Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

minggunya, membuat gelang dari manik-manik, bros dari kain perca, kerajinan kertas kokoru, kerajinan dari limbah yang tidak terpakai, kerajinan dari sedotan dan kerajinan dari flannel, lomba memasak, pemutaran filmvideo, story telling, pameran buku dan bedah buku. Program-program lainnya yang ada di TBM SBJD dan TBM JI namun belum dibahas dalam teori ini adalah mewarnai, outbound dan tadabburr alam, pembaca buku terbanyak akan diberikan reward, TKTP Al- Qur’an dan kelas Tahfidz. Faktor yang mendukung minat baca adalah : a. Faktor Internal Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat baca yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seperti pembawaan, kebiasaan dan ekspresi diri. Faktor internal meliputi intelegensi, usia, jenis kelamin, kemampuan membaca, sikap, serta kebutuhan psikologis. Intelegensi merupakan kemampuan keseluruhan atau global individu untuk bertindak sesuai dengan tujuan, berpikir logis atau rasional, dan berbuat secara efektif terhadap keadaan. Berikut hasil temuan faktor pendukung minat baca melalui program- program yang ada di kedua TBM, yang termasuk ke dalam faktor internal ialah sarana dan prasarana yaitu koleksi buku yang beragam, ruangan yang memberikan suasana nyaman, kualitas SDM maksudnya kemampuan mengelola TBM dan membina minat baca masyarakat berdasarkan kelompok usia. Faktor eksternal yang belum dibahas dalam teori ini adalah m engaji atau membaca Iqra’ dan Al- Qur’an serta menghafalnya melalui program kelas TKTP Al-Qur’an dan Kelas Tahfidz dan mengadakan program yang menarik untuk masyarakat, seperti: membuat gelang dari manik-manik, bros dari kain perca, kerajinan kertas dari kokoru, kerajinan dari limbah yang tidak terpakai, kerajinan dari sedotan dan kerajinan dari flannel. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal meliputi: belum tersedianya bahan bacaan yang sesuai, status sosial, ekonomi, kelompok etnis, pengaruh teman sebaya, orang tua, guru, televisi, serta film. Belum tersedianya bahan bacaan yang sesuai, maksudnya masih memilih-milih bahan bacaan, padahal, sebetulnya untuk dapat meningkatkan minat membaca, tidak harus membaca buku yang sangat kita senangi, karena dengan cara membaca bahan bacaan apapun, secara tidak langsung kita sedang melatih diri agar terbiasa untuk membaca, sehingga kita akan senang membaca, karena membaca adalah untuk mendapat informasi, dan informasi itu dapat diperoleh dari berbagai macam bahan bacaan. Informasi yang mendukung dalam belajar adalah berupa bahan-bahan yang tertulis yang mengharuskan kegiatan membaca sehingga apa yang dibutuhkan dapat tercapai. Sebagai sarana membaca, perpustakaan merupakan sumber informasi dan pengetahuan yang mengantar pemustaka ke dunia yang lebih luas, sebagai media yang dapat menghubungkan segala peristiwa pada masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Keberadaan perpustakaan sangat diperlukan karena perpustakaan dapat memberikan segala kebutuhan akan minat, khususnya minat dalam membaca koleksi-koleksi perpustakaan. 2 2 Teguh Yudi Cahyono. “Peran Perpustakaan dalam Membina Kemampuan dan Minat Baca.” Artikel diakses pada 14 November 2014 dari http:118.97.219.90imagesstoriespustakawanpdfteguhkemampuan dan minat baca.pdf . Sedangkan faktor eksternal yang ada di kedua TBM ialah dana operasional TBM dan kerjasama dengan organisasi-organisasi luar. Faktor yang menghambat minat baca adalah kelompok masyarakat yang memiliki minat dan budaya baca rendah disebabkan karena : a. Akses informasi dari dan ke perpustakaan sumber-sumber bacaan terbatas. b. Tingkat pendidikan masyarakat yang masih banyak di bawah standar. c. Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang kurang menguntungkan sehingga mempengaruhi daya beli mereka terhadap bahan bacaan d. Layanan perpustakaan kepada masyarakat yang belum merata, dan e. Apresiasi dan respon masyarakat terhadap perpustakaan yang masih rendah. 3 Berikut hasil temuan faktor yang menghambat minat baca melalui program-program yang ada di kedua TBM adalah kurangnya sosialisasi, perkembangan Teknologi Informasi, kurangnya dukungan dan kerjasama dari semua lapisan masyarakat, kurangnya dukungan dan kerjasama dari pemerintah, rendahnya sikap dan minat anak-anak terhadap bahan bacaan dan ketidak pedulian orang tua terhadap pendidikan anak. Faktor penghambat lainnya di kedua TBM ini, namun belum dibahas dalam teori ini adalah kurangnya sponsor, terbatasnya bangunan TBM dan dana yang masih terbatas. 3 Perpustakaan Nasional RI. Kajian Pembudayaan Kegemaran Membaca. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011, h. 6 92

