TBM JI Faktor yang Mendukung Minat Baca di TBM SBJD dan TBM JI

“Seperti ini kan dari bungkus kopi bekas ya, ini produk Jendela Ilmu kerjasama dengan mahasiswa Sukabumi. Eksternalnya bagaimana kita bisa merangkul atau bermitra dengan organisasi-organisasi luar supaya TBM itu tidak vakum.. .” 4 Pengelompokkan Usia Masyarakat Melalui program-program yang diselenggarakan oleh TBM JI, TBM JI menyesuaikan program berdasarkan kelompok usia dan berdasarkan kebutuhan masyarakat, karena dengan mengelompokkan program-program berdasarkan kelompok usia agar program-programnya lebih terarah dan disesuaikan dengan bahan bacaan yang dibutuhkan. Program tersebut dibagi menjadi 3 kelompok yaitu PAUD, PKK dan Majelis Ta’lim, dan Remaja. Berikut hasil wawancara dengan informan RM mengenai faktor pendukung berdasarkan pengelompokkan usia masyarakat yang ada di TBM JI : “Saya menjadikan sekeliling mitra saya menjadi tiga minat baca, minat baca PAUD, minat baca PKK, minat baca Majelis Ta’lim...” Dari faktor pendukung minat baca yang telah dipaparkan oleh informan, yang menjadi faktor pendukung minat baca di TBM JI yaitu kualitas SDM, program-program yang menarik, kerjasama dengan organisasi-organisasi dan pengelompokkan usia masyarakat. Faktor pendukung minat baca secara internal yang dialami oleh TBM JI adalah kualiatas SDM, untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat baca di TBM JI, pengelola TBM JI merupakan seorang yang aktif di masyarakat dan pengelola TBM merupakan seorang pendidik, sehingga memiliki semangat untuk memajukan sebuah TBM yang berguna untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Tanpa SDM yang baik untuk mengelola TBM maka tidak akan menciptakan generasi-generasi yang cerdas dalam upaya pembinaan minat baca . Pengelompokkan usia masyarakatnya, maksudnya TBM JI menyesuaikan program minat baca berdasarkan kelompok usia dan berdasarkan kebutuhan masyarakat, kelompok usia tersebut dibagi menjadi tiga kelompok yaitu PAUD, PKK dan Majelis Ta’lim, dan Remaja. Untuk program minat baca PAUD yaitu mewarnai, untuk PKK dan Majelis Ta’lim yaitu membuat kerajinan tangan dan untuk remaja yaitu Tadabur Alam kerjasama dengan Remaja Masjid, dan TBM JI juga bekerjasama dengan mahasiswa mengumpulkan limbah plastik yang tidak terpakai untuk didaur ulang dan dijadikan kerajinan tangan. Program yang menarik, TBM JI untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat baca lebih mengutamakan program yang menarik, program menarik yang di adakan di TBM JI selalu merujuk ke buku sebagai bahan referensi untuk program yang akan diadakan. Karena program yang menarik sebagai modal utama dalam menarik minat baca masyarakat, faktor pendukung minat baca ini masuk ke dalam faktor internal. Menurut peneliti, faktor yang mendukung minat baca secara internal yang dilakukan oleh TBM JI sudah baik dan sudah merata dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan mengelompokkan minat baca berdasarkan kelompok usia yang bertujuan agar program-program yang dijalankan lebih terarah, dan SDM di TBM JI untuk masa yang akan datang akan terus bertahan dan meningkatkan upaya pembinaan minat baca masyarakat melalui program-program menarik lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan buku maupun yang berkaitan langsung dengan buku. Untuk program yang berkaitan langsung dengan buku sebaiknya ditambah lagi dan divariasikan agar pengetahuan dan wawasan masyarakat bertambah dan semakin kaya dengan ilmu pengetahuan yang didapatkan dari semua buku yang ada di TBM JI. Faktor pendukung minat baca secara eksternal yang dialami oleh TBM JI adalah kerjasama dengan organisasi, dalam upaya menumbuhkan dan meningkatkan minat baca masyarakat maka TBM JI membutuhkan kerjasama dengan organisasi-organisasi luar. TBM JI telah bekerjasama dengan mahasiswa Sukabumi, Dinas Pendidikan, PERPUSDA, TBM MAGMA, dan CSR Smarfren. Kerjasama ini dilakukan untuk menunjang finansial dalam operasional TBM JI melalui program-program yang diadakan. Menurut peneliti, faktor yang mendukung minat baca secara eksternal yaitu kerjasama dengan organisasi sudah baik. Karena kerjasama dengan organisasi-organisasi luar memudahkan TBM JI dalam menjalankan kegiatan operasional TBM JI.

