilan penelitian
dengan nilai rata-rata kelas mencapai nilai 70 serta hasil belajar matematika siswa kelas III mengalami peningkatan setelah proses pembelajaran menggunakan
pembelajaran kontekstual atau hasil pengamatan melalui observasi pembelajaran matematika melalui penerapan pembelajaran kontekstual terlaksana
≥75 .