keberhasilan telah tercapai maka penelitian dihentikan. Tetapi apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka dilanjutkan pada penelitian siklus III dan hasil
refleksi siklus II sebagai acuannya.
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang tahun pelajaran 20142015, dengan jumlah siswa 22 orang yang terdiri
dari 12 orang perempuan dan 10 orang laki-laki. Penelitian dilakukan di kelas III
Perencanaan Siklus I
Pelaksanaan Pembelajaran
Kontekstual
Pengamatan Siklus I
Refleksi Siklus I
Perencanaan Siklus II
Pengamatan Siklus II
Refleksi Siklus II
Pelaksanaan Pembelajaran
Kontekstual
Hasil Belajar Matematika Siswa
Sudah Mencapai Keberhasilan
Hasil Belajar Matematika
Siswa Rendah
Hasil Belajar Matematika Siswa
Masih Rendah
Jika belum mencapai keberhasilan, maka
dilanjutkan ke siklus berikutnya
berdasarkan hasil pengamatan awal sebelum penelitian yang dirundingkan dengan guru kelas bahwa hasil belajar matematika siswa di kelas tersebut masih rendah.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Posisi peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaku tindakan penelitian, hingga penyusunan laporan penelitian tindakan kelas. Dalam melakukan
tindakan penelitian, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas yang posisinya sebagai observer untuk membantu peneliti dalam mengamati pelaksanaan kegiatan
yang berkenaan dengan masalah hasil belajar matematika tentang bilangan pecahan pada pembelajaran matematika sebagai sumber data penelitian.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Tahapan intervensi tindakan ini berlangsung beberapa siklus dimana setiap siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, analisis, dan
refleksi. Pada tahapan penelitian kegiatan pendahuluan dilakukan beberapa tindakan yaitu sebagai berikut.
1. Melakukan wawancara kepada guru matematika.
2. Observasi proses pembelajaran di kelas penelitian.
3. Mensosialisasikan pembelajaran siswa dengan menerapkan pembelajaran
kontekstual pada pembelajaran matematika. Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan
observasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi. Tahap tindakan pada siklus I antara lain:
1. Pemberian informasi tentang rencana pembelajaran.
2. Siswa diminta untuk mengerjakan tugas sesuai dengan skenario.
3. Memberikan arahan dan tugas untuk kegiatan berikutnya.
Adapun tahap tindakan pada siklus II adalah mempelajari hasil refleksi tindakan pada siklus pertama dan menggunakannya sebagai masukan pada tindakan
siklus II. Adanya intervensi dalam pembelajaran matematika ini juga disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan penelitian.