3. Hasil Belajar Matematika
Belajar merupakan kewajiban setiap umat manusia. Belajar merupakan proses mencari tahu dari yang belum diketahui ataupun memahami dari yang belum
dipahami. Setiap orang akan mengalami belajar baik secara sengaja maupun tidak sengaja, tanpa mengenal ruang dan waktu, juga tanpa mengenal batas usia.
Belajar bukan sekedar mengumpulkan pengetahuan, tetapi merupakan proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan perubahan
perilaku.
21
Proses belajar pada prinsipnya bertumpu pada struktur kognitif, yakni penataan fakta, konsep serta prinsip-prinsip, sehingga membentuk satu kesatuan
yang memiliki makna bagi subjek didik.
22
Belajar selalu melibatkan tiga hal pokok, yaitu adanya perubahan tingkah laku, sifat perubahan relative permanen dan perubahan tersebut disebabkan oleh
interaksi dengan lingkungan bukan oleh proses kedewasaan ataupun perubahan- perubahan kondisi fisik yang temporer sifatnya. Proses belajar tidak hanya terjadi
karena adanya interaksi siswa dengan guru, hasil belajar yang maksimal dapat pula diperoleh lewat interaksi antara siswa dengan sumber-sumber belajar lainnya.
23
Pada hakikatnya belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Artinya proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang sedang
belajar tidak dapat disaksikan dengan kasat mata. Kita hanya mungkin dapat menyaksikan sekedar adanya gejala-gejala perubahan perilaku yang tampak.
24
Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar.
Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar.
Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam satu kegiatan. Diantara keduanya terjadi interaksi dengan guru. Kemampuan
21
Yana Wardhana, Teori Belajar dan Mengajar, Bandung: PT Pribumi Mekar, 2010, h. 3
22
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011, h. 21
23
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. 320
24
Yana Wardhana, Teori Belajar dan Mengajar, Bandung: PT Pribumi Mekar, 2010, h. 5
yang dimiliki dari belajar mengajar harus bisa mendapatkan hasil bisa melalui kreatifitas seseorang itu. Oleh karena itu hasil belajar yang dimaksud adalah
kemampuan-kemampuan ketrampilan, sikap yang diperoleh siswa setelah menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Banyak pemahaman para ahli tentang belajar ditinjau dari berbagai
aspeknya. Dengan mengedepankan pada aspek mana pendidikan lebih mempengaruhi anak didik maka itulah yang melandasi atau pengklasifikasian
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua macam, yaitu:
25
a. Faktor Intern Siswa
Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik siswa, yakni:
1 Yang bersifat kognitif ranah cipta, antara lain seperti rendahnya kapasitas
intelektualintelegensi siswa. 2
Yang bersifat afektif ranah rasa, antara lain seperti labilnya emosi dan sikap.
3 Yang bersifat psikomotor ranah karsa, antara lain seperti terganggunya
alat-alat indera penglihat dan pendengar mata dan telinga. b.
Faktor Ekstern Siswa Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang
tidak mendukung aktivitas belajar siswa, yakni: 1
Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara ayah dengan ibu dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.
2 Lingkungan masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh, dan
teman sepermainan. 3
Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat-alat belajar yang berkualitas
rendah.
25
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, h.185
Dengan demikian dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi dari berbagai hal. Hasil belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor dalam diri
siswa melainkan juga dari luar diri siswa, bahkan faktor dari luarpun dapat berpengaruh secara nyata dalam hasil belajar siswa.
Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang, penguasaan
hasil belajar seseorang dapat dilihat dari perilakunya baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik,
hampi sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Pengertian hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menunjukkan suatu yang dicapai seseorang setelah melakukan sesuatu usaha. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Menurut Horwart Kingsley membagi tiga macam hasil belajar mengajar yaitu, ketrampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengarahan,
serta sikap dan cita-cita.
26
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni dari diri siswa dan faktor dari luar siswa. Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah
faktor dalam diri siswa adalah perubahan kemampuan yang dimilikinya, seperti yang dikemukakan seorang ahli bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 dipengaruhi oleh lingkungan. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:
27
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik lisan maupun tertulis. b.
Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mepresentasikan konsep dan lambang.
26
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, Cet. XI, h. 22
27
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem Surabaya: Pustaka Pelajar, 2009, Cet. 1, h. 5
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri. d.
Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian
terhadap objek tersebut. Hasil pembelajaran dapat diklasifikasi menjadi tiga yaitu keefektifan,
efisiensi, dan daya tarik. Keefektifan pembelajaran biasanya diukur dengan tingkat pencapaian belajar. Ada empat aspek penting yang dapat dipakai untuk
mendeskripsikan keefektifan pembelajaran yaitu kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari atau sering disebut dengan tingkat kesalahan, kecepatan untuk kerja,
tingkat alih belajar, dan tingkat retensi dari apa yang dipelajari. Efisiensi pembelajaran biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah yang
dipakai belajar. Daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan mengamati kecenderungan siswa untuk tetap belajar. Daya tarik pembelajaran erat sekali
kaitannya dengan daya tarik bidang studi, dimana kualitas pembelajaran biasanya akan mempengaruhi keduanya, itulah sebabnya pengukuran kecenderungan siswa
untuk terus atau tidak terus belajar dapat dikaitkan dengan proses pembelajaran itu sendiri atau dengan bidang studi.
28
Menurut Bloom, hasil belajar mancakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari knowledge pengetahuan, ingatan, comprehension pemahaman, menjelaskan,
meringkas, contoh,
application menerapkan,
analysis menguraikan,
menentukan hubungan,
synthesis mengoranisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru, dan evaluation menilai. Domain afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari receiving sikap menerima,
responding memberikan respons, valuing nilai, organization organisasi, dan characterization karakterisasi. Domain psikomotorik yang berkenaan dengan
hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri dari initiatory,
28
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, Cet. Ke- 8, h. 21