Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan Penelitian Siklus I
menerima materi pelajaran. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab untuk menggali informasi dan mengetahui
kemampuan siswa terkait materi bilangan pecahan yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru pun melanjutkan dengan
menginformasikan secara garis besar kegiatan yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pembelajaran hari ini. Sebelum memulai pembelajaran, guru terlebih dahulu melakukan
tahapan pemodelan dengan menunjukkan kertas berbentuk bangun datar sederhana seperti segi empat, segi tiga, dan segi enam, kemudian
dilanjutkan dengan memotong kertas tersebut menjadi dua bagian, empat bagian, enam bagian, dan sebagainya. Kemudian menunjukkan bagian
kertas yang telah dipotong sesuai dengan bentuk pecahan sederhana. Setelah guru selesai menerangkan kegiatan tersebut, kemudian guru
meminta siswa untuk menyiapkan kertas dengan bentuk yang guru minta, selanjutnya siswa diminta untuk memotong kertas tersebut sesuai dengan
bilangan pecahan yang guru sebutkan. Pada pembelajaran kontekstual, kegiatan belajar siswa dengan menemukan sendiri dan mengkonstruksi
sendiri pengetahuannya disebut dengan inkuiri dan konstruktivisme
Gambar 4.2 Aktivitas Siswa Saat Menggunting Kertas Berbentuk Bangun Datar
Setelah kegiatan tersebut selesai, siswa diminta untuk mencatat hasilnya ke dalam buku tulisnya masing-masing. Kemudian guru
menjelaskan bagian-bagian dari segi empat, segi tiga, maupun segi enam yang telah digunting oleh siswa., serta mengenalkan istilah-istilah pecahan
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris agar siswa lebih memahami konsep bilangan pecahan. Istilah bilangan pecahan dalam bahasa Inggris
diantaranya fraction, numerator, denominator, one-third, of the whole, dan lainnya.
Pada kegiatan selanjutnya guru membagi siswa menjadi lima kelompok, dalam tahapan ini pada pembelajaran kontekstual disebut
dengan masyarakat belajar, kemudian memberikan lembar kerja siswa untuk dikerjakan secara berkelompok. Pada saat pembagian kelompok
diskusi guru sengaja membaginya agar siswa dapat lebih tenang dan tidak gaduh saat pembagian kelompok, dan siswa juga tidak ada yang memilih-
milih teman dalam melakukan diskusi, Pada saat kegiatan berlangsung, guru memperhatikan dan membimbing jalannya diskusi kelompok. Setelah
semua kelompok sudah menyelesaikan tugas diskusi mereka, guru meminta masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya kepada teman-temannya di depan kelas secara bergantian.
Setelah selesai, pada tahapan penilaian atau authentic assessment guru mengevaluasi kegiatan diskusi siswa dan hasil latihan soal yang telah
dikerjakan dan proses pembelajaran yang telah berlangsung, serta meluruskan pemahaman siswa tentang pecahan. Guru juga mempersilakan
siswa untuk bertanya dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. Selanjutnya guru membimbing siswa dalam
menyimpulkan materi pecahan yang merupakan bagian dari sesuatu yang utuh.
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru mengulas kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan penguatan kepada
siswa mengenai materi pecahan. Pada tahapan refleksi ini, secara bersama- sama guru dan siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan. Guru memberikan penghargaan kepada siswa dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.
