46
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL ANALISIS
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Intervensi Tindakan
Data penelitian diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Al-Zahra Indonesia Pamulang, khususnya untuk siswa kelas
III yang terdiri dari 22 orang siswa. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, pada siklus pertama terdiri dari 4 kali pertemuan ditambah 1 kali pertemuan untuk tes
akhir siklus dan pada siklus kedua terdiri dari 3 kali pertemuan ditambah 1 kali pertemuan untuk tes akhir siklus. Alokasi waktu dalam penelitian ini adalah 2 x
35 menit atau 2 jam pelajaran. Pelaksanaan tiap siklusnya melalui tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Data penelitian ini berkaitan
dengan meningkatkan hasil belajar matematika tentang bilangan pecahan melalui model pembelajaran kontekstual.
1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Pelaksanaan pada siklus I ini terdiri dari 4 pertemuan. Pertemuan pertama sampai keempat peneliti memberikan pembelajaran materi mengenal pecahan
sederhana dan membandingkan pecahan sederhana dengan menggunakan pembelajaran kontekstual, dan pada pertemuan kelima peneliti akan memberikan
tes akhir siklus I kepada siswa. Adapun uraian proses pembelajaran pada siklus I sebagai berikut.
a. Pelaksanaan Pembelajaran
1 Pertemuan pertama Senin, 1 September 2014
Pertemuan ini dilakukan selama 2 jam pelajaran, yakni dari pukul 07.15 sampai pukul 08.25. Sebelum pembelajaran, guru mengajak siswa
berdoa bersama, kemudian dilanjutkan mengabsen kehadiran siswa. Guru mengondisikan kelas untuk mempersiapkan siswa agar siap menerima
materi pelajaran. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab untuk menggali informasi dan mengetahui kemampuan siswa
terkait materi bilangan pecahan yang baru akan dipelajari di kelas III. Kemudian guru pun melanjutkan dengan menginformasikan secara garis
besar kegiatan yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini.
Sebelum memulai pembelajaran, guru terlebih dahulu melakukan tahapan pemodelan dengan menunjukkan kertas berbentuk bangun datar
sederhana seperti lingkaran dan segi empat, kemudian dilanjutkan dengan memotong kertas tersebut menjadi dua bagian, empat bagian, dan
sebagainya. Kemudian menunjukkan bagian kertas yang telah dipotong sesuai dengan bentuk pecahan sederhana. Setelah guru selesai
menerangkan kegiatan tersebut, kemudian guru meminta siswa untuk menyiapkan kertas dengan bentuk yang guru minta, selanjutnya siswa
diminta untuk memotong kertas tersebut sesuai dengan bilangan pecahan yang guru sebutkan. Pada pembelajaran kontekstual, kegiatan belajar
siswa dengan menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya disebut dengan inkuiri dan konstruktivisme.
Gambar 4.1 Aktivitas Belajar Saat Menunjukkan Bangun Datar Sederhana yang
Akan Dipotong Menjadi Beberapa Bagian Sesuai Bilangan Pecahan
Setelah kegiatan tersebut selesai, siswa diminta untuk mencatat hasilnya ke dalam buku tulisnya masing-masing. Kemudian guru
menjelaskan makna pecahan yang merupakan bagian dari sesuatu yang utuh, serta mengenalkan istilah-istilah pecahan dalam bahasa Indonesia