3. Faktor yang Menghambat Minat Baca di TBM SBJD dan TBM JI

a. TBM SBJD

Disadari bahwa kondisi minat baca masyarakat kita belum sejajar dengan bangsa lain. Kondisi ini akan menghambat tercapainya masyarakat pembelajarlearning society. Padahal terwujudnya masyarakat pembelajar merupakan syarat utama untuk menuju masyarakat yang maju. Untuk itu TBM perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas layanannya, meningkatkan sarana prasarana, dan lainnya. Tetapi minat baca tidak selalu terlihat jelas sebab selalu ada faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang menghambat minat baca di TBM SBJD yaitu : 1 Kurangnya Sponsor Karena kekurangan sponsor, maka TBM SBJD mengalami masalah dana, karena kekurangan dana TBM SBJD pada saat ini belum menjalankan operasionalnya dengan baik dan ini juga berakibat kepada SDM yang ada di TBM SBJD pada saat ini. Berikut hasil wawancara dengan informan KH mengenai faktor penghambat berdasarkan sponsor dan SDM yang ada di TBM SBJD : “Pertama kekurangan ya kekurangan ini sponsor, itu berimplikasi pada recruitment SDM.” 2 Terbatasnya Bangunan TBM Karena keterbatasan pengembangan, memang bangunan Yayasan SBJD menjadi satu di dalam rumah pribadi. Ruangan yang tersedia dibagi untuk beberapa bagian yaitu TKTP Al- Qur’an dan Kelas Tahfidz. Berikut hasil wawancara dengan informan KH mengenai faktor penghambat karena terbatasnya bangunan TBM SBJD : “Masih menempati rumah ya?” 3 Kurangnya Sosialisasi Akses TBM SBJD terbuka untuk masyarakat, namun kurangnya sosialisasi kepada masyarakat maka pada saat ini hanya pemustaka dari anak didik, orang tua, dan mentor yang aktif dalam layanan sirkulasi koleksi buku yang ada di TBM SBJD. Berikut hasil wawancara dengan informan KH mengenai faktor penghambat minat baca: “Kami sudah menyiapkan kartu perpustakaan, tetapi lagi-lagi orang- orang yang tidak menjadi komunitas mungkin mereka tidak tau atau mereka tidak mengerti maka itu perlu sosialisasi. ” 4 Perkembangan Teknologi Informasi Karena sekarang saat ini sangat dipengaruhi dengan perkembangan teknologi informasi, dengan perkembangan koleksi dan beberapa sumber informasi dapat diakses dengan sangat cepat , kapan saja dan dimana saja, sehingga buku-buku tercetak sudah mengalami pergeseran. Berikut hasil wawancara dengan informan KH mengenai faktor penghambat berdasarkan teknologi informasi : “Buku-buku sekarang juga sudah cenderung bersifat digital, jadi untuk mencari buku yang cetak terjadi pergeseran, jadi mereka bisa akses langsung di internet kebutuhan dan informasi apapun itu juga bisa langsung unduh dari internet .” 5 Kurangnya Dukungan dan Kerjasama dari Semua Lapisan Masyarakat Karena TBM SBJD adalah lembaga yang non profit dan masih dalam proses pengembangan, maka TBM SBJD memerlukan dukungan dan kerjasama dari semua lapisan masyarakat, baik dukungan akademik dan non akademik. Dukungan tersebut tidak hanya berupa materil tetapi juga imateril. Berikut hasil wawancara dengan informan KH mengenai faktor penghambat berdasarkan dukungan dan kerjasama dari semua lapisan masyarakat : “TBM di tempat kami, memerlukan dukungan sebenarnya, dukungan akademik maupun dukungan non akademik, dukungan dari semua lapisan, baik itu lapisan masyarakat maupun lapisan jaringan lain termasuk lapisan donasi pihak yang mendonasi... ”