3 Pertemuan ketiga Rabu tanggal 3 September 2014
Pertemuan ini dilakukan selama dua jam pelajaran, yakni dari pukul 07.50 sampai pukul 09.00. Sebelum pembelajaran, guru mengajak
siswa berdoa bersama, kemudian dilanjutkan mengabsen kehadiran siswa. Guru mengondisikan kelas untuk mempersiapkan siswa agar siap
menerima materi pelajaran. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab untuk menggali informasi dan mengetahui
kemampuan siswa terkait materi bilangan pecahan yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru pun melanjutkan dengan
menginformasikan secara garis besar kegiatan yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pembelajaran hari ini. Sebelum memulai pembelajaran, guru terlebih dahulu melakukan
tahapan pemodelan dengan menunjukkan kertas berbentuk bangun datar sederhana seperti segi empat, segi tiga, dan lingkaran, kemudian
dilanjutkan dengan memotong kertas tersebut menjadi dua bagian, empat bagian, enam bagian, dan sebagainya. Kemudian menunjukkan bagian
kertas yang telah dipotong sesuai dengan bentuk pecahan sederhana. Kemudian guru mengajak siswa untuk membandingkan kertas yang telah
dipotong antara bagian satu dan bagian lainnya serta meminta siswa untuk membandingkan kertas mana yang lebih besar atau lebih kecil. Guru
mengajak siswa berilustrasi dengan potongan pizza yang bentuknya sama dengan lingkaran. Guru berkata
“Coba kalian bayangkan apabila kalian mendapat potongan pizza
bagian dan adik kalian mendapat potongan pizza
bagian, maka bagian pizza siapakah yang lebih besar?”. Kemudian siswa menjawab
“Saya bu yang mendapat bagian lebih besar”. Setelah guru selesai menerangkan kegiatan tersebut, kemudian guru
meminta siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya masing-masing.
Guru meminta siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, dalam tahapan ini pada pembelajaran kontekstual disebut
dengan masyarakat belajar. Saat berkumpul dengan kelompok masing- masing, siswa diminta untuk mempersiapkan kue yang telah dibawanya,
guru meminta siswa untuk membawa kue pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru meminta setiap kelompok bekerja sama untuk membagi
kue tersebut menjadi beberapa bagian sama besar menggunakan pisau, selanjutnya membandingkan masing-masing bagian kue yang telah
dipotong sesuai dengan instruksi bilangan pecahan yang guru sebutkan. Kemudian siswa diminta untuk memotong kertas berbentuk
bangun datar sederhana seperti segi empat, segi tiga, dan lingkaran, kemudian dilanjutkan dengan memotong kertas tersebut menjadi dua
bagian, empat bagian, enam bagian, dan sebagainya, serta meminta siswa membandingkan kembali bagian-bagian kertas yang dipotong untuk
menentukan mana yang lebih besar dan lebih kecil. Pada pembelajaran kontekstual, kegiatan belajar siswa dengan menemukan sendiri dan
mengkonstruksi sendiri pengetahuannya disebut dengan inkuiri dan konstruktivisme.
Setelah siswa mencatat hasil kegiatan tersebut, kemudian guru menjelaskan bagian-bagian dari segi empat, segi tiga, maupun lingkaran
yang telah digunting oleh siswa kemudian membandingkannya juga, dilanjutkan dengan menjelaskan istilah-istilah dalam pecahan dalam
bahasa Inggris agar siswa lebih memahami konsep, misalnya compare, arrange, biggergreater, greatest, smaller, smallest, dan lainnya.
Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan secara individu. Setelah itu siswa diminta maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal
latihan yang telah dikerjakan. Pada tahapan penilaian atau authentic assessment, guru mengevaluasi kegiatan diskusi siswa dan hasil soal
latihan yang telah dikerjakan serta meluruskan pemahaman siswa tentang pecahan.
Guru mempersilakan siswa untuk bertanya dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa, serta membimbing
siswa menyimpulkan materi pecahan dalam membandingkan dua buah pecahan yang mereka ketahui. Pada kegiatan akhir pembelajaran guru
mengulas kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan penguatan kepada siswa mengenai materi pecahan. Pada
tahapan refleksi ini, secara bersama-sama guru dan siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan
penghargaan kepada siswa dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.
4 Pertemuan keempat Senin, 8 September 2014
Pertemuan ini dilakukan selama 2 jam pelajaran, yakni dari pukul 07.15 sampai pukul 08.25. Sebelum pembelajaran, guru mengajak siswa
berdoa bersama, kemudian dilanjutkan mengabsen kehadiran siswa. Guru mengondisikan kelas untuk mempersiapkan siswa agar siap menerima
materi pelajaran. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab terkait materi bilangan pecahan yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya serta materi bilangan pecahan yang akan dipelajari pada pembelajaran hari ini. Kemudian guru pun melanjutkan dengan
menginformasikan secara garis besar kegiatan yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pembelajaran hari ini. Sebelum memulai pembelajaran, guru terlebih dahulu melakukan
tahapan pemodelan menunjukkan kertas berbentuk bangun datar sederhana, kemudian dilanjutkan dengan memotong kertas tersebut
menjadi beberapa bagian yang sama. Selanjutnya menunjukkan bagian kertas yang telah dipotong sesuai dengan bentuk pecahan sederhana.
