Analisis Data dan Pembahasan

hasil diskusinya, sehingga setiap anggota kelompok mendapat giliran untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Apabila ada pertanyaan yang ingin disampaikan, siswa dapat menanyakannya langsung kepada guru. Dalam menarik kesimpulan hasil belajar juga dilakukan secara bersama-sama dengan bimbingan guru, sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar.

C. Temuan Penelitian

Pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta aktivitas belajar siswa, karena dalam penelitian ini pembelajaran kontekstual yang diterapkan adalah siswa diberikan sebuah konteks permasalahan untuk diidentifikasi dan menemukan sendiri pemahaman materi melalui permasalahan tersebut. Soal-soal yang diberikan juga merupakan terapan yang berkaitan dengan kehidupan keseharian siswa dalam bentuk soal cerita. Pelaksanaan pembelajaran kontekstual ini diawali dengan langkah pemodelan, guru menunjukkan sebuah media pembelajaran yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas yaitu materi bilangan pecahan. Guru menyiapkan berbagai bentuk bangun datar sederhana seperti lingkaran, segiempat, dan memotongnya menjadi dua bagian, empat bagian, dan sebagainya. Kemudian menunjukkan bagian lingkaran tersebut sesuai dengan bentuk pecahan sederhana dan menjelaskannya kepada siswa maksud dari potongan kertas tersebut. Selanjutnya pada tahap inkuiri siswa mencoba mempraktikan kegiatan seperti yang telah dicontohkan guru, siswa membuat bangun datar sederhana dari kertas kemudian memotongnya sesuai dengan bilangan pecahan yang disebutkan oleh guru. Pada tahap berikutnya yaitu tahap konstruktivisme, dimana siswa diminta untuk mencatat hasil kegiatannya. Hal ini diperoleh langsung dari kegiatan siswa sehingga siswa lebih memahami makna dari pembelajaran dan bukan hanya sekedar mengingat atau menghafalnya. Pada tahap ini guru mengenalkan istilah-istilah pecahan dalam bahasa Inggris agar siswa lebih memahami konsep. Materi matematika yang disajikan kepada siswa juga dalam bentuk bahasa Inggris, jadi siswa harus dapat menguasai materi dengan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam penyampaian materi, guru mengenalkan kosakata yang berhubungan dengan materi bilangan pecahan dalam bahasa Inggris, guru juga membuat jenis soal cerita yang disajikan dengan bahasa Inggris, sehingga siswa dapat memahami konteks permasalahan yang disajikan dalam bahasa Inggris. Masyarakat belajar merupakan pembelajaran yang khas pada pembelajaran kontekstual. Pada kegiatan ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok belajar dan melakukan kegiatan diskusi bersama kelompoknya masing-masing untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Pada kegiatan ini guru membimbing jalannya diskusi kelompok. Selanjutnya pada tahap authentic assessment, guru meminta perwakilan kelompok untuk maju ke depan kelas mengerjakan hasil diskusi kelompok. Guru mengevaluasi kegiatan diskusi siswa dan hasil latihan soal yang telah dikerjakan serta meluruskan pemahaman siswa tentang pecahan. Guru juga mempersilakan siswa untuk bertanya dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa, serta membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari itu. Selanjutnya peningkatan hasil belajar matematika siswa meningkat dengan menerapkan pembelajaran kontekstual, karena dalam pembelajaran kontekstual siswa mengonstruksi pengetahuannya melalui proses pengamatan dan pengalaman terhadap sebuah permasalahan kontekstual sehingga siswa memperoleh pengetahuan dari permasalahan keseharian yang nyata. Pada siklus II ini siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran yang dilakukan secara kontekstual. Dalam proses pembelajaran kontekstual, proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya dan aktivitas siswa pada siklus ini cukup meningkat. Siswa aktif dalam kegiatan diskusi kelas dan mau maju mengerjakan soal di depan kelas tanpa guru minta. Pengetahuan yang diperoleh siswa bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi pengetahuan yang diperoleh siswa dalam pembelajaran kontekstual adalah hasil dari proses menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya. Oleh karena itu, pengetahuan yang diperoleh siswa adalah pengetahuan yang memiliki makna bagi kehidupan siswa.

D. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna, karena penelitian ini masih mempunyai beberapa keterbatasan, antara lain: 1. Kegiatan berkelompok yang kurang maksimal, siswa masih enggan untuk bekerja sama dengan kelompoknya dan kegiatan kelompok masih didominasi oleh siswa yang memiliki kemampuan unggul dalam kelompok tersebut. 2. Pada tahapan konstruktivisme, siswa masih bingung dalam mencatat hasil yang mereka temukan dari kegiatan yang dilakukan, hal ini karena siswa belum terbiasa terhadap proses pembelajaran secara kontekstual. 3. Penyampaian materi dalam bahasa Inggris yang belum maksimal dikarenakan siswa masih bingung dengan kosakata yang disampaikan guru, terlebih jika siswa menghadapi jenis soal cerita dengan bahasa Inggris guru diminta untuk mengartikannya ke dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu sehingga kemampuan siswa dalam memahami materi pecahan dalam konteks bahasa Inggris belum maksimal. 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal- hal sebagai berikut. 1. Pembelajaran kontekstual yang diterapkan pada pelajaran matematika pokok bahasan bilangan pecahan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan rata-rata nilai tes hasil belajar siswa yang diberikan pada setiap akhir siklus. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 69,83 dengan prosentase ketuntasan belajar 54,54. Sedangkan pada siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 81,80 dengan prosentase ketuntasan belajar 81,81. 2. Penerapan pembelajaran kontekstual pada proses pembelajaran matematika materi bilangan pecahan juga memberikan kontribusi untuk dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, siswa mempraktikkan langsung materi yang didapat dari guru terhadap pengetahuan baru yang didapatnya, bukan dengan menghafal pengetahuan baru yang sudah didapatnya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut. 1. Guru sebaiknya memberikan tugas atau tanggung jawab masing-masing kepada setiap anggota kelompok, sehingga siswa dituntut aktif dalam kegiatan diskusi kelompok. 2. Diharapkan guru dapat memaksimalkan penerapan konsep materi pecahan dalam kehidupan sehari-hari siswa, serta menggunakan media pembelajaran yang menarik agar siswa lebih memahami konsep materi.

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik pada pokok bahasan pecahan

2 17 79

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Melalui Tipe TGTdalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII6 MTs Filial Al Iman Adiwerna Tegal pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat

0 34 81

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri Dukuhwaru 01 pada Pokok Bahasan Pecahan Melalui Pembentukan Pembelajaran Tutor Sebaya

0 12 127

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII A SMP Negeri 01 Dukuhwaru Kabupaten Tegal Dalam Pokok Bahasan Operasi Pada Bilangan Pecahan Melalui Model Pembelajaran Diskusi Kelompok

2 17 96

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN PECAHAN (PTK SD Negeri Pabelan III Sukoharjo).

0 0 9

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI BILANGAN PECAHAN SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 2 33

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri Dukuhwaru 01 pada Pokok Bahasan Pecahan Melalui Pembentukan Pembelajaran Tutor Sebaya.

0 0 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN SEDERHANA MELALUI MEDIA KARTU PECAHAN DI KELAS III SD NEGERI KYAI MOJO YOGYAKARTA.

5 23 150

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SD N UJUNG-UJUNG 03 TAHUN 2017/2018

0 0 5

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 1 23