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan tentang Upaya Pembinaan Minat Baca di Taman Bacaan Masyarakat TBM : Studi Kasus TBM Sanggar Baca Jendela Dunia dan TBM Jendela Ilmu, yaitu : 1. Upaya pembinaan minat baca melalui program-program di TBM SBJD yang sifatnya umum merupakan program jangka pendek, sedangkan yang sifatnya keagamaan merupakan program jangka panjang. Adapun program yang tidak ada kaitannya secara langsung dengan buku di TBM SBJD adalah menyelenggarakan pentas seni, menyelenggarakan kelas pekerjaan tangan dan menyelenggarakan kelas permainan. Sedangkan program yang langsung berkaitan dengan buku adalah mengadakan kegiatan penelitian kecil-kecilan, pameran buku dan pembaca buku terbanyak. Program yang diadakan di TBM JI yang sifatnya umum merupakan program jangka pendek dan lebih banyak program yang tidak berkaitan langsung dengan buku yaitu menyelenggarakan hiburan atau pentas seni, membuat prakarya, outbound dan tadabur alam. Untuk program yang langsung berkaitan dengan buku ialah mendongeng, pameran buku dan bedah buku. 2. Faktor pendukung minat baca secara internal yang ada di TBM SBJD adalah sarana dan prasarana yang terdiri dari tersedianya buku yang cukup beragam, ruangan yang memberikan suasana nyaman bagi pemustakanya serta kualitas SDM yaitu pengelola seperti mentor yang berasal dari kalangan mahasiswa UIN. Faktor pendukung minat baca secara eksternal yaitu kerjasama dengan KEMENAG, orang tua wali murid berupa financial serta bantuan buku-buku dari PERPUSNAS dan perorangan. Faktor pendukung minat baca secara internal di TBM JI adalah kualitas SDM yang merupakan seorang pendidik dan aktif di masyarakat, mengadakan program-program yang menarik, dan pengelompokkan usia masyarakat yang terdiri dari tiga kelompok yaitu anak- anak, remaja dan orang tua. Sedangkan faktor pendukung minat baca secara eksternal yaitu TBM JI telah bekerjasama dengan mahasiswa Sukabumi, Dinas Pendidikan, PERPUSDA, TBM MAGMA, PERPUSNAS dan CSR Smarfren berupa financial dan buku-buku. 3. Faktor penghambat minat baca di TBM SBJD yaitu kurangnya sponsor, terbatasnya bangunan TBM, kurangnya sosialisasi, teknologi informasi, kurangnya dukungan dan kerjasama dari semua lapisan masyarakat, kurangnya dukungan dan kerjasama dari pemerintah, rendahnya sikap dan minat anak- anak terhadap bahan bacaan dan waktu kerja mentor. Sedangkan faktor penghambat minat baca di TBM JI adalah ketidakpedulian orang tua terhadap pendidikan anak, dana yang masih terbatas, dan ketidak pedulian masyarakat.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk TBM SBJD dan TBM JI, dalam upaya pembinaan minat baca adalah sebagai berikut : 1. Untuk mendukung minat baca anak-anak di TBM SBJD dan TBM JI, langkah kedepannya bisa memberikan dorongan atau stimulus dan terus memotivasi anak-anak secara rutin dalam menumbuhkan dan meningkatkan minat baca anak-anak. Tidak hanya anak-anak tetapi juga untuk remaja, dewasa dan orang tua juga perlu disosialisasikan upaya pembinaan minat baca melalui program- program yang diadakan di TBM SBJD dan TBM JI. Baik program yang tidak berkaitan langsung dengan buku maupun yang berkaitan langsung dengan buku. 2. Dari faktor penghambat yang ada di TBM SBJD dan TBM JI membutuhkan sarana promosi yang lebih baik dan efektif yaitu memperbaharui program- program secara berkala melalui jejaring sosial dan dengan media sosial inilah bisa memperkenalkannya melalui masyarakat di sekitar dan sekolah-sekolah agar koleksi buku yang ada di TBM SBJD dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat. Agar masyarakat berapresiasi dan merespon dengan adanya TBM disekitar lingkungannya, maka TBM juga dapat membuat program yang menarik minat masyarakat agar masyarakat datang ke TBM dan pengelola TBM dapat mensosialisasikan tujuan adanya TBM ini. 3. TBM SBJD dan TBM JI untuk kerjasama dan dukungan dari pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal ini, karena pemerintah mempunyai peranan yang penting dalam memajukan bangsa. Jadi semua pihak terlibat tidak hanya satu pihak yang berperan, karena semua itu tidak mungkin terlaksana tanpa adanya kerjasama yang baik. Untuk kedepannya TBM SBJD dan TBM JI tetap mempertahankan dan meningkatkan upaya pembinaan minat baca kepada masyarakat melalui program-programnya.