Kemudian guru mengajak siswa untuk membandingkan kertas yang telah dipotong antara bagian satu dan bagian lainnya serta meminta siswa untuk
membandingkan kertas mana yang lebih besar atau lebih kecil. Setelah siswa dapat membandingkan bagian-bagian kertas tersebut, guru mengajak
siswa untuk mengurutkan bagian kertas yang telah guru tentukan untuk diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya.
Guru meminta siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, dalam tahapan ini pada pembelajaran kontekstual disebut
dengan masyarakat belajar. Saat berkumpul dengan kelompok masing- masing, siswa diminta untuk memotong kertas berbentuk bangun datar
sederhana menjadi beberapa bagian, serta meminta siswa membandingkan kembali bagian-bagian kertas yang dipotong untuk menentukan mana yang
lebih besar dan lebih kecil. Setelah itu siswa diminta untuk mengurutkan bagian-bagian pecahan dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya.
Pada pembelajaran kontekstual, kegiatan belajar siswa dengan menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya disebut dengan inkuiri
dan konstruktivisme. Selanjutnya siswa diminta untuk mencatat hasil kegiatannya dalam buku catatan sesuai dengan apa yang mereka temukan.
Gambar 4.3 Aktivitas Belajar Saat Siswa Sedang Berkelompok
Guru menjelaskan bagian-bagian dari kertas yang telah digunting siswa kemudian membandingkan dan mengurutkannya, serta menjelaskan
istilah-istilah dalam pecahan dalam bahasa Inggris agar siswa lebih memahami konsep, misalnya compare, arrange, biggergreater, greatest,
smaller, smallest, dan lainnya. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan secara individu. Setelah itu siswa diminta maju
ke depan kelas untuk mengerjakan soal latihan yang telah dikerjakan. Guru mengevaluasi kegiatan diskusi siswa saat proses pembelajaran
berlangsung dan hasil soal latihan yang telah dikerjakan serta meluruskan
pemahaman siswa tentang pecahan. pada tahapan ini disebut dengan tahapan penilaian atau authentic assessment.
Guru mempersilakan siswa untuk bertanya dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa, serta membimbing
siswa menyimpulkan materi pecahan dalam membandingkan dua buah pecahan yang mereka ketahui. Pada kegiatan akhir pembelajaran guru
mengulas kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan penguatan kepada siswa mengenai materi pecahan. Pada
tahapan refleksi ini, secara bersama-sama guru dan siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan
penghargaan kepada siswa dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.
5 Tes akhir siklus I Selasa, 9 September 2014
Pada pertemuan hari Selasa tanggal 9 September 2014 akan dilaksanakan tes akhir siklus I. Adapun materi yang diujikan dalam tes ini
adalah mengenal pecahan sederhana dan membandingkan pecahan sederhana berupa soal berbentuk uraian berjumlah 6 butir soal.
Pelaksanaan tes akhir siklus I ini berjalan cukup lancar, meskipun masih banyak siswa yang mencoba bertanya kepada teman dan sering bertanya
kepada peneliti untuk memastikan jawaban mereka, tetapi peneliti mencoba untuk membimbing siswa untuk dapat mandiri dalam
menemukan hasil jawaban yang benar.
Gambar 4.4 Kegiatan Tes Akhir Siklus I
Setelah pelaksanaan tes siklus I, peneliti juga melakukan tanya jawab dengan siswa untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang
pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran kontekstual. Peneliti mengumpulkan dan mendiskusikan hasil lembar observasi yang
telah diisi oleh observer atau guru kelas yang berisi catatan selama proses pembelajaran.